tag:blogger.com,1999:blog-28246510425356476582024-03-05T15:05:41.156+07:00Ya IbadBlog Guru Besar Ya IbadAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/10587107496093360976noreply@blogger.comBlogger100125tag:blogger.com,1999:blog-2824651042535647658.post-66055767951323952482015-06-10T03:41:00.001+07:002015-06-10T03:43:57.891+07:00Jangan Sampai Cacat Tauhid <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhDpjFeFiSSeIz0pWNC3ncMnsdPjEXq-dnrRcJApezIosVzNPT6F8vD-Na4QnP23Tbi-AxSZYcDEjRDrjKmxbGpKY7l57ZnSFMQ6vG6PCU2oc3DVsiXE3M0MLZW1gD9NDA262eyZO974g/s1600/mati.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="233" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhDpjFeFiSSeIz0pWNC3ncMnsdPjEXq-dnrRcJApezIosVzNPT6F8vD-Na4QnP23Tbi-AxSZYcDEjRDrjKmxbGpKY7l57ZnSFMQ6vG6PCU2oc3DVsiXE3M0MLZW1gD9NDA262eyZO974g/s400/mati.png" width="400" /></a></div>
Dunia ini semu dan palsu. Semua orang di dunia sedang menunggu KEPASTIAN yaitu : dijemput oleh Malaikat Maut. Menunggu MATI. <br />
<br />
<b>Ada 2 macam MATI</b> :<br />
<br />
<ol style="text-align: left;">
<li>Mati Dalam Keadaan dianggap sebagai Muslim oleh ALLOH SWT. </li>
<li>Mati Dalam Keadaan dianggap sebagai musyrik, munafik atau kafir oleh-NYA. </li>
</ol>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq">
<b>"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada ALLOH dg sebenar-benar taqwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan muslim". (QS. Ali Imran : 102)</b></blockquote>
<div style="text-align: left;">
<br />
Lantaran itu sampeyan harus <a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/2011/12/urgensi-memahami-iman-dan-kufur.html">mengkaji tentang Iman wal Kufur</a>. Sehingga sampeyan mengerti dan memahami bagaimana Muslim dan bagaimana Kafir. Ini bukan untuk menunjuk-nunjuk orang lain, tetapi sebagai bekal untuk mengoreksi diri sampeyan pribadi. <br />
<br />
Predikat Muslim diberikan ALLOH SWT kepada setiap manusia yang ber-syahadat. Mengakui ALLOH SWT sebagai satu-satunya TUHAN yg berhak disembah (diibadati) dan mengakui bahwa Nabi Muhammad sebagai hamba dan Rosul-NYA. Tentu saja <a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/2015/05/3rukunsyahadattauhid.html" target="_blank">syahadatain</a> tidak cukup hanya diucapkan saja tetapi juga wajib diyakini dalam hati dan direalisasikan dalam kehidupan nyata supaya Alloh tidak menganggap sampeyan berdusta atas ikrar syahadat yg sampeyan ucapkan minimal 9 kali dalam sehari semalam dalam sholat 5 waktu yg sampeyan lakukan. Dan supaya ALLOH SWT menganggap sampeyan sebagai seorang muslim. Beriman, Menjadi Muslim, atau Kafir merupakan pilihan sampeyan sendiri. </div>
<blockquote class="tr_bq">
<b>"Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir". (QS. Al Kahfi : 29)</b></blockquote>
<div style="text-align: left;">
<br />
Lantaran itu, sebagai manusia yang ingin mati dalam keadaan muslim, maka sampeyan selayaknya berusaha sekuat tenaga untuk merealisasikan syahadatain dalam kehidupan sampeyan. Baik dalam kehidupan pribadi, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Caranya, sampeyan sambut inti-dakwahnya para Nabi dan Rosul yaitu sampeyan menyembah (beribadat) hanya kepada ALLOH saja dan meninggalkan (kafir kepada) thoghut. </div>
<blockquote class="tr_bq">
<b>Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rosul untuk setiap kaum (untuk menyerukan) : “Sembahlah Alloh (saja), dan jauhilah Thoghut,” Kemudian di antara mereka ada yang diberi petunjuk oleh Alloh dan ada pula yang tetap dalam kesesatan. Maka berjalanlah kamu di bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (rosul-rosul). (QS An Nahl : 36)</b></blockquote>
<div style="text-align: left;">
<br />
Dan <i><b>merealisasikan tauhid</b></i> ini, aku <a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/" target="_blank"><b>guru besar Ya Ibad</b></a> mengingatkan, bukanlah hal yang mudah dan gampang. Karena jika ini sampeyan lakoni maka iblis dan pasukannya akan memerangi sampeyan, dan orang-orang disekitar sampeyan, terutama para bangsawan (pejabat dan orang kaya), akan memusuhi sampeyan hingga sampeyan <b>menjadi Al Ghuroba</b> (orang yg terasing dan diasingkan) di muka bumi. Begitulah sunnatulloh yang berlaku bukan hanya kepada sampeyan tetapi juga kepada orang-orang sebelum sampeyan. <br />
<br />
Ketika sampeyan <b>berusaha merealisasikan tauhid</b> (menyembah Alloh saja dan mengingkari thoghut) ini, sampeyan akan rasakan <b>seperti menggenggam bara api</b>. Meskipun demikian, tetaplah sampeyan genggam dan jangan dilepaskan, karena bara api tersebut hakekatnya adalah Tali Alloh yang sangat kuat, yaitu kalimat tauhid. </div>
<blockquote class="tr_bq">
"<b>Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thoghut dan beriman kepada Alloh saja, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". (QS. Al Baqoroh ayat 256)</b></blockquote>
<div style="text-align: left;">
<br />
Sekali lagi, saya guru besar Ya Ibad mengingatkan, merealisasikan <a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/search/label/Tauhid" target="_blank">rukun-rukun tauhid</a> ini bukanlah perkara mudah dan gampang. Ini adalah perjuangan sampai mati. Tetapi sampeyan harus ingat : bertauhid ini akan menjadi mudah dan gampang jika ALLOH SWT menolong (memberi petunjuk kepada) sampeyan sebagaimana akhir ayat suroh An Nahl ayat 36 di atas. <br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<b><a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/2015/06/jangan-sampai-cacat-tauhid.html" target="_blank">Jangan sampai cacat tauhid sampeyan</a>, pertahankanlah sampai ajal menjemput supaya sampeyan bisa mati dalam keadaan MUSLIM. </b></blockquote>
<br />
Berdasarkan ayat-ayat di atas, <a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/2012/11/urgensi-kufur-kepada-thoghut.html" target="_blank">memahami apa itu thoghut</a> menjadi sebuah kewajiban supaya sampeyan bisa menghindari dan mengingkarinya.</div>
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQ0w_mres0rV1dBhEzxLbEcrdXE3SgdkQNU7vXJ_-hGwfQcmA6T_hlw10anup_tLSgBHEe52z5QETzMvRsBSao-D1ULJ0q__J6uCorCQCiuM2l-qxmRmSbU6UlX_5AeMe30CBD0rkvHHU/s1600/As-ad.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQ0w_mres0rV1dBhEzxLbEcrdXE3SgdkQNU7vXJ_-hGwfQcmA6T_hlw10anup_tLSgBHEe52z5QETzMvRsBSao-D1ULJ0q__J6uCorCQCiuM2l-qxmRmSbU6UlX_5AeMe30CBD0rkvHHU/s1600/As-ad.png" /></a></div>
</div>
<div class="blogger-post-footer">Semoga Bermanfaat Dunia Akhirat</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10587107496093360976noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2824651042535647658.post-57570373692509199882015-05-20T11:55:00.001+07:002015-05-20T11:56:12.553+07:00Rukun Syahadat - Tauhid<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h3 style="text-align: center;">
Asyhadu An-laIlaaha illallooh Wa asyhadu anna Muahammadarrouslulloh. Dua Kalimat Syahadat ini merupakan <i>Kalimat Tauhid</i>. </h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeMru1RX7fr3roacl0vlY5SSpsyO-QIV4Z8wRQM8sEn1yCpALOzyIyRYwrNy0Dpu8VpMIT9inqbxw-9N4xULwZppPuqm95kqOpBgjasrp2SZY1g8Scq2j7AYL5G9u_vlAv3Utl7Sb2VwU/s1600/Yaibad-bersyahadat.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="81" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeMru1RX7fr3roacl0vlY5SSpsyO-QIV4Z8wRQM8sEn1yCpALOzyIyRYwrNy0Dpu8VpMIT9inqbxw-9N4xULwZppPuqm95kqOpBgjasrp2SZY1g8Scq2j7AYL5G9u_vlAv3Utl7Sb2VwU/s320/Yaibad-bersyahadat.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<b><i>Ucapan laailaha illallooh mengandung 2 maksud : </i></b></div>
<ol style="text-align: left;">
<li>Menyembah (beribadah) hanya kepada Alloh saja. </li>
<li>Menjauhi dan Kufur kepada Thoghut. </li>
</ol>
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<div style="text-align: justify;">
<b>An-Nahl (16) ayat 36 : </b></div>
<b></b><br />
<div style="text-align: justify;">
<b><b>“Dan sesungguhnya kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat ( untuk menyerukan ), Sembahlah Allah ( saja ) dan jauhilah thaghut itu, maka diantara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula diantaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kedudukan orang-orang yang mendustakan Rasul-rasul.” </b></b></div>
<b>
</b></blockquote>
<b style="text-align: justify;">Al-Baqarah (2) 256 : </b><br />
<blockquote class="tr_bq">
<b></b><br />
<div style="text-align: justify;">
<b><b>“Dan tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam). Sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada thagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak pernah putus. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”</b></b></div>
<b>
</b></blockquote>
<br />
<h3 style="text-align: center;">
Rukun Tauhid Yang ketiga</h3>
<br />
<b><i>3. Mengikuti petunjuk Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam </i></b><br />
<br />
Ucapan syahadat "Muhammad rosululloh" artinya sampeyan menetapkan bahwa tiada manusia yang berhak diikuti seutuhnya kecuali Muhammad bin Abdillah bin Abdil Muthollib Al Hasyimi Al Quroisy shollallohu ’alaihi wa sallam. Beliau adalah seorang hamba yang tidak memiliki sifat ketuhanan sama sekali dan seorang rosul yang tidak boleh didustakan.<br />
<br />
Alloh berfirman:<br />
“Tidaklah pantas bagi mukmin dan mukminah, apabila Alloh dan Rosul-Nya telah menetapkan suatu pilihan, mereka masih memilih pilihan sendiri. Barangsiapa yang mendurhakai Alloh dan RosulNya maka sungguh ia telah tersesat dengan kesesatan yang nyata” (Al-Ahzab 36).<br />
<br />
Makna syahadat muhammad rosululloh yaitu mentaati semua perintah Rosululloh, membenarkan semua berita yang dibawanya, menjauhi semua larangannya dan tidak beribadah kepada Alloh kecuali dengan tata cara yang Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam tuntunkan.<br />
<br />
<b><i>Jamaah Ya Ibad</i></b>, ketahuilah bahwasannya syahadat yang sampeyan ucapkan belumlah cukup apabila diucap saja atau hanya diketahui maknanya saja, akan tetapi wajib diamalkan.<br />
<br />
Seseorang yang telah bersyahadat laa ilaaha illalloh dan muhammad rosululloh maka syahadatnya haruslah dibuktikan dengan tindakan nyata, yaitu mengikhlaskan semua amalan ibadah kepada Alloh, kufur kepada thogut dan meninggalkan segala bentuk kesyirikan. Kemudian, melakukan semua amalan ibadah tersebut sesuai dengan tuntunan Rosululloh shollallohu’alaihi wa sallam.<br />
<br />
Pelajari, renungkan, fahami dan praktekkanlah niscaya sampeyan selamat fidunnya wal akhiroh. </div>
<div class="blogger-post-footer">Semoga Bermanfaat Dunia Akhirat</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10587107496093360976noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2824651042535647658.post-21132985722941290672015-04-29T00:38:00.002+07:002015-04-29T00:38:56.464+07:00PENGKHIANAT LICIK NAN CULAS di YA IBADAssalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh.<br />
<br />
Setelah tahmid, tasbih, tahlil dan sholawat,<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
ADA MUNAFIK, <b>PENGKHIANAT LICIK NAN CULAS di YA IBAD</b>, ORANG-ORANG RAKUS SERAKAH AKAN JABATAN, POPULARITAS, PUJIAN dan RAKUS SERAKAH akan PENGHORMATAN, SERTA YANG SANGAT KOTOR OTAK DAN HATINYA sehingga :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvqNn_gyUgDhw6NjtFFM6_r_bx88sgAsuHS70s4tqkNsM-F3ojsQebN0ItruzLxOO2DJh8KZu1tOkckHJ4gdMXIX-5W-vorfH9LL_PD4h7s1OtRIMA8SyhRbKlLG9a6FXGJwqO3FPjBgQ/s1600/pengkhianat.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvqNn_gyUgDhw6NjtFFM6_r_bx88sgAsuHS70s4tqkNsM-F3ojsQebN0ItruzLxOO2DJh8KZu1tOkckHJ4gdMXIX-5W-vorfH9LL_PD4h7s1OtRIMA8SyhRbKlLG9a6FXGJwqO3FPjBgQ/s1600/pengkhianat.png" height="208" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Jangankan bertahan sampai yaumil qiyamnah, baru pertengahan tahun 2015 saja Ya Ibad sudah terpecah menjadi 2 yaitu Ya Ibad Asli dan Ya ibad Palsu. Ini terjadi lantaran oknum-oknum di Ya Ibad sendiri yang tidak mematuhi ku (Guru Besar Ya Ibad) dan melanggar peringatan yang sudah seringkali aku sampaikan. Salah satunya ialah 'Jangan sampeyan berpolitik praktis" di dalam tubuh Ya Ibad! Tetapi sampeyan tetap saja memeras otak licik-culas sampeyan dalam berpolitik praktis di Ya Ibad!.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi Santri-santriku dan sahabat-sahabatku jamaah Ya Ibad sekalian, sudah beberapa kali aku contohkan dan aku katakan "kuperkenankan kalian keluar dari Ya Ibad dan membangun Yayasan, kelompok, organisasi sampeyan sendiri asalkan dengan Nama Organisasi atau Yayasan yang sama sekali berbeda". Ini aku maksudkan supaya jangan sampeyan bingungkan jamaah Ya Ibad yang ingin sungguh-sungguh mengaji dan mempraktekkan hasil-hasil kajiannya. Supaya jangan kalian kotorkan hati dan mulut jamaah Ya Ibad.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perhatikanlah topo dan ipung, hans dan lain-lain sahabat-sahabatku yang secara jantan keluar kemudian mendirikan Pengajian Baru dengan metode yang hampir sama dengan Ya Ibad. Mereka, semoga Alloh merahmati mereka, gunakan nama yang berbeda dengan Ya Ibad. Dan akupun mendukung mereka minimal dalam doa-doa malamku. Contohlah keberanian, perjuangan dan gentlemen-nya mereka!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tetapi kali ini, di tahun 2015, segelintir oknum munafik (seperti apa yang telah aku tuliskan pada judul di atas) telah memecah Ya Ibad dengan mendemonstrasikan KEMUNAFIKAN yang LUAR BIASA. Yaitu tetap melekat dengan Nama Ya Ibad untuk memuaskan nafsu setan mereka. Mengapa tidak sampeyan berdiri dengan nama yang berbeda ? Yang Aku tahu jawabannya, lantaran ketakutan sampeyan akan ditinggalkan oleh para santri-santri Ya Ibad. Sampeyan kurang jantan. Sampeyan seperti betina. Kepengecutan sampeyan tersebut akhirnya membuat sampeyan dengan ganas, licik, culas dan curang tetap menggunakan Nama Besarku (Ya Ibad). Dan ini akan membawa pengaruh buruk kepada hati dan mulut jamaah Ya Ibad sekalian yang aku cintai.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bertobatlah sampeyan selagi masih sempat, supaya Alloh kembali me-ridhoi sampeyan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Assalamu'ala manittaba'al huda. Wassalamu'laikum warohmatullohi wabarokatuh. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="blogger-post-footer">Semoga Bermanfaat Dunia Akhirat</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10587107496093360976noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-2824651042535647658.post-69047693420520779192015-02-17T00:48:00.003+07:002015-02-17T00:48:50.577+07:00Download Ebook Jihad<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIZeiifwA5RlsAjMOFMS296OyppgzKMIhe7P3CmvGmYPiTFqXY5APGuBoepBTU0KISpvbO1gCHfuzj7d9o_hMkoipm2NjftKP9gCo0JvfCQ0NvM7rqmjtpjhHPfz9BWIPCK9FhDZUuilc/s1600/ebook-jihad.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIZeiifwA5RlsAjMOFMS296OyppgzKMIhe7P3CmvGmYPiTFqXY5APGuBoepBTU0KISpvbO1gCHfuzj7d9o_hMkoipm2NjftKP9gCo0JvfCQ0NvM7rqmjtpjhHPfz9BWIPCK9FhDZUuilc/s1600/ebook-jihad.png" height="200" width="200" /></a></div>
<strong><br /></strong>
<strong><br /></strong>
<strong>Download Ebook Jihad</strong><br />
<ol>
<li><a href="http://archive.org/download/ebook-islam1/01-AbdullahAzzam-TarbiyahJihadiyah01.7z" target="_blank">Tarbiyah Jihadiyah 01</a></li>
<li><a href="http://archive.org/download/ebook-islam1/01-AbdullahAzzam-TarbiyahJihadiyah02.7z" target="_blank">Tarbiyah Jihadiyah 02</a></li>
<li><a href="http://archive.org/download/ebook-islam1/01-AbdullahAzzam-TarbiyahJihadiyah03.7z" target="_blank">Tarbiyah Jihadiyah 03</a></li>
<li><a href="http://archive.org/download/ebook-islam1/01-AbdullahAzzam-TarbiyahJihadiyah04.7z" target="_blank">Tarbiyah Jihadiyah 04</a></li>
<li><a href="http://archive.org/download/ebook-islam1/01-AbdullahAzzam-TarbiyahJihadiyah05.7z" target="_blank">Tarbiyah Jihadiyah 05</a></li>
<li><a href="http://archive.org/download/ebook-islam1/AbdullahAzzam-An-nihayahWalKhulashah.7z" target="_blank">An-Nihayah wal Khulashah </a></li>
<li><a href="http://archive.org/download/ebook-islam1/AbuMushabAz-zarqowi-BergabunglahBersamaMujahidin.7z" target="_blank">Bergabunglah Bersama Mujahidin </a></li>
<li><a href="http://archive.org/download/ebook-islam1/Al-ghuroba-KumpulanFiqihAnalisaJihad.7z" target="_blank">Al-Ghuroba</a></li>
<li><a href="http://archive.org/download/ebook-islam1/UrwahJabir01-10.7z" target="_blank">Urwah Jabir</a></li>
<li><a href="http://archive.org/download/ebook-islam1/Amrozi-SenyumTerakhirSangMujahid.7z" target="_blank">Senyum Terakhir Sang Mujahid</a></li>
<li><a href="http://archive.org/download/ebook-islam1/AbdulBarAl-harby-MakaPergilahKamuBersamaRobbmu.7z" target="_blank">Maka Pergilah Kamu Bersama Robbmu </a></li>
<li><a href="http://archive.org/download/ebook-islam1/Mukhlas-MimpisuciDariBalikJerujiBesi.7z" target="_blank">Mimpi “Suci” Dari Balik Jeruji Besi </a></li>
<li><a href="http://archive.org/download/ebook-islam1/ImamSamudra-SekuntumRosellaPelipurLara.7z" target="_blank">Sekuntum Rosella Pelipur Lara</a></li>
<li><a href="http://archive.org/download/ebook-islam1/SerialTintaAl-busyro.7z" target="_blank">Serial Tinta Al-Busyro </a></li>
<li><a href="http://archive.org/download/ebook-islam1/trilogi.7z" target="_blank">Serial Trilogi Kebangkitan Jihad di Indonesia </a></li>
</ol>
<br />
Untuk sementara itu saja dulu.<br />
Selamat membaca dan jangan lupa senantiasa berdzikrulloh.<div class="blogger-post-footer">Semoga Bermanfaat Dunia Akhirat</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10587107496093360976noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2824651042535647658.post-89932409465676905322015-01-29T03:11:00.000+07:002015-02-17T00:51:08.407+07:00Download Al Quran Qori Abdurrahman As Sudais<div style="text-align: center;">
<b>Jamaah Ya Ibad dan Mantan Jamaah Ya Ibad yang kami hormati,</b> Jauh lebih baik sampeyan dawam mendengarkan bacaan Al Quran ketimbang sampeyan dengarkan musik dan lagu-lagu. Ini aku berikan <b>Link Download </b>yang bermanfaat. <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4mCnCD3vilpnpLanKsg0FyVlOFcsNo_sO2DpkHp-FG0GmpVYGWJj-tKfn3XR6joENSohjmzKiqRrjCv_MHYA4_qT9qZ1zlti8G8hf7SJ0nYam_8nGqqGUMbWrhsFAnwaAy1TDm7sKRqQ/s1600/sheikh-abdur-rahman-as-sudais.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4mCnCD3vilpnpLanKsg0FyVlOFcsNo_sO2DpkHp-FG0GmpVYGWJj-tKfn3XR6joENSohjmzKiqRrjCv_MHYA4_qT9qZ1zlti8G8hf7SJ0nYam_8nGqqGUMbWrhsFAnwaAy1TDm7sKRqQ/s1600/sheikh-abdur-rahman-as-sudais.jpg" height="320" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i>Download Gratis Bacaan Al Quran Lengkap 30 Juz </i></b></div>
<div style="text-align: center;">
Qori : <b>Syaikh Abdurrahman As Sudais</b></div>
<br />
<table align="center" border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="width: 314px;"><tbody>
<tr> <td width="74"><b>Surat No.</b></td> <td width="108"><b>Nama Surat</b></td> <td width="132"><b>Download MP3</b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>1</b></td> <td width="108"><b>Al-Fatihah</b></td> <td width="132"><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/001.mp3"><b></b><b>Download</b></a><b> </b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>2</b></td> <td width="108"><b>Al-Baqarah</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/002.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>3</b></td> <td width="108"><b>Al-Imran</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/003.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>4</b></td> <td width="108"><b>An-Nisa’</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/004.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>5</b></td> <td width="108"><b>Al-Ma’idah</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/005.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>6</b></td> <td width="108"><b>Al-An’am</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/006.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>7</b></td> <td width="108"><b>Al-A’raf</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/007.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>8</b></td> <td width="108"><b>Al-Anfal</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/008.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>9</b></td> <td width="108"><b>At-Taubah</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/009.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>10</b></td> <td width="108"><b>Yunus</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/010.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>11</b></td> <td width="108"><b>Hud</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/011.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>12</b></td> <td width="108"><b>Yusuf</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/012.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>13</b></td> <td width="108"><b>Ar-Ra’d</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/013.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>14</b></td> <td width="108"><b>Ibrahim</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/014.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>15</b></td> <td width="108"><b>Al-Hijr</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/015.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>16</b></td> <td width="108"><b>An-Nahl</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/016.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>17</b></td> <td width="108"><b>Al-Isra’</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/017.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>18</b></td> <td width="108"><b>Al-Kahfi</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/018.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>19</b></td> <td width="108"><b>Maryam</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/019.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>20</b></td> <td width="108"><b>Thaha</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/020.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>21</b></td> <td width="108"><b>Al-Anbiya’</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/021.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>22</b></td> <td width="108"><b>Al-Hajj</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/022.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>23</b></td> <td width="108"><b>Al-Mu’minun</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/023.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>24</b></td> <td width="108"><b>An-Nur</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/024.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>25</b></td> <td width="108"><b>Al-Furqan</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/025.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>26</b></td> <td width="108"><b>Asy-Syu’ara’</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/026.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>27</b></td> <td width="108"><b>An-Naml</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/027.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>28</b></td> <td width="108"><b>Al-Qashas</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/028.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>29</b></td> <td width="108"><b>Al-‘Ankabut</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/029.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>30</b></td> <td width="108"><b>Ar-Rum</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/030.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>31</b></td> <td width="108"><b>Luqman</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/031.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>32</b></td> <td width="108"><b>As-Sajdah</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/032.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>33</b></td> <td width="108"><b>Al-Ahzab</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/033.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>34</b></td> <td width="108"><b>Saba’</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/034.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>35</b></td> <td width="108"><b>Fathir</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/035.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>36</b></td> <td width="108"><b>Yasin</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/036.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>37</b></td> <td width="108"><b>Ash-Shaffat</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/037.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>38</b></td> <td width="108"><b>Shad</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/038.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>39</b></td> <td width="108"><b>Az-Zumar</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/039.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>40</b></td> <td width="108"><b>Ghafir</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/040.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>41</b></td> <td width="108"><b>Fushshilat</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/041.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>42</b></td> <td width="108"><b>Asy-Syura</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/042.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>43</b></td> <td width="108"><b>Az-Zukhruf</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/043.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>44</b></td> <td width="108"><b>Ad-Dukhan</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/044.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>45</b></td> <td width="108"><b>Al-Jatsiya</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/045.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>46</b></td> <td width="108"><b>Al-Ahqaf</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/046.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>47</b></td> <td width="108"><b>Muhammad</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/047.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>48</b></td> <td width="108"><b>Al-Fath</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/048.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>49</b></td> <td width="108"><b>Al-Hujurat</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/049.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>50</b></td> <td width="108"><b>Qaf</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/050.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>51</b></td> <td width="108"><b>Adz-Dzariyat</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/051.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>52</b></td> <td width="108"><b>Ath-Thur</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/052.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>53</b></td> <td width="108"><b>An-Najm</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/053.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>54</b></td> <td width="108"><b>Al-Qamar</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/054.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>55</b></td> <td width="108"><b>Ar-Rahman</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/055.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>56</b></td> <td width="108"><b>Al-Waqi’ah</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/056.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>57</b></td> <td width="108"><b>Al-Hadid</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/057.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>58</b></td> <td width="108"><b>Al-Mujadilah</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/058.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>59</b></td> <td width="108"><b>Al-Hasyr</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/059.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>60</b></td> <td width="108"><b>Al-Mumtahinah</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/060.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>61</b></td> <td width="108"><b>Ash-Shaff</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/061.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>62</b></td> <td width="108"><b>Al-Jumu’ah</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/062.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>63</b></td> <td width="108"><b>Al-Munafiqun</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/063.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>64</b></td> <td width="108"><b>At-Taghabun</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/064.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>65</b></td> <td width="108"><b>Ath-Thalaq</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/065.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>66</b></td> <td width="108"><b>At-Tahrim</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/066.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>67</b></td> <td width="108"><b>Al-Mulk</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/067.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>68</b></td> <td width="108"><b>Al-Qalam</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/068.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>69</b></td> <td width="108"><b>Al-Haqqah</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/069.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>70</b></td> <td width="108"><b>Al-Ma’arij</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/070.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>71</b></td> <td width="108"><b>Nuh</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/071.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>72</b></td> <td width="108"><b>Al-Jinn</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/072.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>73</b></td> <td width="108"><b>Al-Muzzammil</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/073.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>74</b></td> <td width="108"><b>Al-Muddatstsir</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/074.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>75</b></td> <td width="108"><b>Al-Qiyamah</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/075.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>76</b></td> <td width="108"><b>Al-Insan</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/076.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>77</b></td> <td width="108"><b>Al-Mursalat</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/077.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>78</b></td> <td width="108"><b>An-Naba’</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/078.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>79</b></td> <td width="108"><b>An-Nazi’at</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/079.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>80</b></td> <td width="108"><b>‘Abasa</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/080.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>81</b></td> <td width="108"><b>At-Takwir</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/081.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>82</b></td> <td width="108"><b>Al-Infithar</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/082.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>83</b></td> <td width="108"><b>Al-Muthaffifin</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/083.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>84</b></td> <td width="108"><b>Al-Insyiqaq</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/084.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>85</b></td> <td width="108"><b>Al-Buruj</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/085.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>86</b></td> <td width="108"><b>Ath-Thariq</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/086.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>87</b></td> <td width="108"><b>Al-A’la</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/087.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>88</b></td> <td width="108"><b>Al-Ghasyiyah</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/088.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>89</b></td> <td width="108"><b>Al-Fajr</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/089.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>90</b></td> <td width="108"><b>Al-Balad</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/090.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>91</b></td> <td width="108"><b>Asy-Syhams</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/091.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>92</b></td> <td width="108"><b>Al-Lail</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/092.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>93</b></td> <td width="108"><b>Adh-Dhuha</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/093.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>94</b></td> <td width="108"><b>Asy-Syarh</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/094.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>95</b></td> <td width="108"><b>At-Tin</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/095.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>96</b></td> <td width="108"><b>Al-‘Alaq</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/096.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>97</b></td> <td width="108"><b>Al-Qadr</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/097.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>98</b></td> <td width="108"><b>Al-Bayyinah</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/098.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>99</b></td> <td width="108"><b>Az-Zalzalah</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/099.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>100</b></td> <td width="108"><b>Al-‘Adiyat</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/100.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>101</b></td> <td width="108"><b>Al-Qari’ah</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/101.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>102</b></td> <td width="108"><b>At-Takatsur</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/102.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>103</b></td> <td width="108"><b>Al-‘Ashr</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/103.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>104</b></td> <td width="108"><b>Al-Humazah</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/104.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>105</b></td> <td width="108"><b>Al-Fiil</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/105.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>106</b></td> <td width="108"><b>Quraisy</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/106.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>107</b></td> <td width="108"><b>Al-Ma’un</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/107.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>108</b></td> <td width="108"><b>Al-Kautsar</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/108.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>109</b></td> <td width="108"><b>Al-Kafirun</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/109.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>110</b></td> <td width="108"><b>An-Nashr</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/110.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>111</b></td> <td width="108"><b>Al-Masad</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/111.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>112</b></td> <td width="108"><b>Al-Ikhlas</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/112.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>113</b></td> <td width="108"><b>Al-Falaq</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/113.mp3">Download</a></b></td> </tr>
<tr> <td width="74"><b>114</b></td> <td width="108"><b>An-Nas</b></td> <td width="132"><b><a href="http://server9.mp3quran.net/sds/114.mp3">Download</a></b></td> </tr>
</tbody> </table>
<br />
<div style="text-align: center;">
Selamat menikmati dan Meraih manfaat.</div>
<div style="text-align: center;">
Jangan lupa Teruslah sampeyan mendoakanku, Guru Besar Ya Ibad, dengan doa-doa terbaik sampeyan. </div>
<div class="blogger-post-footer">Semoga Bermanfaat Dunia Akhirat</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10587107496093360976noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2824651042535647658.post-24656830672713910452014-09-08T02:43:00.001+07:002014-09-08T02:43:34.983+07:00Tauhid Menolak Sekularisme<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2aXYEvLSgDsV6ewoMgErBxXt-V4j7QjtfA9_Losyoz1sPcuVpup4f0uvwvW0VkJIGeOwP-WGE8OZn4Hl1wXgDiJzvgcy-TLH3YmG8igNauFr1JcBHJm_Clm6zgfL_nHwvGKk6tCrIq6c/s1600/Secularism-1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2aXYEvLSgDsV6ewoMgErBxXt-V4j7QjtfA9_Losyoz1sPcuVpup4f0uvwvW0VkJIGeOwP-WGE8OZn4Hl1wXgDiJzvgcy-TLH3YmG8igNauFr1JcBHJm_Clm6zgfL_nHwvGKk6tCrIq6c/s1600/Secularism-1.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Jamaah Ya Ibad</b> yang saya hormati, tetaplah zikrulloh dan husnuzhon (berprasangka baik) kepada Alloh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu Isme yang wajib ditolak oleh muslim adalah <b>SEKULARISME</b> (SECULARISM). <b><i>Sekulerisme</i></b> merupakan produk olah fikir manusia. Dan manusia itu makhluk yang lemah. Sekulerisme bertentangan dengan Islam. Lantaran memang setiap isme, ide, faham, atau pemikiran yang tidak didasarkan pada apa yang diturunkan Alloh (dinulloh / Al Islam) adalah bentuk kekufuran yang harus diingkari, ditolak. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekularisme adalah sebuah pemikiran yang memisahkan antara bidang kehidupan pribadi dengan bidang-bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Bagi penganut sekularisme kehidupan beragama tidak boleh dicampur-adukkan dengan kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Agama hanya urusan masing-masing pribadi saja. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada awalnya, sekularisme difahami sebagai isme (aliran pemikiran/pemahaman) yang mempercayai dan meyakini serta "mengimani" bahwa agama harus dipisah dari negara, sehingga dalam mengelola negara tidak boleh membawa simbol / atribut agama apalagi ajaran agama. Tetapi dalam prakteknya, sekulerisme telah menjadi suatu ideologi yang anti agama bahkan memusuhi agama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi penganut faham sekulerisme, agama adalah urusan masing-masing pribadi. Agama dianggap tidak selaras dan tidak pantas ada pada bidang kehidupan yang lain. Agama harus dipisahkan dari aneka bidang kehidupan yang lain, sebab mereka meyakini bahwa jika agama turut campur dalam bidang-bidang kehidupan yang lain maka akan menyebabkan disintegrasi dan dis-harmoni. Begitulah hasil pemikiran mereka yang diperoleh berdasarkan pengalaman "kerajaan dan pemerintahan di-eropa masa lalu (sebelum revolusi perancis)". </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan setiap muslim percaya, Islam itu agama yang sempurna. Semua bidang kehidupan manusia baik itu kehidupan pribadi, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sudah ada aturannya di-dalam Islam. Sudah sempurna, ajaran Islam tak perlu lagi dimodifikasi. Tidak perlu ada lagi penambahan dan atau pengurangan. Kesempurnaan ini bisa terjadi karena Islam itu diturunkan oleh Sang Khalik Yang Maha Sempurna, Alloh Jalla Jalaluh, sebagai petunjuk bagi manusia. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh sebab itu jika ada yang berupaya menambahi atau mengurangi ajaran Islam, maka pelakunya kalau dia tidak bodoh tentulah orang yang sok tau, yang takabur, sombong. Menambah atau mengurangi ajaran Islam berarti mengubah kesempurnaan yang sudah Alloh turunkan dan menganggap Islam belum sempurna. Padahal Alloh sangat membenci orang-orang yang merubah apa yang sudah DIA turunkan, yang sok tau, yang takabur, sombong, </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi seorang muslim, Islam merupakan petunjuk dan hukum yang harus dilaksanakan dalam tiap bidang kehidupan. Kehidupan beragama (baca : ber-Islam) terintegrasi sedemikian rupa sehingga tak dapat dipisahkan dari bidang kehidupan manusia yang lain. Setiap muslim akan menolak pemikiran, isme, dan ideologi yang bertentangan dengan Ajaran Islam. Bagi seorang muslim menerima pemikiran, isme, dan ideologi yang bertentangan dengan Ajaran Islam adalah bentuk kebodohan dan kesombongan. MUI (Majelis Ulama Indonesia) sudah membuat Fatwa Haram terkait sekulerisme ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mulai dari pribadi sampai bernegara, azas tunggal kehidupan seorang muslim adalah Islam. Orang yang beriman meyakini hidupnya akan selamat jika dua sumber ajaran Islam, Al Qur'an dan Al Hadits, dijadikan sebagai sumber dari segala sumber hukum. Tiada hukum selain Hukum Islam. Begitulah memang mestinya aplikasi tauhid dalam kehidupan manusia. Tidak ada ide, aturan, isme, pemikiran dan faham-faham lain selain Islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Fahamilah niscaya sampeyan beruntung.....</div>
<div style="text-align: justify;">
Terakhir, kembali saya ingatkan, teruslah sampeyan Zikrulloh dan Jangan Sampai Cacat Tauhid Sampeyan, lantaran Agama Islam adalah Agama Tauhid. Tidak ada ke-Islam-an tanpa Tauhid.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Assalamu ála manittabaál huda,</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Guru Besar Ya Ibad</b></div>
<div class="blogger-post-footer">Semoga Bermanfaat Dunia Akhirat</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10587107496093360976noreply@blogger.com0Malang, Malang City, East Java, Indonesia-7.9839081000000007 112.62139380000008-8.1097071000000014 112.46003230000008 -7.858109100000001 112.78275530000008tag:blogger.com,1999:blog-2824651042535647658.post-10404563744420015312013-05-07T23:35:00.002+07:002014-09-06T03:47:04.506+07:00Tanda-Tanda Mati Syahid Menurut Al Qur'an dan Al Hadist<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFJPpRnimQ-rYg6Tpolu0ufQLCpZS_b1rnsHDexhJ9W_H-cEWjZGLp1mLdXLIC3A56QfN2M3eu6ra2eXdfE3LJwFSl3Xw5v2Wfcu_aqoXk5Uu5vFffVLxTKXH_v6Mo-gyAM6g8VX86sp4/s1600/Trio-Mujahid.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFJPpRnimQ-rYg6Tpolu0ufQLCpZS_b1rnsHDexhJ9W_H-cEWjZGLp1mLdXLIC3A56QfN2M3eu6ra2eXdfE3LJwFSl3Xw5v2Wfcu_aqoXk5Uu5vFffVLxTKXH_v6Mo-gyAM6g8VX86sp4/s1600/Trio-Mujahid.jpg" /></a></div>
<h1 style="text-align: justify;">
Di dalam kitab Ahkamul Janaiz, syaikh Nashiruddin Al Albani, mengumpulkan <i>Tanda-Tanda Mati Syahid dari Al Qur’an dan Sunah shahihah</i>, beliau mendapatinya ada 19 tanda, berikut ini ringkasannya:</h1>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sesungguhnya Dzat Yang Mensyariatkan telah menjadikan beberapa tanda yang jelas untuk menunjukkan husnul khatimah – Allah Ta’alaa telah menetapkannya dengan kurnia dan kenikmatanNya – maka siapa saja yang meninggal dengan memiliki salah satu tandanya maka itu merupakan berita gembira:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pertama:</b><br />
Mereka yang dapat mengucapkan syahadat menjelang kematian sebagaimana ditunjukkan dalam banyak hadis yang shahih diantaranya:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( barangsiapa yang ucapan terakhirnya Laa ilaaha illallah maka dia masuk surga ) ( hadits hasan).</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kedua:</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kematian yang disertai dengan basahnya kening dengan keringat atau peluh berdasarkan hadis Buraidah bin Hushaib radhiallahu anhu:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Dari Buraidah bin Khusaib radhiallahu anhu: ( bahwa ketika dia berada di Khurasan sedang membesuk seorang sahabatnya yang sakit dia mendapatinya sudah meninggal tiba-tiba keningnya berkeringat maka dia berkata: Allahu Akbar, aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( kematian seorang mukmin disertai keringat dikeningnya ) ( hadits shahih ).</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Ketiga:</b><br />
Mereka yang meninggal pada malam jum'at atau siangnya berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ( hadits dengan seluruh jalurnya hasan atau shahih )</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<i>Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( tidaklah seorang muslim yang meninggal pada hari Jumaat atau malam Jumaat melainkan Allah Melindunginya dari siksa kubur ).</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Keempat:</b><br />
Meninggal dalam keadaan syahid dimedan perang sebagaimana firman Allah Ta’alaa :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Artinya: ( dan janganlah sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang terbunuh dijalan Allah mati, tetapi mereka hidup diberi rezeki disisi Tuhan mereka (169) Mereka bergembira dengan kurnia yang diberikan Allah kepada mereka, dan memberi khabar gembira kepada orang-orang yang belum mengikuti mereka dibelakang janganlah mereka takut dan sedih (170) Mereka memberi khabar gembira dengan kenikmatan dari Allah dan kurniaNya dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan balasan bagi orang-orang beriman) (QS Ali Imran :169-171).</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br />
</i></div>
<i> </i><br />
<div style="text-align: justify;">
<i>Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( orang yang syahid mendapatkan enam perkara: diampuni dosanya sejak titisan darahnya yang pertama, diperlihatkan tempatnya dalam surga, dijauhkan dari siksa kubur, diberi keamanan dari goncangan yang dahsyat dihari kiamat, dipakaikan mahkota keimanan, dinikahkan dengan bidadari surga, diizinkan memberi syafaat bagi tujuh puluh anggota keluarganya) (hadits shahih).</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kelima:</b><br />
Mereka yang meninggal ketika berjuang dijalan Allah (bukan terbunuh) berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "apa yang kalian nilai sebagai syahid diantara kalian ?" Mereka berkata: "Ya Rasulullah siapa yang terbunuh dijalan Allah maka dia syahid." Beliau berkata: "jadi sesungguhnya para syuhada umatku sedikit." Mereka berkata: "lalu siapa mereka Ya Rasulullah?" Beliau berkata: "barang siapa yang terbunuh dijalan Allah syahid, barangsiapa yang mati dijalan Allah syahid, barangsiapa yang mati karena wabah taun syahid, barangsiapa yang mati karena penyakit perut syahid, dan orang yang tenggelam syahid."</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Keenam:</b><br />
Mati kerana satu wabah penyakit taun, berdasarkan beberapa hadits diantaranya:<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: (wabah tha’un merupakan kesyahidan bagi setiap muslim). ( hadits shahih)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Ketujuh:</b><br />
Mereka yang mati kerana penyakit dalam perut berdasarkan hadits diatas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kedelapan dan kesembilan:</b><br />
Mereka yang mati karena tenggelam dan terkena runtuhan berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam:<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( syuhada ada lima: yang mati kerana wabah taun, karena penyakit perut, yang tenggelam, yang terkena runtuhan dan yang syahid dijalan Allah) ( hadits shahih).</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kesepuluh:</b><br />
Mereka yang matinya seorang wanita dalam nifasnya disebabkan melahirkan anaknya:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Dari Ubadah bin Shamit radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjenguk Abdullah bin Rawahah dan berkata: beliau tidak berpindah dari tempat tidurnya lalu berkata: tahukah kamu siapa syuhada dari umatku? mereka berkata: terbunuhnya seorang muslim adalah syahid. Beliau berkata: ( jadi sesungguhnya para syuhada umatku, terbunuhnya seorang muslim syahid, mati karena wabah taun syahid, wanita yang mati kerana janinnya syahid [ditarik oleh anaknya dengan tali arinya kesyurga]) ( hadits shahih ).</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kesebelas dan kedua belas:</b><br />
Mereka yang mati kerana terbakar dan sakit bengkak panas yang menimpa selaput dada ditulang rusuk, ada beberapa hadits yang terkait yang paling masyhur:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Dari Jabir bin ‘Atik dengan sanad marfu’ : ( syuhada ada tujuh selain terbunuh di jalan Allah: yang mati kerana wabah taun syahid, yang tenggelam syahid, yang mati kerana sakit bengkak yang panas pada selaput dada syahid, yang sakit perut syahid, yang mati terbakar syahid, yang mati terkena runtuhan syahid, dan wanita yang mati setelah melahirkan syahid) (hadits shahih).</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Ketiga belas:</b><br />
Mereka yang mati karena sakit Tibi berdasarkan hadits:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( terbunuh dijalan Allah syahid, wanita yang mati kerana melahirkan syahid, orang yang terbakar syahid, orang yang tenggelam syahid, dan yang mati karena sakit Tibi syahid, yang mati karena sakit perut syahid) (hadits hasan).</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Keempat belas:</b><br />
Mereka yang mati kerana mempertahankan hartanya yang hendak dirampas.Dalam hal itu ada beberapa hadits diantaranya:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( barang siapa yang terbunuh karena hartanya ( dalam riwayat: barang siapa yang hartanya diambil tidak dengan alasan yang benar lalu dia mempertahankannya dan terbunuh) maka dia syahid) (hadits shahih).</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kelima belas dan keenam belas:</b><br />
Mereka yang mati kerana mempertahankan agama dan dirinya:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( barang siapa yang terbunuh kerana hartanya syahid, barang siapa yang terbunuh kerana keluarganya syahid, barang siapa yang terbunuh kerana agamanya syahid, barang siapa yang terbunuh kerana darahnya syahid) ( hadits shahih).</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Ketujuh belas:<br />
Mereka yang mati dalam keadaan ribath (berjaga diperbatasan) di jalan Allah. Ada dua hadis dalam hal itu salah satunya:</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( ribath sehari semalam lebih baik dari berpuasa dan qiyamul lail selama sebulan, dan jika mati maka akan dijalankan untuknya amalan yang biasa dikerjakannya, akan dijalankan rezekinya dan diamankan dari fitnah) ( hadits shahih).</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kedelapan belas:</b><br />
Mati ketika melakukan amal soleh berdasarkan hadis:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( barangsiapa yang mengucapkan: Laa ilaaha illallah mengharapkan wajah Allah lalu wafat setelah mengucapkannya maka dia masuk surga, barangsiapa berpuasa satu hari mengharapkan wajah Allah lalu wafat ketika mengerjakannya maka dia masuk surga, barangsiapa yang bersedekah dengan satu sedekah mengharapkan wajah Allah lalu wafat ketika mengerjakannya maka dia masuk surga) ( hadits shahih).</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kesembilan belas:</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Mereka yang dibunuh oleh penguasa yang zalim karena memberi nasihat kepadanya:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( penghulu para syuhada adalah Hamzah bin Abdul Muththalib dan seseorang yang mendatangi penguasa yang zalim lalu dia memerintahkan yang baik dan melarang dari yang mungkar lalu dia dibunuhnya)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<h5>
Demikianlah 19 Tanda-Tanda Mati Syahid yg diterangkan dalam Kitab Ahkamul Janaiz</h5>
</div>
<br />
<br />
<a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/" target="_blank"><b>Ya Ibad</b></a> ~ <br />
<div>
<span style="color: blue;"><b>NOTE : Konten blog ini diluar dari tanggung jawab dari Yayasan Al Mukhlasin 'Ibadurrohman.<br />
<br />
Kunjungi pula :<br />
1. <a href="http://www.facebook.com/gurubesaryaibad">Facebook Guru Besar Ya Ibad</a><br />
3. <a href="https://plus.google.com/i/h9RRQ-ElBJs:sMVZcxMlVEg">Ya Ibad di Google Plus</a></b></span></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br /><div class="blogger-post-footer">Semoga Bermanfaat Dunia Akhirat</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10587107496093360976noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2824651042535647658.post-90430699935318454342013-02-26T14:52:00.000+07:002014-09-06T03:42:41.285+07:00Sikap Muwahid Terhadap Politik<h2>
Jamaah Ya Ibad Yang Kami Cintai,</h2>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh27V-mLWb76uWWfuaFaY4AyQYGJ0_9J-UgZzTeD3cUGUJboQKqHSJ1QxuJs4qBsCnKMxWQH-N2WokbVQXnMRg9OW75preuVmYKHKWr1HPVU0EXm94-2d2bzh_qQKJP_1upwF4qVP2tb_Y/s1600/Politik-Agama_main.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh27V-mLWb76uWWfuaFaY4AyQYGJ0_9J-UgZzTeD3cUGUJboQKqHSJ1QxuJs4qBsCnKMxWQH-N2WokbVQXnMRg9OW75preuVmYKHKWr1HPVU0EXm94-2d2bzh_qQKJP_1upwF4qVP2tb_Y/s320/Politik-Agama_main.jpg" height="205" width="320" /></a></div>
Salah satu yang mesti diperjuangkan oleh aktivis muslim adalah dijadikannya UU dan Hukum Alloh (Dustur Illahi /Syariah Islam) sebagai SEBUAH sistem yg menjalankan negeri ini. Karena jika masih menggunakan sistem batil, sistem thoghut, hasilnya akan sama saja, yaitu tidak bisa menyelamatkan manusia di dunia apalagi di akhirat kelak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rosulullah SAW sendiri mencontohkan saat fase Mekkah. Ketika sistem Islam memang belum siap karena kekuasaan dan keamanan belum sepenuhnya di tangan umat Islam, Rosululloh tidak terlibat sama sekali dalam sistem hukum dan kepemimpinan jahiliyah saat itu. Bahkan saat dibujuk dan ditawarkan kepadanya kekuasan (tahta) untuk menjadi pemimpin oleh kafir Quraisy, Rosulullah menolak. Sebab beliau tahu kekuasaan yang diberikan itu bukan untuk menjalankan sistem Islam secara penuh, tetapi sekadar kompromi politik. Rosulullah tahu persis konsekuensi menerima bujukan itu berarti mencampurkan antar hak dan batil. Sesuatu yang sangat bertentangan dengan prinsip Islam, bertentangan dengan Tauhid.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sikap Rosululloh SAW sekaligus mencerminkan penolakan terhadap pragmatisme yang hanya memikirkan bagaimana kekuasaan dapat diraih. Padahal kalau menggunakan logika pragmatisme sekarang, apa salahnya Rosululloh mengambil kekuasaan saat itu, bukankah ada gunanya walaupun sedikit? Bukankah dengan kekuasan itu, kaum Muslim sedikit terlepas dari siksaan? Bukankah dakwahnya akan lebih lapang? Rosululloh SAW tetap berpegang pada prinsip perjuangan yang tidak mengenal kompromi. Meskipun Rosululloh dan sahabat-sahabatnya kemudian harus menghadapi ujian yang berat, berupa hinaan, cercaan, siksaan, hingga pembunuhan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Itulah sikap seorang muwahid (orang yg bertauhid).</div>
<br />
<h2>
Lalu Bagaimana Dengan Sampeyan (Jamaah Ya Ibad) ?</h2>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Mulai sekarang, Sampeyan tidak boleh tutup mata dengan keadaan politik di negeri mana sampeyan berdomisili dan gejolak politik dunia. Supaya sampeyan bisa bertambah bijaksananya. Sikap berlepas diri dari politik, cuek, tidak mau tahu dengan urusan politik adalah sikap orang yg tidak ber-Islam secara kaaffah atau sekuler. Minimal, Tegaknya Syariat Islam di negeri ini wajib sampeyan perjuangkan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sampeyan sebaiknya tidak hanya memikirkan urusan <a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/">Ya Ibad</a> saja, yayasan sampeyan saja, kelompok sampeyan saja. Karena ini adalah penyakit asshobiyyah (fanatisme kelompok / golongan) yang wajib sampeyan hindari.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mulailah dari sekarang, belajar untuk <a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/search/label/BukaMata">BUKA MATA</a> melihat kondisi kaum muslimin. </div>
<br />
<div>
<span style="color: blue;"><b><br />
Kunjungi pula :<br />
1. <a href="http://www.facebook.com/gurubesaryaibad">Facebook Guru Besar Ya Ibad</a><br />
2. <a href="https://plus.google.com/i/h9RRQ-ElBJs:sMVZcxMlVEg">Ya Ibad di Google Plus</a></b></span></div>
<div class="blogger-post-footer">Semoga Bermanfaat Dunia Akhirat</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10587107496093360976noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2824651042535647658.post-75989747553111636682013-02-24T12:08:00.003+07:002014-09-06T03:43:55.637+07:00Contoh Keganasan Kafir Di Indonesia<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlkHLmJbLKnEwjvicE0MrGM1zDAhAi_eFl59rEGrNB2VTqQJ3KY4Nxq6YtXolAkiwvCNP7ox74kigIDEe0RYzhOkfE1ngBoglK1supZpqjLbtOQyp21NmGgCJ6_GLCNZr3BqkUuE7oQsE/s1600/tirani.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlkHLmJbLKnEwjvicE0MrGM1zDAhAi_eFl59rEGrNB2VTqQJ3KY4Nxq6YtXolAkiwvCNP7ox74kigIDEe0RYzhOkfE1ngBoglK1supZpqjLbtOQyp21NmGgCJ6_GLCNZr3BqkUuE7oQsE/s1600/tirani.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Penjajah Belanda yang beragama Kristen, dan mereka itu adalah minoritas di Nusantara, terbukti telah bercokol mencengkeramkan kuku-kukunya di Nusantara selama 350-an tahun dengan aneka pelanggaran dan pemerkosaan hak-hak sipil. Berapa ribu ulama yang telah dibantai dengan cara diadu domba. Contohnya, di zaman Amangkurat I, pengganti Sultan Agung di Kerajaan Mataram Islam, di Jogjakarta, Amangkurat I mengadakan perjanjian dengan Belanda, lalu para ulama tidak setuju, maka dikumpulkanlah para ulama itu di alun-alun (lapangan) sejumlah 5.000-an ulama, lalu dibantai. Sejarahnya sebagai berikut:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<h2 style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
<span style="font-size: large; font-weight: bold;">Amangkurat I membantai ribuan ulama</span></span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
<br />
Pembantaian terhadap umat Islam kadang bukan hanya menimpa umat secara umum, namun justru inti umat yang dibantai, yaitu para ulama. Pembantaian yang diarahkan kepada ulama itu di antaranya oleh Amangkurat I, penerus Sultan Agung, raja Mataram Islam di Jawa, tahun 1646.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Peristiwa itu bisa kita simak sebagai berikut:</span><br />
<br />
‘Penyebaran Islam menjadi benar-benar terhambat dan sekaligus merupakan sejarah paling hitam tatkala Amangkurat I mengumpulkan 5000 sampai 6000 orang ulama seluruh Jawa dan membunuhnya seluruhnya secara serentak.’[1]<br />
<br />
Masalah ini ditegaskan lagi oleh Sjamsudduha pada halaman lain: ‘Penyebaran Islam pernah mengalami hambatan yang bersifat politis, yaitu adanya pergolakan intern dalam kerajaan-kerajaan Islam. Hambatan yang paling hebat dalam proses penyebaran Islam terjadi ketika Amangkurat I melakukan pembunuhan besar-besaran terhadap lima sampai enam ribu ulama dan keluarganya. Penyebaran Islam di Jawa mengalami stagnasi untuk beberapa lama karena kehabisan muballigh, dan perasaan takut.’[2]<br />
<br />
Dibantainya lima ribu sampai enam ribu ulama itu adalah masalah yang sangat besar. Sumber yang lain menyebutkan:<br />
<br />
‘Amangkurat I, juga terkenal dengan nama Amangkurat Tegal Arum atau Tegal Wangi (karena mangkat di tempat tersebut) ialah putera Sultan Agung; naik tahta Mataram (1645) sebagai pengganti ayahnya. Berlainan dengan Sultan Agung yang bijaksana, Amangkurat I pada waktu hidupnya membuat beberapa kesalahan dan sebagai tanda kelemahan ia mengadakan perjanjian perdamaian dengan Kompeni Belanda (1646). Tindakannnya ini ditentang oleh beberapa golongan, di antaranya para alim ulama, sehingga mereka ini disuruh bunuh.’[3]<br />
<br />
Peristiwa besar berupa pembantaian terhadap ribuan ulama itu tidak terjadi kecuali di belakangnya ada penjajah Belanda yang menyetir Amangkurat I.<br />
<br />
Penjajah Belanda itu jumlahnya sedikit, minoritas, tetapi memegang kendali kepemimpinan, terbukti memainkan peran jahatnya terhadap inti umat Islam yaitu membantai ribuan ulama. Kelompok minoritas itu sampai membantai yang mayoritas saja tidak takut, apalagi kejahatan-kejahatan lainnya.<br />
</span></div>
<h3 style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
<span style="font-weight: bold;">Di Zaman penjajahan menyusu penjajah, zaman merdeka bertingkah</span></span></h3>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
<br />
Berikut ini sebagian data kejahatan minoritas kafir penjajah Belanda terhadap umat Islam dalam hal memberi dana sangat besar kepada Kristen dan Katolik, sebaliknya sangat kecil terhadap Islam.<br />
<br />
Semenjak masa pemerintah kolonial Belanda, Katolik terutama Protestan memperoleh dana bantuan yang besar sekali, tidak demikian dengan Islam. Sebagai contoh pada tahun 1927 alokasi bantuan untuk modal dalam rangka pengembangan agama, adalah sebagai berikut:<br />
<br />
Protestan memperoleh € 31.000.000<br />
<br />
Katolik memperoleh € 10.080.000<br />
<br />
Islam memperoleh € 80.000.[4]<br />
<br />
<br />
<br />
Dana besar dari penjajah Belanda itu digunakan oleh orang Kristen dan Katolik untuk membangun gedung-gedung, sekolah, rumah sakit dan sebagainya. Sedang ummat Islam tidak punya uang. Pada gilirannya, anak-anak orang kafirin itu telah makan sekolahan sedang anak-anak Muslimin belum, kecuali sedikit, maka ketika merdeka, orang-orang kafirin Nasrani itu masuk ke pos-pos pemerintahan di mana-mana. Padahal mereka itu ogah-ogahan untuk merdeka, lebih enak menyusu pada penjajah sesama kafir. Jadi, yang berjuang mengorbankan nyawa dan harta untuk melawan penjajah kafir itu orang Islam, namun ketika merdeka, penyusu Belanda itu justru yang leha-leha duduk di kursi-kursi pemerintahan.<br />
<br />
Keadaan itu makin didukung oleh sikap pemerintahan Soekarno yang bersama PKI (Partai Komunis Indonesia) mempecundangi ummat Islam. Senjata ampuh Soekarno dan PKI adalah istilah DI (Darul Islam) yang harus dihabisi sampai seakar-akarnya. Di situ kafirin Nasrani bersorak kegirangan karena ummat Islam dikuyo-kuyo (dipecundangi, disengsarakan). Di masa Soeharto berkuasa 32 tahun pun ummat Islam dikuyo-kuyo lagi oleh Soharto, Ali Moertopo, Benny Moerdani, Sudomo (sebelum masuk Islam) dengan tunggangan Golkar. Sampai hanya untuk bicara agama saja harus pakai SIM (Surat Izin Muballigh). Dan ummat Islam banyak dibantai di mana- mana, di Aceh, Tanjung Priok, Lampung, Haur Koneng Jabar dan sebagainya. Lagi-lagi kafirin Nasrani bersorak sorai.<br />
<br />
Mereka yang sorak sorai –selama umat Islam dibantai, dikuyo-kuyo dan didhalimi– itu kini diusulkan oleh Dawam Rahardjo (pembela aliran-aliran sesat yang merusak Islam seperti Ahmadiyah, Lia Eden, Sepilis –sekulerisme, pluralisme agama, dan liberalisme— dan semacamnya) untuk memimpin Departemen Agama. Padahal diadakannya Departemen Agama itu sendiri menurut sejarahnya adalah hadiah bagi umat Islam, karena para ulama dan umat Islam telah berjuang mati-matian untuk meraih kemerdekaan.<br />
</span></div>
<h3 style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
<span style="font-weight: bold;">Bagaimana kira-kira kalau usulan Dawam Rahardjo itu terlaksana?</span></span></h3>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
<br />
Kalau toh penyengsaraan terhadap umat Islam tidak sampai tingkat pembantaian, maka seandainya dari kalangan Kristen memimpin Departemen Agama, lakon nenek moyangnya dalam ideology dan agama, yaitu penjajah Belanda, bisa diterapkan pula. Yaitu dana untuk Nasrani 41 juta Gulden, sedang untuk Islam hanya 80 ribu Gulden saja.<br />
<br />
Tidak usah jauh-jauh ke zaman Belanda, di saat pemerintahan Orde Baru pimpinan presiden Soeharto, ketika Benny Moerdani yang Nasrani itu dijadikan Menteri Pertahanan dan Keamanan/ Panglima Angkatan Bersenjata, ternyata ratusan umat Islam dibantai di Tanjung Priok, Jakarta Utara, 12 September 1984. Diperkirakan ratusan Muslimin dibantai, diangkut bertruck-truck entah ke mana dikuburkannya, tak jelas.<br />
<br />
Kemudian ketika TB Silalahi dari Nasrani pula dijadikan Menteri Aparatur Negara, maka membuat kebijakan yang mengarah pada pembunuhan madrasah-madrasah sore hari, dengan cara menambah lama bersekolah di sekolah-sekolah umum sampai agak sore, sehingga mengakibatkan rontoknya madrasah-madrasah sore hari. Masih pula ditambah dengan menghapus pengadaan guru-buru negeri untuk sekolah swasta, yang artinya adalah membunuh madrasah-madrasah (swasta) se-Indonesia. Hingga kini setelah tahun 2000 pun dampaknya makin memprihatinkan.<br />
<br />
Madrasah-madrasah (swasta) mengalami koleps, rata-rata dalam keadaan megap-megap, karena kekuarangan guru. Untuk seluruh Indonesia diperkirakan butuh 200.000-an guru madrasah, dan khabarnya sampai sekarang kalau Departemen Agama RI mengajukan kepada pemerintah untuk mengadakan tenaga guru itu senantiasa ditolak, kecuali sangat sedikit. Sebaliknya, TB Silalahi walau sudah tak jadi menteri masih aktif dalam kenasraniannya secara nasional, misalnya jadi ketua panitia natalan tingkat nasional, yang mampu menggiring para pejabat Muslim sampai tingkat presiden untuk hadir di upacara bernatalan ria, satu hal yang telah diharamkan oleh MUI (Majelis Ulama Indonesia) bagi umat Islam. Seakan fatwa MUI itu dianggap angin lalu oleh para pejabat Muslim. Padahal, mereka (pejabat-pejabat Muslim) itu ketika sebelum naik jabatan biasanya mendekat-dekat kepada umat Islam, paling kurang dengan cara hadir di masjid-masjid,guna meraih simpati umat Islam, misalnya. Terkutuklah mereka. Agama dijadikan alat untuk meraih jabatan.<br />
<br />
Betapa bedanya antara pejabat yang Muslim dengan yang kafir. Kalau pejabat kafir, sampai sudah tidak menjabat pun masih gigih menjajakan kekafirannya, seperti menjadi panitia upacara nasional kekafiran mereka, dan mampu menggiring pejabat yang masih aktif untuk hadir di acara kekafiran mereka. Sebaliknya, pejabat-pejabat Muslim, ketika masih menjabat saja sudah lupa terhadap Islam dan umat Islam. Justru biasanya mereka ikut-ikutan ke acara-acara kafir. Kemudian setelah mereka tidak punya jabatan lagi, baru sebagian mendekat-dekat lagi ke umat Islam, tetapi sudah tidak ada daya apa-apa, hanya sekadar mengisi waktu menunggu umur. Itu saja sering-sering hanya berfungsi untuk mengendur-ngendurkan perjuangan Islam, dengan alasan persatuan dan kesatuan, misalnya; lalu cenderung ke pluralisme agama, menyamakan semua agama, atau paling tidak ya sekuler. Yang nampak di permukaan biasanya seperti itu, bila kebetulan tidak tersangkut perkara korupsi dan semacamnya yang mengakibatkan sakit atau malahan meninggal sebelum sempat diadili.<br />
<br />
Kalau ketika jadi pejabat dikenal galak, atau pelit, atau lebih dari itu justru tukang peras, biasanya ketika pensiun, mereka minggat, menjauh dari tempat semula. Entah dengan cara membeli tanah di kompleks yang suasananya dianggap aman, atau sekadar ndompleng ke anak atau menantu, bila perlu. Perkara nasib mereka di akherat seperti apa, itu urusan Allah subhanahu wata’ala terhadap mereka. Kalau di dunia sudah banyak mendhalimi manusia, bahkan agama Allah subhanahu wata’ala, maka betapa ngerinya. Maka mumpung masih hidup, sebaiknya bertaubat, memperbanyak amal sholih, ikhlas lillahi Ta’ala, agar husnul khotimah.<br />
<br />
Kembali kepada sikap Dawam Rahardjo, perlu diingatkan mengenai kegigigihan orang kafir tersebut. Yang telah dikemukakan itu tadi, orang-orang Nasrani sampai sebegitu jauhnya dalam memecundangi Islam dan umat Islam. Padahal mereka itu tidak langsung memegang jabatan yang berkaitan dengan agama Islam. Bagaimana pula seandainya mereka yang Nasrani itu menjadi menteri agama? Tidak jadi menteri agama saja, terbukti pencelakaan terhadap umat Islam sudah sedemikian drastisnya. Lha kok Dawam Rahardjo yang dijuluki sebagai cendekiawan Muslim malahan sama sekali buta terhadap lakon jahat orang Nasrani yang telah ditusukkan kepada umat Islam se-Indonesia, padahal jelas-jelas di depan mata.<br />
<br />
Sebaiknya Dawam Rahardjo membuka mata, melihat sejarah, agar ada sedikit gambaran tentang betapa mengenaskannya (memprihatinkannya) kondisi umat Islam akibat disengsarakan oleh kelompok minoritas anti Islam.<br />
<br />
Kembali ke kekejaman Belanda (minoritas tapi menjajah) dalam membunuhi umat Islam. Peristiwa Perang Paderi selama 13 tahun (1824-1837M), antara Islam (Salaf)[5] yang dipimpin Imam Bonjol dan kaum adat (Islam tradisional) di Sumatera Barat dicampur tangani Belanda. Belanda memihak kaum adat. Kaum adat berdebat sesamanya. Sebagian kaum adat memihak ke Imam Bonjol, dan sebagian menyerah terhadap Belanda. Lalu Imam Bonjol sendiri ditipu oleh Belanda dengan cara pura-pura akan diadakan perdamaian, namun hanya menipu untuk menangkapnya, kemudian membuangnya ke Betawi, ke Cianjur Jawa Barat, lalu ditahan di Ambon, dipindah ke Menado, dan wafat di sana setelah 10 tahun di Menado, 6 November 1864.[6]<br />
<br />
Belum lagi perang Aceh, Belanda dengan dipanas-panasi oleh penasihatnya, Snouck Hurgronje bahwa satu-satunya jalan hanyalah berlaku keras terhadap para ulama dan umat Islam, lalu dibantailah para ulama di Aceh, beserta umat Islam.<br />
</span></div>
<h2 style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
<span style="font-size: large; font-weight: bold;">Sikap Snouck terhadap Islam, Ulama, dan Muslimin </span></span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
<br />
Fakta sejarah menunjukkan kedustaan Snaouck Hurgronje dan rencana penyamarannya bukan tidak mungkin menunjukkan bahwa masuk Islamnya di Jeddah serta hubungannya dengan orang-orang Aceh di Mekkah al-Mukarramah pun termasuk perbuatan pura-puranya. Namun, dusta tersebut telah memberinya jalan memasuki daerah Aceh, tempat dia akan mengumpulkan informasi-informasi yang dapat memberi saham dalam mewujudkan pemecahan masalah atas daerah Aceh bagi Belanda. Untuk itu Snouck Hurgronje menerima pekerjaan di Batavia.<br />
<br />
Di Batavia, dia mulai mengumpulkan informasi tentang pengajaran Islam di sekolah-sekolah Jawa Barat dan Jawa Tengah, serta tentang apa yang dinamakan hierarki keagamaan Islam yang berkali-kali disangkal keberadaannya oleh Snouck Hurgronje. Pada dasarnya, Snouck benar karena di dalam Islam tidak dikenal sistem hierarki sebagaimana dalam Katolik atau Kristen pada umumnya. Kemudian datang perintah untuknya agar melaksanakan tugas resmi yang telah digambarkan dalam rekomendasi-rekomendasi sebagai sesuatu yang sangat rahasia. Dalam perjalanan mata-matanya itu, orang-orang Aceh, termasuk beberapa ulama, menaruh kepercayaan penuh kepadanya.<br />
<br />
Mereka memberi sambutan hangat dan menerima kedatangannya. Laporan-laporannya (kepada pemerintah Belanda, pen) berisi kebencian, dendam, pemutarbalikan, dan kebohongan, khususnya terhadap para ulama yang dianggap sebagai kendala penghambat tunduknya daerah Aceh kepada pemerintah Belanda. Para ulama merupakan motor penggerak spitritual masyarakat dalam membela daerah itu sehingga di dalam laporan-laporan spionasenya, para ulama itu berpuluh-puluh kali dijuluki gerombolan ulama. Selain itu, diapun menyampaikan usul kepada pemerintah kolonial untuk menempuh cara politik kekerasan dan penumpasan terhadap para ulama dengan menyatakan:<br />
<br />
“Sesungguhnya musuh utama dan yang giat adalah para ulama dan para petualang yang menyusun gerombolan-gerombolan yang kuat. Sekalipun jumlah mereka sedikit dan tumbuh di antara lapisan-lapisan masyarakat yang bermacam-macam, mereka mendapat tambahan dari sebagian penduduk dan pemimpin-pemimpinnya. Tidak mungkin akan diperoleh manfaat dalam perundingan dengan partai musuh ini karena akidah dan kepentingan pribadi mereka mengharuskan mereka untuk tidak tunduk, kecuali dengan penggunaan kekerasan terhadap mereka. Sesungguhnya persyaratan yang paling mendasar untuk mengembalikan peraturan di daerah Aceh haruslah mengkaunter para ulama dengan kekerasan sehingga ‘ketakutan’ menjadi faktor yang menghalangi orang-orang Aceh untuk bergabung dengan pemimpin-pemimpin gerombolan agar terhindar dari bahaya. Menurut pendapat saya, mesti dipersiapkan rencana mata-mata yang efektif dan terorganisasi untuk memata-matai Tuanku Kuta Karang (pemimpin ulama pada tahun 1892) dan gerombolannya. Pasti akan ada hasil awalnya. Biarpun saya tidak mampu menjelaskan seluruh rinciannya, namun saya berani berkata bahwa pekerjaan mata-mata itu adalah suatu kemungkinan.” [7]<br />
<br />
Demikianlah faktanya. Snouck telah melibatkan dirinya untuk kepentingan penjajahan dengan bukti pernyataan dan laporannya kepada Jendral Van Houts untuk memerangi kaum muslimin di seluruh wilayah jajahan Belanda. Dengan kata lain ia mengusulkan untuk menggunakan kekerasan dalam menumpas kaum muslimin. Karena itu Jendral tadi mendapat julukan “pedang Snouck yang ampuh” karena keberhasilannya dalam memerangi umat Islam.<br />
<br />
Di samping itu Snouck Hurgronye juga banyak membantu dalam pembinaan kader missionaris Belanda dan membuka sekolahan untuk mengkristenkan muslimin di seluruh wilayah jajahannya.<br />
<br />
Terdapat fakta lain pula bahwa seorang tokoh missionaris kondang dan sangat disegani di kalangan kaum orientalis yang bernama Hendrick Kraemer adalah murid Snouck Hurgronje, dari tahun 1921 hingga tahun 1935. Hubungan di antara guru dan murid terus berkesinambungan tanpa putus. Snouck Hurgronje wafat pada tahun 1936.[8]<br />
<br />
Dr Van Koningsveled berkata: “Tidak terputus surat menyurat antara Snouck Hurgronje dan muridnya, Hendrik Kraemer, misisionaris terkenal dan berpengaruh dalam lingkungan aktivis kristenisasi dari tahun 1921 sampai dengan 1935. Menurut penjelasan Boland, buku Hendrik Kraemer, Misi Kristen di Dunia Non Kristen[9] mengungkapkan dengan jelas bahwa orang-orang Kristen mempunyai rencana untuk mengkristenkan dunia, khususnya Indonesia. Mereka bertujuan menundukkan dunia Islam.[10] Bahkan, Kreamer membandingkan Islam dengan Nazi.[11]<br />
</span></div>
<h2 style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
<span style="font-size: large; font-weight: bold;">Zaman "merdeka" (tanda kutip) , minoritas pun membantai umat Islam</span></span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
<br />
Bahkan di zaman merdeka dan setelah tahun 2000 pun Indonesia yang mayoritas Muslim ini, kaum minoritas membantai umat Islam di Poso Sulawesi, juga di Ambon. Tibo, otak pembantaian terhadap umat Islam di Poso, dikabarakan mengaku didoakan oleh gereja ketika mau melakukan pembantaian itu.[12] Majalah Sabili No 22, Th XIII, 18 Mei 2006/ 20 Rabi’ul Akhir 1427H memberitakan sebagai berikut:<br />
<br />
Gereja acap kali disebut-sebut dalam berbagai kerusuhan di tanah air. Keterlibatan gereja pula yang disebut tervonis mati Tibo baru-baru ini.<br />
<br />
Menjelang eksekusi mati, panglima pasukan Merah saat konflik Poso berkecamuk beberapa waktu lalu ini, mengungkap keterlibatan Majelis Sinode Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST). GKST pimpinan pendeta Damanik yang berpusat di Tentena ini, menurut Tibo terlibat dalam pembantaian umat Islam Poso.<br />
<br />
Menurut Tibo, (pihak gereja) GKST memberikan dukungan moril dan lainnya kepada pasukan Merah yang hendak menyerang kaum Muslimin Poso. Bahkan, lanjut Tibo, para pendeta mendoakan mereka dengan upacara ala Kristen di Gereja tersebut.<br />
<br />
Hasilnya? Sebuah tragedy kemanusiaan yang di luar batas kewajaran manusia. Pembantaian dan penganiayaan terhadap umat Islam secara biadab telah dilakukan pasukan Merah. Fakta ini terungkap dari keterangan sejumlah saksi saat persidangan Tibo beberapa waktu yang lalu.<br />
<br />
Kesadisan pasukan Kelelawar pimpinan Tibo terhadap kaum Muslimin terungkap di persidangan. Menurut salah satu saksi, pembina pesantren Walisongo Poso, Ustadz Ilham, ia melihat rekannya dibacok pasukan Merah pimpinan Tibo, sebelum ia nekad loncat dari mobil dan meloloskan diri.<br />
<br />
Sebelumnya, Ustadz Ilham bersama 28 orang lainnya disuruh buka baju. Selanjutnya tangan diikat satu persatu dengan sabut kelapa, tali nilon dan kabel. Kemudian digiring lewat hutan tembus desa Lempomawu. Rombongan Ustadz Ilham berjalan ke desa Ranononco dan ditampung di sebuah baruga.<br />
<br />
Di sanalah mereka disiksa dalam keadaan berbanjar dua barisan. Selanjutnya ikatan tangan ditambah sampai bersusun tiga. Badan Ustadz Ilham diiris, ditendang dan dipukul dengan berbagai alat. Tak puas dengan itu, mereka menyirami umat Islam dengan air panas selama dua jam.<br />
<br />
Kebringasan pasukan Merah itu juga diungkap saksi lainnya, Tuminah. Menurut kesaksian Tuminah, pasukan Merah mengikat mereka dengan tali dan memisahkan antara laki-laki dan perempuan. Di bilik sebuah sekolah, Dominggus meminta para Muslimah melepas bajunya dan disuruh berputar-putar di depannya.<br />
<br />
Jauh sebelumnya, keterlibatan Gereja juga disebut-sebut saat penyerangan kaum Kristen terhadap umat Islam Maluku di akhir tahun 1999. Sehari setelah Natal, Ahad (26/12 1999), dengan amat tiba-tiba, massa Kristen menyerang dan membantai kaum Muslimin di Kecamatan Tobelo, Maluku Utara.<br />
<br />
Seorang saksi menceritakan, pembantaian yang menyayat hati umat Islam tersebut. Menurut ceritanya, sebelum penyerangan biadab itu terdengar suara lonceng Gereja saling bersahutan serta suara gaduh tiang listrik, bak pertanda kesiapan untuk menyerang.<br />
<br />
<br />
<br />
Seketika, massa Kristen yang membawa berbagai senjata tajam sudah mengepung dan membombardir Masjid Jami’ tempat berlindungnya ribuan kaum Muslimin. Masjid Jami’pun diguyur bensin dan dengan cepat api menjilat tembok-temboknya.<br />
<br />
Jerit tangis anak-anak kecil bayi yang kepanasan dan istighfar para Muslimah terdengar bersahut-sahutan. Yang mencoba keluar masjid langsung dibantai. Kurang lebih 750 orang kaum Muslimin yang berada di dalam masjid tersebut terbakar hidup-hidup, hingga mengeluarkan aroma daging terbakar.[13]<br />
<br />
Sejumlah pihak pun mensinyalir keterlibatan Gereja di sejumlah daerah konflik lainnya. Sebut misalnya, kerusuhan Timor Timur (saat masih masuk wilayah Indonesia). Ketika itu, kepala Kanwil Departemen Agama di Timor Timur seorang Katolik. Ternyata karyawannya yang beragama Islam, hanya mau berkhutbah Jum’at di masjid saja dilarang oleh Kakanwilnya yang Katolik itu. Pengakuan karyawan Kanwil Departemen Agama Timor Timur bahwa dirinya dilarang oleh Kakanwilnya untuk berkhutbah di masjid itu penulis dengar langsung ketika penulis bersama rombongan wartawan Islam dari Jakarta berada di Dilly Timor Timur, waktu masih jadi wilayah Indonesia. Nah, kalau menteri agamanya dari Katolik atau Kristen, jenis-jenis pembantaian terhadap umat Islam dan pelarangan-pelarangan khutbah di masjid-masjid bagi karyawan Departemen Agama, apakah tidak dilancarkan, bahkan digalakkan? Dawam Rahardjo perlu berpikir ulang, kalau memang masih mengaku Muslim, atau berpikiran obyektif.<br />
</span></div>
<h2 style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
<span style="font-size: large; font-weight: bold;">Tirani minoritas</span></span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
<br />
Apakah itu tidak pernah terdengar di telinga seorang professor yang menyandang gelar cendekiawan Muslim seperti Dawam Rahardjo? Sedang tidur di mana dia? Selain itu, apakah tidak pernah mendengar bahwa dalam perpolitikan di Indonesia selama masa Orde baru di bawah rezim Soeharto, dalam tempo 25 tahun dari 32 tahun kekuasaannya sering diistilahkan adanya tirani minoritas, lantaran kebijakan Soeharto mengikuti pihak minoritas dengan CSIS-nya dan di bidang kekuasaan adalah Benny Murdani-nya? Kemudian setelah ada kerenggangan antara Benny dan Soeharto, lantas terjadilah aneka kerusuhan di daerah-daerah Indonesia bagian timur yang di sana campur antara Muslim dan Kristiani, maka umat Islam dibantai, dibakari rumahnya, tokonya, dan bahkan masjid-masjidnya seperti yang terjadi di Timor Timur, Flores dan lainnya. Apakah Dawam tak pernah dengar? Bagaimana ketika pegawai Departemen Agama saja tidak boleh khutbah di masjid oleh atasannya ketika atasannya orang Katolik seperti yang terjadi di Timor Timur, padahal secara penduduk Indonesia, Katolik adalah minoritas. Apakah Dawam tak pernah dengar? Bagaimana misalnya menteri agamanya itu orang Kristen, lalu melarang pegawai Departemen Agama berkhutbah di masjid, sebagaimana Kepala Kanwil Depag Timor Timur waktu masih jadi wilayah Indonesia melarang pegawainya berkhutbah di masjid yang sudah ada, bahkan untuk didirikan musholla saja sulit di sana? Masih banyak lagi tentunya.<br />
<br />
Bukan hanya di wilayah yang banyak orang Kristennya. Di zaman Soeharto, saat berlangsung tirani minoritas, maka pencekalan terhadap khotib-khotib dan muballigh pun berlangsung, hingga ada istilah SIM (Surat Izin Muballigh). Daftar apa yang disebut muballigh-muballigh ekstrim pun beredar. Hingga muballigh digagalkan untuk berkhutbah hari raya seperti Pak Dr Deliar Noer yang digagalkan hingga masuk berita di Koran pun, Dawam tentunya dengar. Kenapa? Karena umat Islam dikuyo-kuyo oleh kebijakan yang memihak pada minoritas Kristen.<br />
<br />
Nah, sekarang ini, rupanya Dawam justru menjadikan dirinya rela, suka ria, menjadi orang yang tidak perlu ditekan-tekan oleh minoritas Kristen, justru mencadangkan diri untuk di bagian depan sebagai orang yang rela untuk ditepuki oleh orang Kristen. Makin ramai tepuk sorak orang Kristen, makin bersemangatlah Dawam. Padahal, nanti kalau meninggal dunia, Pak Dawam apakah akan dirumat oleh orang Kristen? Apakah yang memandikan, mengkafani, mensholati, dan memasukkan ke liang kubur nanti diharapkan dari orang-orang Kristen? Dan misalnya masih percaya terhadap doa, apakah lebih baik yang mendoakan mayat Dawam nanti orang Kristen dengan nyanyian-nyanyian kemusyrikannya?<br />
<br />
Kalau Dawam Rahardjo istiqomah dengan pendapatnya, maka logika yang dapat dipetik: Lebih baik nanti yang merawat jenazah saya adalah dari pihak yang minoritas, misalnya Kristen. Karena mereka yang minoritas itu nanti tidak akan berani sewenang-wenang terhadap jasad saya. Berbeda dengan kalau yang merawat sampai menguburkan jasad saya itu dari pihak yang mayoritas, yakni kaum Muslimin, mereka pasti akan berbuat sewenang-wenang, karena merasa mayoritas, dan tidak dapat dikontrol dalam hal merawat jasad saya. Jadi saya lebih memilih untuk dirawat oleh orang Kristen dari proses perawatan jenazah saya sampai penguburannya. Kalau dapat, justru yang paling minoritas, yaitu orang yang tidak beragamalah yang harus merawat sampai menguburkan jenazah saya. Karena kalau yang paling minoritas, maka tidak mungkin akan berani untuk berbuat sewenang-wenang terhadap jasad saya. Berbeda dengan kalau yang mayoritas. Jadi saya lebih memilih untuk dirawat jenazah saya oleh orang yang tidak beragama, daripada yang beragama.” Itu logika yang pas dari ungkapan-ungkapan Dawam Rahardjo yang telah terlontar sebelumnya, bila dirangkaikan dengan kematiannya, kapan-kapan. (haji).<br />
<br />
[1] Sjamsudduha, Penyebaran dan Perkembangan Islam- Katolik- Protestan di Indonesia, Usaha Nasional, Surabaya, 1987, halaman 119.<br />
<br />
[2] Ibid, halaman 167.<br />
<br />
[3] Prof. Mr, AG. Pringgodigdo –Hassan Shadily MA, Ensiklopedi Umum, Penerbit Yayasan Kanisius, Yogyakarta, 1977, halaman 45.<br />
<br />
[4] Sjamsudduha, Penyebaran dan Perkembangan Islam - Katolik- Protestan di Indonesia,_Usaha Nasional Indonesia, cet II, 1987, hal 129.<br />
<br />
[5] Sebelum Imam Bonjol datang dari Makkah, sudah berlangsung pemurnian Islam di Minangkabau menjelang akhir abad 18, dengan dibereskannya tarikat-tarikat Syatariyah dan sebagainya ke arah lebih mengikuti syara’. Lalu datanglah Imam Bonjol dan tokoh-tokoh yang baru pulang dari Makkah dan mengikuti manhaj salaf, sesuai dengan Islam yang disampaikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, diwarisi para sahabat, tabi’in, tabi’it tabi’in dan diteruskan ilmunya serta penyebarannya oleh para ulama. Kaum Padri (pimpinan Imam Bonjol) itu mengganti penghulu-penghulu adat dengan qodhi (hakim agama) dan imam. Dengan ini, Imam Bonjol dan jama’ahnya mengubah system social adat. Tapi ini hanya berlangsung 3 tahun. (Sistem Imam Bonjol tentunya system Islam, hukum waris ya cara Islam. Sayangnya, hanya berlangsung 3 tahun, kembali ke adat lagi. Sampai buku ini ditulis, tahun 2006, walaupun masyarakat Sumatera Barat atau Minangkabau itu beragama Islam, tetapi dalam hal warisan harta orang yang meninggal dunia, memakai cara adat, khabarnya, tidak memakai hukum Islam).<br />
<br />
Sesudah 3 tahun itu imam tetap ada, tetapi yang berkuasa adalah penghulu adat, bukan imam. Tahun 1827, Belanda mulai ikut-ikutan campur tangan. Imam Bonjol mengajak para penghulu adat untuk menentukan sikap. Tetapi para penghulu adat berdebat sesamanya, ada yang mau perang, ada yang mau menyerah. Imam Bonjol akhirnya pergi – dia tidak kuasa…<br />
<br />
Lalu Belanda menipu Imam Bonjol dengan liciknya, yaitu diajak berunding, tetapi ditangkap, 29 Oktober 1837, lalu diasingkan. Mula-mula di Bukittinggi, lalu Cianjur, Ambon, dan Manado. (Lihat Leksikon Islam, Pustaka Azet Perkasa, Jakarta 1988, jilid 2, halaman 561).<br />
<br />
[6] (lihat Ensiklopedi Umum, Pringgodigdo, 1977, halaman 444).<br />
<br />
[7] K. Van de Maaten, Snouck Hurgronje en de Atjeh Oorlog, Leiden, 1948, hal 95, dikutip Dr Qasim Assamurai, Al-Istisyraqu bainal Maudhu’iyati wal Ifti’aliyah, terjemahan Prof. Dr Syuhudi Isma’il dkk, Bukti-bukti Kebohongan Orientalis, GIP, Jakarta, cetakan pertama 1417H/ 1996M, hal 158.<br />
<br />
[8] Dr Ahmad Abdul Hamid Ghurab, ru’yah Islamiyyah lil Istisyraq, terjemahan AM Basalamah, Menyingkap Tabir Orientalisme, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta, I, 1992, hal 97-98.<br />
<br />
[9] Hendrik Kraemer, the Crisitian Message in a non-Christian World, London, 1938, edisi kedua, 1947.<br />
<br />
[10] B.J Boland, the Strugle of Islam in Modern Indonesia’s Gravenhage, 1970, hal 236, dikutip Qasim Assamurai hal 164.<br />
<br />
[11] Kraemer, op cit, hal 353, bandingkan Boland, op cit, hal 240, no 146, dikutip Qasim, ibid, hal 164.<br />
<br />
[12] To:insistnet@yahoogroups.com<br />
<br />
From:”Syahril” <Syahril_CW@cni.co.id Add to Address Book<br />
<br />
Date:Wed, 12 Apr 2006 17:43:32 +0700<br />
<br />
Subject:[INSISTS] Fw: Tibo pahlawan HAM?<br />
<br />
<br />
—– Original Message —–<br />
<br />
<br />
<br />
Sent: Wednesday, April 12, 2006 9:35 AM</span></div>
<br />
<br />
<a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/" target="_blank"><b>Ya Ibad</b></a> ~ <br />
<div>
<span style="color: blue;"><b>NOTE : Konten blog ini diluar dari tanggung jawab dari Yayasan Al Mukhlasin 'Ibadurrohman.<br />
<br />
Kunjungi pula :<br />
1. <a href="http://yaibad.multiply.com/">Ya Ibad Internasional</a><br />
2. <a href="http://www.facebook.com/gurubesaryaibad">Facebook Guru Besar Ya Ibad</a><br />
3. <a href="https://plus.google.com/i/h9RRQ-ElBJs:sMVZcxMlVEg">Ya Ibad di Google Plus</a></b></span></div>
<div class="blogger-post-footer">Semoga Bermanfaat Dunia Akhirat</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10587107496093360976noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2824651042535647658.post-89804385938341224002013-02-12T22:28:00.002+07:002014-09-06T03:44:53.365+07:00TUJUAN JIHAD FI SABILILLAH<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBYctaivM0i8CuWCd7nbi_HUg0t7kPNd9t_cLTnapH18HBy8wW-5AuNCm_uxd3gy3q8nq1Wgai6bGGefKLqUfhvL20Mr-EucdHsB98NiEMIWP0i72Q8nts2_d39C4xJDYCzZcww3OMVGA/s1600/bmn-155x155.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBYctaivM0i8CuWCd7nbi_HUg0t7kPNd9t_cLTnapH18HBy8wW-5AuNCm_uxd3gy3q8nq1Wgai6bGGefKLqUfhvL20Mr-EucdHsB98NiEMIWP0i72Q8nts2_d39C4xJDYCzZcww3OMVGA/s1600/bmn-155x155.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/" target="_blank"><b>Ya Ibad</b></a> ~ Sesungguhnya Islam bukan semata2 aqidah dalam hati, sehingga sampeyan puas dengan menceritakannya dengan lisan & membelanya dengan pena & argumentasi. Kemudian sampeyan berlalu sambil berkata, "Barangsiapa suka hendaklah beriman & barangsiapa suka hendaklah kafir." (Al Kahfi 29)<br /><br />Tidak....tidak cukup sampai disitu!<br />Dia adalah syariat Alloh yg datang utk mengendalikan kehidupan seluruh makhluqNya. Karena itu, sampeyan tdk cukup utk berkhutbah / memberi nasehat dengan mengatakan "Inilah aqidah kita yg kita bela!" lantas stagnan sampai disini.<br /><br />Tetapi sampeyan harus bertolak membawa agama ini, mendakwahkannya dengan lisan / dg hikmah, menjelaskannya dengan keterangan serta berjihad dengan pedang. Adapun berdakwah dengan lisan, keterangan & cara2 yg bijaksana adalah tertuju kepada hati & otak. Jika ia beriman, maka silakan beriman & itu bagus sekali; jika ia enggan beriman maka harus mau membayar jizyah, hidup hina & membiarkan berlaku hukum islam padanya dalam negara; tetapi kalau dia menolak & menyombongkan diri, menentang & tdk menyerahkan kepemimpinan kepada kaum muslimin maka alternatifnya adalah perang sehingga thaghut2 ini menyingkir.Setelah itu barulah sampeyan berkata, "Barangsiapa suka hendaklah beriman& barangsiapa suka hendaklah kafir" (Al Kahfi 29)<br /><br />Itulah tujuan jihad dalam Islam, "Supaya jangan ada fitnah & supaya agama ini se-mata2 hanya untuk Alloh" (Al Anfal 39)<br /><br />Dan inilah tahapan akhir ketika hukum2NYA telah baku, "Dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi kamu semuanya" (At Taubah 36)<br /><br />''Perangilah orang2 yg tdk beriman kepada Alloh& tidak pula kepada hari kemudian& mereka tdk mengharamkan apa yg diharamkan Alloh & RosulNya & tidak tidak beragama dengan agama yg benar (agama Alloh), yaitu orang2 yg diberikan Al Kitab kepada mereka sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk." (At Taubah 29)<br /><br />Meski sebenarnya Islam tdk memerlukan dikemukakannya alasan2, mengapa ia berperang?! Tetapi sampeyan mengingatkan mereka karena sebagian orang telah malu menyebut kata jihad, seakan jihad adalah noda kehinaan di dalam agama yg harus dihapuskan demi menyenangkan kejahiliyahan & tatanan kufur ini.<br /><br />Sungguh, sejarah benar2 menjadi saksi & mencatat pelajaran penting ini:<br /><br />* Jika kalian tdk memerangi mereka dg KEBENARAN maka musuh kalian akan memerangi kalian dg KEBATHILAN.<br />* Jika kalian tdk tampil didepan maka mereka yg akan tampil.<br />* Jika kalian tdk mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya walaupun dengan pedang maka mereka akan mengeluarkan kalian dari cahaya kepada kegelapan.<br /><br />Itulah pelajaran sejarah. Itulah dendam musuh Islam yg terpendam. Semua ini menggambarkan <b>keharusan jihad fii sabilillah</b>. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Silahkan sampeyan baca juga :</span></b><br />
<h1 class="singlePageTitle">
<a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/2013/01/hukum-jihad-fii-sabilillah.html">Hukum Jihad Fii Sabilillah</a></h1>
<a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/2013/01/hukum-jihad-fii-sabilillah.html"></a></div>
<h1 class="singlePageTitle">
<a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/2012/11/urgensi-kufur-kepada-thoghut.html">Urgensi Kufur Kepada Thoghut</a></h1>
<h1 class="singlePageTitle">
<a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/2012/11/menerapkan-hukum-uu-selain-dengan.html">Menerapkan Hukum / UU Selain Dengan Syariat Alloh</a></h1>
<h1 class="singlePageTitle">
<a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/2012/02/wajib-menerapkan-syariat-islam.html">Wajib Menerapkan Syariat Islam</a></h1>
<b><span style="font-size: large;"> </span></b><span style="color: blue;"><b>NOTE :
Konten blog ini diluar dari tanggung jawab dari Yayasan Al Mukhlasin 'Ibadurrohman.<br /><br />
Kunjungi pula :<br />
1. <a href="http://www.facebook.com/gurubesaryaibad">Facebook Guru Besar Ya Ibad</a><br />
2. <a href="https://plus.google.com/i/h9RRQ-ElBJs:sMVZcxMlVEg">Ya Ibad di Google Plus</a></b></span><div class="blogger-post-footer">Semoga Bermanfaat Dunia Akhirat</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10587107496093360976noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2824651042535647658.post-77453123875508730662013-01-08T00:24:00.000+07:002013-01-08T01:02:32.559+07:00Hukum Jihad Fii Sabilillah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqx0nmUo2IqXcAo9x5t1C-7m6l-cGbZwiKhn3vNwolHB-yHxyeUF0C-phtCPnKCm3EKB35m7z7XXl7iySb6R7VNsrYZ7eY1PTDwdfevhMX5Wlj7ib810KpDOPefd6Cogoj-zx6osvlrlc/s1600/jihad-fi-sabililla.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqx0nmUo2IqXcAo9x5t1C-7m6l-cGbZwiKhn3vNwolHB-yHxyeUF0C-phtCPnKCm3EKB35m7z7XXl7iySb6R7VNsrYZ7eY1PTDwdfevhMX5Wlj7ib810KpDOPefd6Cogoj-zx6osvlrlc/s1600/jihad-fi-sabililla.jpg" /></a></div>
<i><b>PERTANYAAN : </b></i><br />
Apa Hukumnya Jihad di dalam Islam ?<br />
<br />
<i><b>JAWAB : </b></i><br />
Hukum Jihad fi sabilillah secara umum adalah Fardhu Kifayah, jika sebagian umat telah melaksanakannya dengan baik dan sempurna maka sebagian yang lain terbebas dari kewajiban tersebut. Alloh SWT berfirman:<br />
<br />
<div style="color: orange; text-align: center;">
<span style="color: #0c343d;">“Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mu’min itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya” (QS at-Taubah 122).</span></div>
<br />
Jihad berubah menjadi Fardhu ‘Ain jika:<br />
<br />
1. Muslim yang telah mukallaf sudah memasuki medan perang, maka baginya fardhu ‘ain berjihad dan tidak boleh lari.<br />
<br />
<div style="color: orange; text-align: center;">
<span style="color: #0c343d;">”Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur). Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahannam. Dan amat buruklah tempat kembalinya.” </span></div>
<span style="color: #0c343d;"> </span> <br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #0c343d;"> (QS al-Anfal 15-16).</span></div>
<br />
2. Musuh sudah datang ke wilayahnya, maka jihad menjadi fardhu ‘ain bagi seluruh penduduk di daerah atau wilayah tersebut .<br />
<br />
<div style="color: orange; text-align: center;">
<span style="color: #0c343d;">”Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS at-Taubah 123)</span></div>
<span style="color: #0c343d;"> </span> 3. Jika pemimpin memerintahkan muslim yang mukallaf untuk berperang, maka baginya merupakan fardhu ‘ain untuk berperang. Rasulullah SAW bersabda:<br />
<br />
<div style="color: orange; text-align: center;">
<span style="color: #0c343d;">”Tidak ada hijrah setelah futuh Mekkah, tetapi yang ada adalah jihad dan niat. Dan jika kamu diperintahkan untuk keluar berjihad maka keluarlah (berjihad).”<br />
(HR Bukhari)</span><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>PERTANYAAN : </i></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Terus terang saja, Pak, Saya ini masih awam dalam agama Islam. Bolehkah saya ikut ber-jihad fii sabilillah ?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>JAWAB : </i></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Minimnya pemahaman seseorang TERHADAP DIEN tidak menggugurkan kewajibannya untuk melakukan JIHAD. Bukankah Rosululloh pernah mengizinkan seseorang yang baru saja masuk Islam dengan mengucapkan syahadat untuk pergi berperang? Dan Ketika orang tersebut syahid, Rosululloh berkomentar, “Ia beramal sedikit, tetapi diberi ganjaran banyak.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Luruskan pemahaman tentang dienul Islam, baru berjihad. Bagaimana bisa berjihad, kalau Islamnya saja tidak betul.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalimat-kalimat seperti di atas adalah pisau beracun yang mempunyai dua mata. Mata pertama mengakibatkan urungnya seseorang menjalankan kewajiban Jihad fii Sabilillah. Sementara mata kedua memisahkan antara Jihad dan Islam itu sendiri. Padahal dua hal tadi adalah sebuah kesatuan yang tak terpisah. Mereka yang mempunyai pemahaman ini adalah orang-orang yang LALAI. Lalai dan lupa bahwa sesungguhnya takaran akhir dari benar tidaknya Islam seseorang adalah pelaksanaan Jihad fii Sabilillaah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tanpa jihad, kesempurnaan Islam masih berupa tanda tanya besar. Adalah Rosululloh Sholallohu `alaihi wassalam menjadikan Jihad fii SAbilillaah sebagai puncak dari urusan dien ini. Beliau juga bersabda,"Barangsiapa yang tidak pernah berperang, dan tidak pernah pula menginginkan untuk perang, maka orang tersebut mati dalam keadaan jahiliyyah”. justru dua sifat yang disindir oleh Rosululloh adalah lambang kebodohan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seseorang tokoh populer dalam dunia Jihad, Dr. Abdulloh Azzam Rohimahulloh menandaskan bahwa sebaik-baik tarbiyah adalah : PARIT-parit JIHAD (Turun langsung ke medan jihad, ed). Sibuk mentarbiyah diri dengan buku-buku dan kajian-kajian serta seminar hanya akan melumpuhkan potensi seorang Muslim, menjadikan hatinya keras dan mempertinggi potensi konflik. Memang benar, buku dan wasilah lain di atas adalah sarana untuk memahamkan seorang awam terhadap Islam. Tetapi perkataan DR.Abdulloh Azzam rohimahulloh di atas adalah sebagai reaksi atas munculnya fenomena sekelompok orang Islam yang mendakwahkan dirinya sebagai faqih, lulusan universitas ini dan itu, lalu menilai sebuah jihad yang dilakukan ummat Islam tidak sah, tanpa mau turun langsung ke medan JIHAD.</div>
<br />
<br />
<span style="color: blue;"><b>NOTE : Konten blog ini diluar dari tanggung jawab dari Yayasan Al Mukhlasin 'Ibadurrohman.<br />
<br />
Kunjungi pula :<br />
1. <a href="http://www.facebook.com/gurubesaryaibad">Facebook Guru Besar Ya Ibad</a><br />
2. <a href="https://plus.google.com/i/h9RRQ-ElBJs:sMVZcxMlVEg">Ya Ibad di Google Plus</a></b></span><div class="blogger-post-footer">Semoga Bermanfaat Dunia Akhirat</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10587107496093360976noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2824651042535647658.post-42483070182364400082013-01-08T00:12:00.001+07:002013-01-08T00:12:37.159+07:00Mullah Muhammad Umar<b> </b><a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/" target="_blank"><b>Ya Ibad</b></a> ~ <br />
<h3 style="text-align: right;">
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ مُعَاوِيَةَ</h3>
<h3 style="text-align: right;">
بْنِ قُرَّةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ<br />
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَزَالُ
طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي مَنْصُورِينَ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ
حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ</h3>
Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Basysyar berkata, telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja’far berkata, telah menceritakan kepada kami Syu’bah
dari Mu’awiyah bin Qurrah dari Bapaknya ia berkata; Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:<br />
<br />
<br />
<div style="color: orange; text-align: center;">
<span style="color: #274e13;">“<i>Akan
senantiasa ada sekelompok dari umatku mendapat pertolongan.
Orang-orang yang menghinakannya tidak akan membahayakan mereka hingga
terjadi hari kiamat</i>.”</span></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEge4lfT_wHzi6Abmhcpu_fZos3RfXHNUdSs9zeM6pehcSbudHVvBrioGqunyiqSGnMO_RI7FYCqqU8zy6nGZiPoCdy13hL6ZW_w2saT6F6CO0Ddsi1qOYVnURdtgDFon4ZUYD6l5CZ-_g46/s1600/thaifah-al-manshurah.jpeg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a></div>
<br />
<br />
<b>Sanad hadits: </b><br />
<ol>
<li>Muhammad bin Basyar bin Utsman Al Abdi Al Bashri Abu Bakar Bundaar, tsiqah 252H.</li>
<li>Muhammad bin Ja’far Al Hudzali Al Bashri ghundar, tsiqah 193H.</li>
<li>Syu’bah bin Hajjaaj bin Al Ward Abu Bistham Al Wasithi, tsiqah
hafidz mutqin, sufyan Ats Tsauri menganggapnya sebagai amiirul
mukminin dalam hadits, ia yang pertama kali memeriksa hadits di
iraq dan membela sunnah, 160H.</li>
<li>Mu’awiyah bin Qurrah bin Iyaas Abu Iyaas Al Bashri, tsiqah, 113H.</li>
<li>Qurrah bin Iyaas bin Hilaal abu Mu’awiyah, shahabat mulia, 64H.</li>
</ol>
<br />
<b>Derajat hadits:</b><br />
Sanad hadits ini shahih, dan hadits ini dikeluarkan juga oleh Bukhari dan Muslim.<br />
<b>Fawaid hadits:</b><br />
<ol>
<li>Bahwa kebenaran itu tidak akan pernah sirna dan akan terus bersinar disetiap zaman dan generasi.</li>
<li>Akan adanya sekelompok umat Muhammad yang senantiasa membela
sunnahnya dan berpegang kepada kebenaran di setiap zaman, semoga kita
termasuk dalam golongan mereka. Amiin</li>
<li>Mereka adalah firqah naajiyah dan thaaifah manshurah yang selalu berpegang kepada jalan Rasulullah dan para shahabatnya.</li>
<li>Imam Ahmad mengatakan bahwa mereka adalah ahlul hadits yang selalu berpegang kepada hadits dan menapaki jejak kakinya.</li>
<li>Bahwa mereka akan terus berjalan dan menebar walaupun dicemoohkan oleh orang yang mencemooh dan dimusuhi oleh ahlul bida’</li>
<li>Mereka akan senantiasa ditolong oleh Allah baik dengan kekuatan fisik maupun kekuatan hujjah dan keterangan.</li>
<li>Mereka akan senantiasa ada sampai ditiupkan angin yang lembut yang mencabut nyawa setiap muslim sebelum ditiupnya sangkakala.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Dan sejarah terus berlanjut
dengan hadirnya seorang pemberani dari tanah Kandahar yang begitu
berani menentang kekuasan NATO yang begitu angkuh bak Firaun di jaman
nabi Musa, dialah Mullah Muhammad Umar.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdBu-gnqUIQGHUHeXEDu-8fBM_vb6Ljj1cWvEk6xgx7ys5lSarYMgGGnqr3O-AYe9usHXdIlaVUWDgdfsljVQiPnqQn8HQA9tcipCdgZMqim4fawNsHZhkXcanQ9dCf0Wgq6OedD5p5gHu/s1600/mullah-umar.jpeg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdBu-gnqUIQGHUHeXEDu-8fBM_vb6Ljj1cWvEk6xgx7ys5lSarYMgGGnqr3O-AYe9usHXdIlaVUWDgdfsljVQiPnqQn8HQA9tcipCdgZMqim4fawNsHZhkXcanQ9dCf0Wgq6OedD5p5gHu/s1600/mullah-umar.jpeg" /></a></div>
Pemuda
Muhammad Umar mulai ikut berjihad pada tahun 1980 ketika tanah
airnya diinvasi Uni soviet. Dibumi Afgan ini, sembilan tahun
kedepan, bersama mujahidin dari Arab, dimana Muhammad Omar
bersahabat dengan Usamah bin Ladin, akhirnya mampu mengusir Uni
Soviet. Mujahidin perkasa ini tidak hanya terlibat dalam
perang-perang kecil, tapi jauh lebih dari itu, perang besar yang
menewaskan pasukan elit Soviet telah mereka lakukan, dan tak ayal
kaum kuffar hengkang. Setelah berjihad perang usai tahun 1989,
Muhammad Omar meneruskan belajarnya, dan dia menyatakan kembali,
tetap, sebagai thaliban (murid/santri/mahasiswa).</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Perginya
Unisoviet pada akhir tahun 1989 bukan berarti tidak menyisakan
masalah. Mujahidin yang awalnya bersatu melawan agresor, kemudian
mulai berperang satu sama lain (civil war), dan perampokan,
pemerkosaan, serta korupsi merajalela. Krisis keamanan, ketegangan,
ketertiban, terus terjadi, dan dengan demikian gejala agama Islam
sebagai agama mayoritas di Afgan seakan jauh ditinggalkan. Tahun
1989-1994 adalah masa chaos, brutal, dan out of law.<br />
<br />
Melihat
kenyataan ini, Muhammad Omar menginginkan perubahan, kembali ke
dienul Islam. Dengan latar belakang bangsa yang keras, dan Islam
yang sudah mengakar sejak jaman <span style="color: orange;"><span style="color: #274e13;">Khulafaur Rasyidin Omar bin Khattab</span>,</span>
cukup mudah mengumpulkan beberapa pemuda yang mau merubah
kekeliruan ini. Dengan meminjam sepeda motor, Muhammad Omar
mendatangi setiap sekolah untuk mengajak siswa untuk berjihad
melawan kerusakan di bumi Afgan, mereka sepakat untuk bertemu
keesokan harinya. Namun kenyataan berbicara beda. Pukul 1 dini hari,
pemuda sudah berkumpul di rumah Muhammad Omar. Belum genap 24 jam
seperti yang diharapkan, ternyata mujahidin datang lebih awal.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan
meminjam 2 mobil kepada pengusaha lokal yang kaya, dan senjata
sisa jihad melawan kaum kuffar Uni Soviet, para murid-murid sekolah
ini mulai melakukan peperangan melawan veteran yang melakukan
kejahatan. Selama 2 tahun, 1994-1996, thaliban ini banyak kawasan
yang semula dikuasai pihak yang bertikai kemudian dapat direbut,
bahkan ada yang menyerahkan secara sekarela kepada Thaliban serta
menyatakan berafiliasi juga tunduk dengan mujahid yang mata
kanannya buta karena terkena mortir Soviet tahun 1989.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tahun
1996, Thaliban menguasai Kabul. Ibu kota Afgan ini dimasuki
anggota Thaliban, gambar Mullah Muhammad Omar tertangkap kamera
wartawan, baik itu lokal ataupun internasional, dengan sorban
kepala berwarna putih dan jubah berwarna gelap yang diyakini milik
mendiang Nabi Mahammad SAW, beliau dengan tenang memasuki kota
Kabul, tak ketinggalan Usamah bin Ladin juga ikut dalam rombongan.
Afgan kemudian dinyatakan sebagai negara Islam, tentunya
ditetapkanlah Syariat Islam. Selama tahun 1996-2001 kinerja
pemerintahan Thaliban terbilang tegas, alhasil heroin, pelacuran,
pemerkosaan, korupsi, dan kejahatan turun drastis, bahkan teramat
kecil. Taliban telah mengembalikan keteraturan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Negara
yang melaksanakan Islam secara kaffah sesuai syariatnya, menarik
Osama untuk bermukim di Afgan, dan Thaliban memposisikan Osama
sebagai tamu kehormatannya. Kesamaan visi dan misi, khususnya akan
tegaknya Khilafah Islamiyah, penerapan Syariat Islam, dan menolong
ummat Islam dibelahan dunia karena kezoliman Amerika Serikat,
Israel, dan negara liannya, kemudian menjadikan Mullah Muhammad
Omar berikut anggota Thaliban dengan Osama Bin Laden bersama Al
Qaeda terjalin hubungan yang erat, bedanya hanya sedikit: Thaliban
adalah orang Afgan, dan Al Qaeda adalah berasal dari ummat muslim
dari seluruh dunia. Tentunya, pengalaman bersama melawan Unisoviet
menjadi kenangan flamboyan bagi kedua pahlawan Islam ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
Amerika
Serikat masuk dalam target penghancuran karena berbuat zolim
dalam bentuk dukungan politik ataupun militer kepada Israel,
ataupun embargo ke Iraq yang sebabkan bayi mati secara sistematik
karena kelaparan. Tidak mengagetkan kemudian Thaliban menolak ijin
Amerika Serikat yang akan membangun pipa minyak melewati bumi
Afgan. Amerika merayu sekaligus mengancam Thaliban, kira-kira
seperti ini:</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<blockquote>
"Jika engkau memberi ijin, maka akan kami berikat karpet emas, tapi bila tidak, maka bom akan berjatuhan di Afgan"</blockquote>
</div>
Di
Afgan inilah perencanaan penghancuran menara kembar WTC dan
Pentagon dilakukan, ini artinya kedua belah pihak sudah siap
berperang. Bagi Amerika Serikat, Thaliban dengan Al Qaeda sama
saja, sederhana alasannya: mereka tidak mau tunduk dengan negara
adi daya. Perang akan berlangsung, dan mereka mengetahuinya.
Dengan seijin Allah yang maha digdaya, dan sudah tentu menampakkan
secara nyata kecerobohan sekaligus kebodohan AS-CIA yang membabi
buta, tejadilah peristiwa bersejarah, yakni negara yang katanya
superpower yang tidak pernah diserang negara lain, apalagi di
pusat kotanya sejak tahun 1776, dikagetkan dengan aksi jihad 19
syuhada pada 11 September 2001. yang pada dasarnya amerika sendiri
lah yang mendesain <a href="http://www.911truth.org/">kehancuran WTC.</a> <br />
<div style="text-align: center;">
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Usamah
bin Ladin dijadikan sasaran kemarahan negara Paman Sam, dan Afgan
sebagai tempat bermukimnya akan dibombardir Amerika Serikat. Hal
ini disebabkan pemerintah Thaliban tidak mau menyerahkan Usamah
bin Ladin, dan ditengah-tengah ulama dan para rakyat yang hadir di
masjid, Mullah Muhammad Umar dengan lantang berkata, kira-kira
seperti ini:</div>
<div style="color: orange; text-align: center;">
<blockquote>
<span style="color: #274e13;">"Diserahkan atau tidak saudara kita Osama, kaum Kuffar (Amerika Serikat dan sekutunya) tetap akan menyerang kita."</span></blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Selanjutnya
disiapkannya strategi, dengan kekuatan persenjataan sisa jihad
tahun 80-an, bergerilya adalah solusinya. Memang Thaliban dapat
digulingkan Amrikiyah dengan dikuasainya Kabul dan mengangkat boneka
baru: Karzai, tapi kenyataannya Thaliban tidak pernah terguling,
mereka terus berperang. Bom jihad dan penyerangan terhadap patroli
dan pos militer Amerika Serikat, NATO yang kemudian bergabung, dan
negara sekutu lainnya terus berlangsung hingga tahun 2007 sampai
sekarang (maret 2011)</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Risalah
ini bersumber kepada buku "The Giant Man-Biografi Muhammad Mullah
Umar" yang ditulis oleh orang terdekat, menjelaskan bahwa Mullah
Muhammad Omar bukanlah mitos, atau tokoh yang digambarkan oleh
intelejen dan berita. Tentunya, pembaca dibawa ke tanah Afgan yang
keras kehidupannya, dan gelora jihad yang selalu subur. Menurut
beberapa hadis yang kuat, amat diyakini bahwa di Khurasan (Afgan salah
satu wilayahnya) akan muncul kekuatan Islam akhir jaman dalam
membela secara sungguh-sungguh ummat Islam dan menjadi pasukan,
pengawal Imam Mahdi dalam menghancurkan Dajjal. Di Khurasan inilah,
akan muncul Khilafah Islamiyah. Nabi Muhammad bersabda:</div>
<div style="color: orange; text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<blockquote>
<span style="color: #274e13;">"Jika kalian melihat bendera-bendera hitam datang dari Khurasan, disana ada Khalifatullah, Al Mahdi" (HR. Ahmad).</span></blockquote>
<span style="color: #274e13;">
</span></div>
<span style="color: #274e13;">
</span></div>
<span style="color: #274e13;">
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;">
</span><br />
<br />
Mullah Muhammad Omar, walupun sudah diangkat sebagai
Khalifatullah oleh ulama dan mujahidn Afgan, serta secara sukarela
berperang melawan Soviet, tetap dia masih menganggap dirinya
sebagai Thaliban (murid/santri). Disinilah kekuatannya, tak
mengagetkan bilamana bumi Afgan yang dipimpinnya, dari yang
awalnya <i>full of chaos </i>kemudian berubah menjadi <i>obey the order, </i>menyatakannya
sebagai The Giant Man, sosok manusia yang mampu tegar dikerasnya
Afgan dan menolak tunduk kepada Amerika Serikat!!!<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijaxfxwEd52DZyaAVHvoX66WmR6Q7qpfB4hwS6OcAu3n0ldpCQQYZX1emU2T4mbbi0zi5vkz49xXSmIZOO8MvvlnqTv7ChyrLpU9p9psNlwBq0DkGEt2lhe_VDh7WWGFGssbUIjmXQ09h2/s1600/almanshurah1.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijaxfxwEd52DZyaAVHvoX66WmR6Q7qpfB4hwS6OcAu3n0ldpCQQYZX1emU2T4mbbi0zi5vkz49xXSmIZOO8MvvlnqTv7ChyrLpU9p9psNlwBq0DkGEt2lhe_VDh7WWGFGssbUIjmXQ09h2/s1600/almanshurah1.jpg" /></a>Beliau lahir di wilayah Urzajan pada tahun 1962 M.<br />
Beliau
meneruskan sekolah di Sanj Sar, di wilayah Mayond di propinsi
Qandahar. Akan tetapi, korupsi besar-besaran dan bencana yang hebat
yang meporak-porandakan Afghanistan menjadi sebab terjadinya
perselisihan di kalang jama’ah jihad. Hal tersebut membuat Mullah Umar
mulai berpikir untuk berperang melawan korupsi dan menghancurkan
mungkarat yang telah menyebar hampir di seluruh Afghanistan.<br />
<br />
Beliau
mengumpulkan murid-murid dari agama tersebut dan dari beberapa
kelompok study ( halaqah ) untuk melaksanakan tujuannya pada musim
panas tahun. Pada tahun 1994 M, mereka mulai bekerja dengan
beberapa bantuan beberapa pengusaha dan tuan tuan tanah. Beliau
bersama kelompok kecil murid sekolah ilmu syari’ah dan Maulawi
Afghan di Qandahar mulai memburu para perampok dan pencuri yang
menjarah para musafir maupun pedagang. Kemudian para murid yang
dipimpin Mullah Umar melucuti senjata para pencuri dan mendapati
beberapa wanita terbunuh, para pencuri melarikan diri dari
Qandahar.<br />
<br />
Masyarakat disana kemudian mengganti
gubernur yang merupakan pengikut Rabbani yang memerintah Kabul
saat itu. Penggantian ini karena ketidakmampuan gubernur untuk
menangkap para pencuri yang tak terhitung jumlahnya. Kemudian
mereka menunjuk Mullah Umar menjadi amir atas mereka. Kemudian
beliau mengumumkan pemberlakuan syari’at di Qandahar. Dan ini
cerita awalnya Amirul Mu’minin berkisah dengan mulutnya sendiri yang
direkam dan di siarkan stasiun radio bernama suara syari’ah di
Qandahar. Stasiun radio ini menjadi stasiun radio islam pemerintah
islam.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2gCR_pcfJCya-Gw4dEtUL7mJYReouJTtn5N3smeb1ZUcgVJstEac3icIbGndKHs7pvhqNdZE7p27MyogqVEtxL7PBjINhTHtg2bslhp3BllL41TImuxP0duk_ixORZI8cWzETyIiMYWV1/s1600/mulah-omar.jpeg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2gCR_pcfJCya-Gw4dEtUL7mJYReouJTtn5N3smeb1ZUcgVJstEac3icIbGndKHs7pvhqNdZE7p27MyogqVEtxL7PBjINhTHtg2bslhp3BllL41TImuxP0duk_ixORZI8cWzETyIiMYWV1/s1600/mulah-omar.jpeg" /></a></div>
Beliau berkata : <span style="color: orange;"><span style="color: #274e13;">“saya
telah belajar di sebuah sekolah di kota Sanj Sar di Qandahar
dengan sekitar 20 murid yang lain. Kemudian korupsi, pembunuhan,
perampasan dan perampok telah melampaui ambang batas dan pengawasan
berada pada tangan orang korup dan jahat. Tidak seorangpun
membayangkan bisa mengubah dan memperbaiki situasi. Saya telah
memikirkan hal tersebut sungguh-sungguh dan berkata pada diri saya
sendiri, ……Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya.” (QS. Al-Baqarah : 286)</span>.</span><br />
<br />
Ayat
ini cukup bagi saya untuk meninggalkan perkara ini karena tidak
satu pun berada dalam kemampuan saya. Akan tetapi saya yakin kepada
Allah dengan keyakinan yang murni dan barangsiapa yang meyakini
Allah denga keyakinan ini maka harapannya tidak akan sia-sia.
Orang-orang mungkin penasaran : kapan gerakan ini mulai ? Siapa di
balik gerakan ini? Siapa yang membiayai? Siapa yang memimpin dan
mengatur gerakan ini?<br />
<br />
<div style="color: orange;">
<span style="color: #274e13;">Dan
saya berkata : awal dari gerakan ini adalah ketika saya menutup
buku saya di sekolah dan mengajak satu orang bersama saya. Kami
berjalan kaki ke wilayah Zanjawat. Dari sana saya meminjam sepeda
motor kepada seseorang bernama Surur, kemudian kami pergi ke
Talukan. Itulah awal dari gerakan ini dan hilangkan pemikiran lain
dari benak anda.</span></div>
<br />
Kami mulai mendatangi
murid-murid di sekolah-sekolah dan kelompok-kelompok kajian
(halaqah) pada pagi hari itu. Dan kami telah mendatangi satu
halaqah yang diikuti sekitar 14 orang yang sedang belajar. Saya
kumpulkan mereka mengelilingi saya dan saya berkata bersama mereka,<br />
<br />
“Agama
Allah telah diinjak-injak. Masyarakat terbuka mempertontonkan
perbuatan setan. Ahli agama menyembunyikan agama mereka, sehingga
setan mengendalikan seluruh wilayah mereka. Mereka mencuri uang
masyarakat, menyerang kehormatan masyarakat, membunuh orang lalu
menindihnya dengan batu di pinggir jalan. Mobil yang lalu-lalang
melihat mayat dipinggir jalan dan tidak bergerak untuk
menguburkannya di bumi secara layak.”<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpGQIk-2aNhYMROG2wwuif-jNQ8_wI_6XcyrClRe1eS843eYY11lY2SLdfevVqKGW803nccsi47cv2oz83AAiMZH3yKyddPVESXBF6Y-ghTumxDtN5gJ0bNsmZ-BwpyrEiFKvSfseu2ysh/s1600/mullah-omar2.jpeg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpGQIk-2aNhYMROG2wwuif-jNQ8_wI_6XcyrClRe1eS843eYY11lY2SLdfevVqKGW803nccsi47cv2oz83AAiMZH3yKyddPVESXBF6Y-ghTumxDtN5gJ0bNsmZ-BwpyrEiFKvSfseu2ysh/s1600/mullah-omar2.jpeg" /></a></div>
Saya berkata kepada mereka. <span style="color: #274e13;">“Tidak
mungkin hanya meneruskan belajar pada kondisi seperti ini.
Masalah-masalah tidak mungkin diselesaikan hanya dengan slogan-slogan.
Kami, para murid, ingin bangkit melawan korupsi. Jika kalian
ingin benar-benar bekerja bagi agama Allah, maka kita harus
meninggalkan bangku study. Saya akan jujur kepada kalian. Tidak
seorangpun membantu kami meskipun satu rupee (mata
uang Pakitan). Sehingga kalian tidak akan berasumsi kami akan
menyediakan makanan untuk kalian, bahkan mungkin kami yang akan
meminta bantu an makanan dan tenaga dari masyarakat"</span><br />
<br />
Saya
berkata, “Ini bukanlah pekerjaan satu hari, satu minggu, satu
bulan atau bahkan satu tahun. Ini akan memakan waktu yang sangat
lama. Apakah kalian sanggup atau tidak?<br />
<br />
Saya
berkata untuk memberi semangat mereka, “Setan yang sedang bertahta
itu seperti ketel besar yang menghitam karena panasnya. Padahal
hari itu adalah hari-hari pada musim panas yang sangat panas.
Perang melawan agama Allah sedang dilancarkan. Kami mengaku berasal
dari pasukan Allah dan kami tidak dapat melakukan aksi apapun
untuk mendukung syari’at-Nya.”<br />
<br />
Saya berkata
kepada mereka, “Jika kita menaklukkan satu wilayah, kita akan
mempertahankannya. Jangan mengeluh tidak bisa belajar atau
kekurangan uang dan persenjataan. Jadi, dapatkah kalian melakukan
aksi ini atau tidak?”<br />
<br />
Kemudian tidak satu pun
dari empat belas orang tersebut yang menerima rencana untuk
melakukan aksi dan mereka berkata, “Kami mungkin bisa melaksanakan
beberapa tugas pada hari jum’at.” Jadi saya berkata kepada
mereka, “Siapa yang mau melakukan di ujung ini?”<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www9.zippyshare.com/v/79793349/file.html" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjndDIxjxnqaIbBQCNBTNjEp0PBb5lriVCc21zUT-cH7wZTS424rxBm-RzJpJQbt8z67VGzzRsyOB9w012eQ0kn2bYSFkArQssN57h180V7Eer7FcHQTegK5eQxWxyN2F08IOmkS7Q4dGdA/s1600/almanshurah.jpeg" /> Download video mobile : Taliban menguasai US base.3gp</a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="color: orange;">
<span style="color: #274e13;">"Saya
menjadikan Allah ta’ala sebagai saksi bahwa ini adalah kebenaran
saya akan bersumpah atas hal tersebut di hadapan Allah ta’ala, di
hari pembalasan. Gerakan ini adalah akibat dari keyakinan kepada
Allah karena jika saya mengukurnya dari hasil pendidikan sekolah
atau halaqah seperti halaqah tersebut, saya mungkin telah kembali
ke sekolah. Tetapi saya memenuhi janji kepada diri saya sendiri
untuk mencari ridha Allah ta’ala. Sehingga Allah ta’ala menolong
saya seperti yang telah anda lihat sekarang ini. Setelah itu saya
pergi ke tempat halaqah yang lain, saya diikuti tujuh orang.
Setelah saya menjelaskan apa yang telah saya paparkan sebelumnya,
semua peserta halaqah siap ikut melakukan aksi gerakan bersama
saya"</span></div>
<br />
Semua peserta berasal dari satu bangsa,
tidak ada perbedaan antara yang muda dan yang tua, antara yang
anak-anak dan yang remaja, yang pria dan wanita. Pekerjaan
didasarkan pada ketetapan dari Allah ta’ala, sehingga Allah
menguji saya sejak permulaan gerak ini. Kemudian kami pergi lagi
mengendarai motor ke beberapa sekolah dan halaqah, sampai waktu
shalat ‘Ashar tiba, terkumpul 53 orang yang siap. Kemudian saya
mengatakan kepada mereka, “Datanglah besok pagi.” Dan saya kembali ke
sekolah di Sanj Sar. Akan tetapi, mereka telah datang pada pukul
01:00 dini hari ke Sanj Sar. Jadi, itulah permulaannya.<br />
<br />
Pekerjaan
telah dimulai bahkan 24 jam berlalu dari idenya. Salah satu dari
teman saya memimpin mereka shalat. Ketika dia telah selesai
memimpin shalat shubuh, seorang pengikut berkata, “Malam tadi ketika
saya sedang tidur, saya melihat para malaikat memasuki Sanj Sar
dan tangan-tangan mereka begitu lembut, jadi saya minta mereka
mengusap saya untuk perlindungan.”<br />
<br />
Dan pagi itu,
pada pukul 10:00, kami minta dua bantuan mobil dari al-Hajj
Bishri, salah satu pengusaha di wilayah tersebut. Dia memberi kami
dua buah mobil, sebuah mobil kecil dan sebuah truk kargo besar.
Kemudian kami memindahkan murid-murid tersebut ke wilayah Kashk
Nukhud. Beberapa orang lagi bergabung bersama kami, sehingga
jimlah kami menjadi banyak. Kami meminjam persenjataan dari
masyarakat. Jadi, inilah permulaan gerakan ini dan ini berlanjut.<br />
<br />
Beliau
mulai berjihad jauh bertahun-tahun lampau dan tidak pernah
berbicara dalam wawancara dengan republik atau jurnalis. Beliau
telah menghabiskan masa jihad melawan Uni Soviet, sebagai pemimpin
sekelompok mujahidin di medan jihad di bawaqh komando Mullah Tik
Muhammad yang menjadi bagian dari al-Jam’iyyah al-Islamiyah di
propinsi Qandahar. Beliau terluka pada sebuah peperangan melawan
Uni Soviet yang menyebabkan beliau kehilangan sebelah matanya.
Kemudian beliau dari satu organisasi ke organisasi yang lain,
sampai menetap pada satu organisasi sebelum peristiwa genting
Thaliban dalam “Gerakan Politik Islam” yang dipimpin Maulawi
Muhammad Nabi.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEge4lfT_wHzi6Abmhcpu_fZos3RfXHNUdSs9zeM6pehcSbudHVvBrioGqunyiqSGnMO_RI7FYCqqU8zy6nGZiPoCdy13hL6ZW_w2saT6F6CO0Ddsi1qOYVnURdtgDFon4ZUYD6l5CZ-_g46/s1600/thaifah-al-manshurah.jpeg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEge4lfT_wHzi6Abmhcpu_fZos3RfXHNUdSs9zeM6pehcSbudHVvBrioGqunyiqSGnMO_RI7FYCqqU8zy6nGZiPoCdy13hL6ZW_w2saT6F6CO0Ddsi1qOYVnURdtgDFon4ZUYD6l5CZ-_g46/s1600/thaifah-al-manshurah.jpeg" /></a>Berita
perdamaian menyebar di Qandahar. Konvoi dari para murid dan
penduduk pripinsi barat daya yang berbatasan dengan Qandahar mulai
berdatangan. Penduduk Qandahar yang telah mengetahui perjuangan para
murid melawan kejahatan meminta mereka mengambil alih tersebut
menjadi wilayah kekuasaan mereka dan menerapkan syari’at islam.
Mereka membantu pengalihan kekuasaan dan penerapan syari’at.
Dengan begitu para murid disebut “Taliban” (jama’ dari Talabah
yang berasal dari bahasa Pashto/Pashtun) mengambil alih kekuasaan
hampir seperlima Afghanistan tanpa peperangan, tetapi dengan
keinginan penduduknya menginginhkan syari’at dan keamanan.<br />
<br />
Taliban,
murid ilmu syari’ah di kalangan masyarakat Afghan, telah maju
kedepan melewati propinsi-propinsi di utara dan timur tanpa banyak
usaha dan Rabani, penguasa di Kabul, tidak mengumumkan sikapnya
dikarenakan pengetahuannya bahwa dari pasukan saingannya, Hikmatyar,
adalah mereka yang memisahkan wilayah mereka dari Kabul. Sebagai
gantinya, dia menawarkan bantuan kepada mereka sebagai sebuah
gerakan syari’ah yang memegang kendali atas penduduk yang sangat
banyak, menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Tetapi
Hikmatyar memerintahkan pasukannya untuk tidak menyerah kepada
Thalibandi wilayah Ghazni. Kemudian bagian utara mencapai Kabul,
dimana wilayah-wilayahnya telah jatuh ketangan Thaliban satu
persatu tanpa peperangan atau dengan sedikit peperangan. Sebagian
besar kekuatan, kelompok dan bahkan pencuri dan perampok ulung
pun ragu-ragu untuk berperang melawan murid-murid ilmu syari’ah
(Thaliban).<br />
<br />
Beberapa partai yang lain, seperti
partai “Yunus Khalis” dan pasukan “Haqqani” menyerahkan wilayah
mereka di Baktiya dan Khost kepada Thaliban. Sebagian besar
kekuatan “Sayyaf” menolak berperang dengan Talabah dan menyerahkan
“Nankarhar” dengan ibu kotanya “Jalalabad” ketika mereka melihat
kepemimpinan Talabah, penerapan syar’i mereka, amar ma’ruf nahi
mungkar mereka, perlindungan keamanan yang mereka berikan dan
pemberantasan kejahatan tingkat tinggi dan pengamanan jalan raya.<br />
<br />
<div style="color: orange;">
<span style="color: #274e13;"><b>Mullah ‘Umar Sebagai Amirul Mu’minin</b></span></div>
Setelah
Talabah mencapai pinggir kota Kabul, pertemuan besar digelar
oleh para ulama yang jumlahnya mencapai 1500 orang. Pertemuan itu
langsung antara 31 Maret sampai4 April 199 M dan Mullah Muhammad
‘Umara secara resmi dipilih sebagai amir dari gerakan Thaliban dan
diberi gelar Amirul mi’minin. Sejak hari itu Thaliban
mengangapnya sebagai amir syar’I yang menurut mereka memiliki
seluruh hak dari khalifah.<br />
Talabah mencapai pinggiran kota
Kabul dan pergi menemui Rabbani dengan sejumlah permintaan.
Permintaan yang paling penting adalah :<br />
<br />
* Penerapan syari’at.<br />
* Menganti penguasa komunis dan pengikutnya dari pemerintahan.<br />
* Memindahkan wanita dari gedung pemerintahan.<br />
* Mencegah korupsi, pelacuran, sinema, musik, video bejat yang telah menyebar di Kabul.<br />
<br />
Rabbani
meminta satu konvoi dari Thaliban untuk berunding dengannya.
Mereka mengirim satu konvoi dan ternyata dikhianati oleh pasukan
menteri pertahanan, bahkan setelah mereka mengirim perjanjian bahwa
mereka akan menyerahkan senjata, berhenti berperang dan memulai
negoisasi. Kemudian pasukan menteri pertahanan tersebut membunuh
sejumlah peserta konvoi Thaliban yang datang kepada mereka.
Disebutkan bahwa jumlah Thaliban yang dibunuh mencapai 250 orang.
Setelah itu tidak ada lagi yang terjadi kecuali Thaliban menyerang
Kabul yang takluk begitu cepat pada 26 September 1996 M.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqhJ8kYhCS6GW0JupCwjCSAX855aS9VXAohw4BFHb5chXavosmDrobTVCPfvsrMpCEj55Ds1_8ELihkjiO3nxhZmIdqyaZaGqjPUK4z-3vj4nWzh2-1c4G63WfLKZR5_EIBsxxGcsL5kdx/s1600/mullah-omar3.jpeg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqhJ8kYhCS6GW0JupCwjCSAX855aS9VXAohw4BFHb5chXavosmDrobTVCPfvsrMpCEj55Ds1_8ELihkjiO3nxhZmIdqyaZaGqjPUK4z-3vj4nWzh2-1c4G63WfLKZR5_EIBsxxGcsL5kdx/s1600/mullah-omar3.jpeg" /></a>Thaliban
menaklukkan wilayah-wilayah utara Afghanistan pada tahun 1997 M.
sedang Bamiyan, yang menjadi pusat Rafidhah di Afghanistan takluk
pada tahun 1998 M. sebelum itu, lembah Kayan yang dikontrol
tentara Aghakani Isma’ili juga tumbang. Thaliban memperoleh
rampasan perang berupa senjata yang tak terhitung jumlahnya. Di
sebutkan bahwa ahlu sunnah tidak pernah memasuki lembah ini
selama 800 tahun sebelumnya.<br />
Seperti itulah kurang dari
empat tahun. Thaliban telah menguasai 95 persen tanah Afghanistan
sejak Mullah Muhammad ‘Umar, semoga Allah melindunginya dan
saudara-saudara mujahidin mulai melindungi kehormatan sekelompok
muslimah yang dirusak pencuri dan perampok.<br />
<br />
Itulah
asal sebelum Amerika memerangi negara Islam ni, akan tetapi setelah
Amerika menyatakan perang dengan negara ini, yang memang amerika
selalu membenci Islam maka sejarah seolah terbalik jauh sekali,
amerika yang sudah pintar memutar balikan fakta, sangat pintar
dalam membuat propaganda dan menguasai media dengan seenaknya
mengatakan bahwa Taliban adalah sekelompok orang biadab, perampok
ulung dan mengeruk keuntungan dari penjualan kokain dan semua
anjing-anjing media berita akan menggonggong sesuai dengan bualan
amerika termasuk media berita yang ada di indonesia, termasuk semua
berita bohong tentang <a href="http://www.911truth.org/">penghancuran gedung WTC</a>
dimana orang-amerika sendiri pun percaya bahwa yang menghancurkan
gedung tersebut adalah "orang dalam" yang selalu di ingkari oleh
Bush, sementara semua anjing anjing media piaraan amerika menutup
mata akan kebiadaban amerika yang telah mengakibatkan ratusan ribu
rakyat irak meninggal dengan tanpa alasan yang jelas, dan menutup
mata akan kebiadaban bos nya amerika yaitu Israel yang telah
menjajah Palestina sejak tahun 1948.<br />
<br />
Dengan keteguhan seorang mujahid sejati Mullah Muhammad Umar menentang keangkuhan Amerika dan menyatakan dengan tegas :<br />
<br />
<div style="color: orange; text-align: center;">
<span style="color: #274e13;">"Jika
tidak ada lagi yang tertingal di Afghanistan kecuali darahku, aku
akan melindungi Usamah bin Ladin dan mujahidin Arab dan aku tidak
akan pernah menyerahkan mereka" </span></div>
<span style="color: #274e13;">
</span><div style="text-align: center;">
<span style="color: #274e13;">
Muhammad Mullah Umar, Pemimpin Taliban </span></div>
<span style="color: #274e13;">
<br />
<br />
</span><div style="text-align: center;">
<span style="color: #274e13;">"Agar
sejarah tertulis dan kaum muslimin bersaksi untuk kami bahwa kami
terbunuh untuk mencari ridho Allah, atas dasar Islam dan Tauhid
kami. Lebih baik kami bersama Allah daripada sejarah di tulis
tetapi kaum muslimin bersaksi melawan kami bahwa kami telah hidup
sehat dan sejahtera setelah kami menukar asas kami dan kesucian
panji jihad, Barangsiapa berpikir bahwa negri kaum muslimin akan
diberkati dengan kekuasaan tanpa ujian dan cobaan maka dia orang
bodoh yang tidak mengetahui biografi Rasulullah SAW" </span></div>
<span style="color: #274e13;">
</span><div style="text-align: center;">
<span style="color: #274e13;">(Amirul Mu'minin, Mullah Muhammad Umar ) </span></div>
</div>
<div>
<span style="color: blue;"><b><br /><a href="https://plus.google.com/i/h9RRQ-ElBJs:sMVZcxMlVEg"></a></b></span></div>
<div class="blogger-post-footer">Semoga Bermanfaat Dunia Akhirat</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10587107496093360976noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2824651042535647658.post-31170008987045047092012-12-25T17:07:00.000+07:002012-12-25T17:13:15.982+07:00Berpuasa Tapi Tidak Sholat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZInVYoHABb8jioUf_TKyEJdWmgFZqLIZNuBTo-H7V72H8s-fCRMm5ntXTCjtvh06JQOh5w0S2JUGcRQaB-jkPN0Sy33gqsvomQ_UCW_8fWvdUpME_HWix5fiiW-V6gZ4PUAlKUepZO9o/s1600/Sudah+Sholat+pa+Blom.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZInVYoHABb8jioUf_TKyEJdWmgFZqLIZNuBTo-H7V72H8s-fCRMm5ntXTCjtvh06JQOh5w0S2JUGcRQaB-jkPN0Sy33gqsvomQ_UCW_8fWvdUpME_HWix5fiiW-V6gZ4PUAlKUepZO9o/s1600/Sudah+Sholat+pa+Blom.jpg" /></a></div>
<b><span style="font-size: large;"><span class="question">Pertanyaan : </span></span></b><br />
<span class="question"></span><br />
<i><span class="question">Saya berpuasa Romadhon akan tetapi saya tidak sholat. Apakah puasa saya sah?</span></i><br />
<br />
<b><span style="font-size: large;"><span class="question">Jawab :</span></span></b><br />
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; margin: 12.0pt 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
Puasa sampeyan tidak diterima, bahkan seluruh
ibadah lainnya juga tidak diterima jika sampeyan meninggalkan sholat.
Karena meninggalkan sholat termasuk kafir. Berdasarkan sabda Nabi
shollallohu’alaihi wa sallam: </div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="margin: 12.0pt 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
إِنَّ بَيْنَ
الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكَ الصَّلاةِ (رواه مسلم، رقم
82)</div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; margin: 12.0pt 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
"Sesungguhnya antara seseorang dengan
kesyirikan dan kekafiran adalah meninggalkan sholat." (HR. Muslim, no. 82) </div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; margin: 12.0pt 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
Sedangkan orang kafir, seluruh amal
perbuatannya tidak diterima. Berdasarkan firman Alloh Ta’ala:</div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="margin: 12.0pt 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
وَقَدِمْنَا إِلَى
مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُورًا (سورة الفرقان: 23)</div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; margin: 12.0pt 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
"Dan
kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu
(bagaikan) debu yang berterbangan." (QS.
Al-Furqan: 23)</div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; margin: 12.0pt 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
Dan firman-Nya:</div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="margin: 12.0pt 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
لَئِنْ أَشْرَكْتَ
لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنْ الْخَاسِرِينَ (سورة الزمر: 65)</div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; margin: 12.0pt 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
"Jika
kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu
termasuk orang-orang yang merugi."
(QS. Az-Zumar: 65)</div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; margin: 12.0pt 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
Diriwayatkan oleh Bukhori
sesungguhnya Nabi shollallohu alaihi wa sallam bersabda:
</div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="margin: 12.0pt 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
مَنْ تَرَكَ
صَلاةَ الْعَصْرِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ (رواه البخاري، رقم 553)</div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; margin: 12.0pt 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
"Barangsiapa
yang meninggalkan sholat asar, maka amalannya akan terhapus."
(HR. Bukhari, no 553)</div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; margin: 12.0pt 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
Makna ‘Terhapus amalannya’ yakni batal dan
tidak bermanfaat baginya. Hadits ini menunjukkan bahwa orang yang
meninggalkan sholat, Alloh tidak menerima amalan darinya. Maka orang yang
meninggalkan shalat tidak bermanfaat sedikitpun amalannya. Tidak akan
dinaikkan amalannya kepada Alloh. </div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; margin: 12.0pt 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
Ibnu Qoyyim rohimahulloh berkata terkait
makna hadits ini, "Yang tampak dari hadits ini, bahwa meninggalkan ada dua
macam; Meninggalkan semuanya, tidak pernah melakukan sama sekali, maka ini
akan menghilangkan semua amalannya. Meninggalkan sebagian pada hari
tertentu, maka ini menghilangkan amalan pada hari itu. Gugurnya amal secara
umum seimbang dengan meninggalkan secara umum, dan gugurnya sebagian
seimbang dengan meninggalkan secara tertentu." (As-Sholat, hal. 65)
</div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; margin: 12.0pt 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
Maka nasehat untuk penanya, hendaknya
bertobat kepada Alloh Ta’ala. Menyesal atas kelalaiannya pada hak Alloh.
yang menjadikan dia mendapat murka dan hukuman Alloh Ta’ala. Dan Alloh akan
menerima tobat orang yang berobat dari hamba-hamba-Nya. Mengampuni
dosa-dosanya. Bahkan Alloh Subhanahu sangat bergembira sekali. Nabi
shollallahu’alaihi wa sallam telah memberikan kabar gembira orang yang
bertobat dengan sabdanya: </div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="margin: 12.0pt 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
التَّائِبُ مِنْ
الذَّنْبِ كَمَنْ لا ذَنْبَ لَهُ (رواه ابن ماجه،رقم 4250 ، وحسنه الألباني في
صحيح ابن ماجه 3424)</div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; margin: 12.0pt 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
"Orang yang bertobat dari dosa, bagaikan dia
tidak punya dosa." (HR. Ibnu Majah, 4250. Dihasankan Al-Albany di shoheh
Ibnu Majah, 3424) </div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; margin: 12.0pt 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
Maka bersegeralah mandi dan sholat, agar
terkumpul kebersihan penampilan dan apa yang ada dalam hati. Jangan menunda
tobat dengan mengatakan saya akan bertobat besok atau setelah besok.
Karena seseorang tidak tahu kapan kematian akan datang. Maka bertobatlah
sebelum datang waktu dimana tidak bermanfaat lagi penyesalan. </div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="margin: 12.0pt 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
وَيَوْمَ يَعَضُّ
الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ
سَبِيلا . يَا وَيْلَتِى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلانًا خَلِيلا . لَقَدْ
أَضَلَّنِي عَنْ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءَنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ
لِلإِنسَانِ خَذُولا (سورة الفرقان: 27-29) </div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; margin: 12.0pt 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
"Dan
(ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zholim menggigit dua tangannya,
seraya berkata: "Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama
Rosul." Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan
sifulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al
Quran ketika Al Quran itu telah datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu
tidak mau menolong manusia." (QS.
Al-Furqan: 27-29).</div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; margin: 12.0pt 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
Demikianlah, semoga bermanfaat untuk sampeyan. </div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; margin: 12.0pt 0cm; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; unicode-bidi: embed;">
Jika sampeyan ada pertanyaan, kirimkan saja via email ke <i><b><span style="color: #274e13;">gurubesaryaibad@gmail.com </span></b></i></div>
<div class="blogger-post-footer">Semoga Bermanfaat Dunia Akhirat</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10587107496093360976noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2824651042535647658.post-67608815216161169762012-11-21T02:17:00.000+07:002012-11-21T02:17:01.125+07:00Bekal Untuk Mujahid Media<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6pt; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 20pt;">Pelatihan Bagi Mujahid Media </span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYWcTnMwPouQlcbBhSqxArcXCdtpQlP1wgnMGAqWbP0zmbgd8rwsNu1JpOS-8Varpn7ZAIv94zryNp6ngxwzdnF_nHVApsQmfx9zttb7Q6ZnLOHHyMDt9kcsntfpv-xWuM0dhafN3PJKw/s1600/Tulislah-dg-pedang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYWcTnMwPouQlcbBhSqxArcXCdtpQlP1wgnMGAqWbP0zmbgd8rwsNu1JpOS-8Varpn7ZAIv94zryNp6ngxwzdnF_nHVApsQmfx9zttb7Q6ZnLOHHyMDt9kcsntfpv-xWuM0dhafN3PJKw/s640/Tulislah-dg-pedang.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">Berikut
ini adalah tulisan yang dikutip dari sebuah buku dengan judul asli yang
diterjemahkan ( PEDOMAN MENCARI PENGALAMAN MEDIA ) Serial Pelatihan
untuk Mujahid Media. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">Buku
ini diterbitkan oleh Markaz Al Yaqin yang memperoleh naskah ini dari
tentara Daulah Islam Iraq, Markaz Al Yaqin menerbitkannya berdasarkan
izin penerbitannya melalui internet dari Muassasah Al Furqon. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">Kami
berharap kepada Alloh agar tulisan ini menjadi pedoman bagi mujahid
media untuk ikut berjalan bersama umat menuju target dengan program yang
jelas dan terpercaya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">Dan
perlu diketahui oleh semuanya, bahwa melawan orang-orang murtad bukan
hanya dengan konfrontasi fisik secara langsung, tetapi ini adalah kerja
yang harus terprogram dan dipelajari baik-baik, sehingga umat akan
belajar untuk berfikir serius, memiliki pandangan jauh, dan mulai
mempersiapkan pasukan untuk beranjak menuju baitul maqdis …</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2824651042535647658" name="more"></a><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">MUQODDIMAH
SESI PERTAMA Segala puji bagi Alloh yang telah menganjurkan untuk
melakukan tahridh, i`lam dan tibyan (penjelasan). Sholawat dan salam
semoga terlimpah pada sebaik-baik manusia yang telah berjihad dengan
lesan, anggota badan dan hati, berikut keluarga dan para sahabat pemilik
hujah dan burhan, para tabi`in dan siapapun yang mengikuti mereka
dengan baik di setiap waktu dan sepanjang masa …. Wa ba`du ….. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">Pada
sesi ini – ikhwah fillah – akan kami jadikan sebagai muqoddimah dari
serial manhajiyah kami, dan kata pengantar tausiyah media kami. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">Inilah
hakekat pertama yang harus diyakini dan panduan pertama dalam bidang
ilmu dan amal jihad media yang baik dan bisa berkembang. Kami
prioritaskan tema (Media adalah jihad di jalan Alloh) untuk memulai
halaqoh kami yang berbarokah ini, karena beberapa sebab berikut : </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 6pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">Ŏ<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">Menyoroti
esensi <b>media Jihad </b>dalam timbangan jihad global dan ikut serta dalam
pertempuran yang berlangsung antara kufur dan iman. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 6pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">Ŏ<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">Mengingatkan
akan besarnya pahala bagi orang-orang yang berdiri di atas tapal batas
media jihad, dan pahala besar yang disiapkan oleh Alloh `Azza wa Jalla
untuk para jurnalis. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 6pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">Ŏ<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">Menarik
perhatian para <b>jurnalis jihad</b> akan esensi peran yang diembankan kepada
mereka, mengingatkan mereka akan tanggung jawab besar dan menyiapkan
mereka untuk melaksanakan kewajiban besar mereka. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 6pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">Ŏ<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">Menggembleng
para jurnalis akan esensi terwujudnya kemenangan media untuk mengiringi
kemenangan militer modern, dan esensi menimpakan kekalahan psikis
sebelum kalah secara materi. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 6pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">Ŏ<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">Melepaskan
diri dari cara pandang yang keliru tentang amal media, meluruskan
asumsi sebagian orang – karena kebodohan mereka – bahwa jihad tidak
lebih dari ikut langsung berperang dengan senjata materi saja ! padahal
senjata ucapan terkadang bisa lebih dahsyat dari pada bom nuklir. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 6pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">Ŏ<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">Mempersiapkan
generasi media baru yang berdedikasi dalam kerja, tahu apa yang harus
dilakukan, tidak puas dengan kerja apapun kecuali kerja yang bisa
meningkatkan kwalitas daulah yang berada diatas manhaj Nabi dengan
segala cara berdasarkan dalil baik pemikiran, pengorganisasian,
aktifitas dan peradaban. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 18pt;">Bab-bab Jihad yang bisa digeluti oleh media : </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">Akhi
jurnalis mujahid … Ketahuilah bahwa Anda – dengan kerja media ini –
adalah mujahid di jalan Alloh Ta`ala, jika niatmu benar. Media dengan
aneka ragamnya : baik cetak, audio dan visual – adalah bentuk jihad
melawan musuh-musuh Alloh Ta`ala yang esensinya tidak kalah dengan
terjun langsung dalam perang. Begitu juga kerja Anda ini masuk dalam
bab-bab yang cukup besar dan banyak dalam kaitan jihad. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;">Diantara bab-bab ini adalah : </span></div>
<h1 class="singlePageTitle">
<a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/2011/09/jihad-dengan-lisan.html">Jihad Dengan Lisan</a></h1>
<h1 class="singlePageTitle">
<a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/2011/09/jihad-dengan-jiwa.html">Jihad Dengan Jiwa</a></h1>
<h1 class="singlePageTitle">
<a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/2011/09/motivasi-untuk-berjihad.html">Motivasi Untuk Berjihad</a></h1>
<h1 class="singlePageTitle">
<a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/2011/09/membuat-marah-musuh-musuh-alloh.html">Membuat Marah Musuh-Musuh Alloh</a></h1>
<h1 class="singlePageTitle">
<a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/2011/09/memasukkan-rasa-gembira-ke-dalam-hati.html">Memasukkan Rasa Gembira Ke Dalam Hati Mukminin</a></h1>
<h1 class="singlePageTitle">
<a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/2011/09/taat-kepada-pemimpin.html">Taat Kepada Pemimpin </a></h1>
<h1 class="singlePageTitle">
<a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/2011/09/perang-pemikiran-ghozwul-fikri.html">Perang Pemikiran / Ghozwul Fikri</a></h1>
<h1 class="singlePageTitle">
<a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/2011/09/ucapan-para-ulama-dan-komandan-jihad.html">Ucapan Para 'Ulama dan Komandan Jihad Terhadap Media</a></h1>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div>
<br />
<a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/" target="_blank"><b>Ya Ibad</b></a> ~
<br />
<div>
<span style="color: blue;"><b>NOTE :
Konten blog ini diluar dari tanggung jawab dari Yayasan Al Mukhlasin 'Ibadurrohman.<br /><br />
Kunjungi pula :<br />
1. <a href="http://yaibad.multiply.com/">Ya Ibad Internasional</a><br />
2. <a href="http://www.facebook.com/gurubesaryaibad">Facebook Guru Besar Ya Ibad</a><br />
3. <a href="https://plus.google.com/i/h9RRQ-ElBJs:sMVZcxMlVEg">Ya Ibad di Google Plus</a></b></span></div>
<div class="blogger-post-footer">Semoga Bermanfaat Dunia Akhirat</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10587107496093360976noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2824651042535647658.post-39293590311206085782012-11-20T07:14:00.001+07:002014-09-08T02:57:56.310+07:00Urgensi Kufur Kepada Thoghut<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxIb4248ppm6r3CZQrpRnEyMTYEZvgd32jnbYwlt4-lXYQMbyC2zDwQ6U4o6YtFPsP5yUJOebfGP01iuuMMPi0FEzR99U9Gv0ppIBEiSG4iRFqlUe5yy9iQ79Trr4vI5pHmIm5maYe1cY/s1600/Brosur-Thoghut1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxIb4248ppm6r3CZQrpRnEyMTYEZvgd32jnbYwlt4-lXYQMbyC2zDwQ6U4o6YtFPsP5yUJOebfGP01iuuMMPi0FEzR99U9Gv0ppIBEiSG4iRFqlUe5yy9iQ79Trr4vI5pHmIm5maYe1cY/s640/Brosur-Thoghut1.jpg" height="139" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;">Assalamu'alaikum Wr Wb<span style="font-size: small;">.</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;">Ba'da Hamdalah wa Tasbih wa syahadat wa sholawat...</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;">Jama'ah Ya Ibad yg saya cintai<span style="font-size: small;">, </span>izinkan saya untuk mengingatkan sampeyan kabeh, bahwa Islam adalah tali yg sangat kuat yg menghubungkan jiwa raga kita kepada Alloh SWT. Dan izinkan saya untuk mengingatkan bahwa, Agama yg kita peluk ini (Al Islam) adalah Agama Tauhid. Tidaklah seseorang tersebut dianggap sebagai Muslim (orang Islam) jika dia Tidak ber-Tauhid. Oleh sebab itu, saya ingatkan sampeyan dengan Terjemahan Ayat Suci Al Qur'an: ... <b>Famay yakfur bit thoghuti wa yu'mim billahi, faqodistamsaka bil 'urwatil wutsqo</b> ... barangsiapa yg <b>k<span style="font-size: small;">u</span>f<span style="font-size: small;">u</span>r kepada thoghut</b> dan beriman kepada Alloh saja, maka dia telah berpegang kepada tali yg sangat kuat<span style="font-size: small;"> ...</span>(QS. 2 ayat 256) ...</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;">Jika hanya "<span style="font-size: small;">s</span>ekedar"
Beriman kepada Alloh, hal itu banyak dilakukan orang-orang kafir.
Bahkan kafir-kafir Quraisy <span style="font-size: small;">ketika</span> ditanyakan kepada mereka siapakah yg
menciptakan langit dan bumi ? maka mereka menjawab : Alloh yg
menciptakan langit dan bumi. T<span style="font-size: small;">etapi keimanan <span style="font-size: small;">yang t<span style="font-size: small;">idak</span>k didahului dengan<span style="font-size: small;"> <b>mengkufuri thoghut</b> maka akan menjadi keimanan yg bercampur </span></span></span></span></span><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;">dengan <b>SYIRI<span style="font-size: small;">K. </span></b>Pemilik <span style="font-size: small;">k</span>eimanan semacam ini <span style="font-size: small;">tidak layak mendapat predikat sebagai <span style="font-size: small;">M</span>u<span style="font-size: small;">kmin </span>melainkan Musyrik.</span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;">Karena ini menyangkut 'ulumul tauhid, pemahaman terhadap ayat tsb diatas menjadi sangat <span style="font-size: small;">dibutuhkan</span> oleh setiap muslimin/muslimat. Selintas dalam ayat tsb, Syarat utama untuk menjadi orang yg ber-iman (tidak cacat tauhid) maka mestilah lebih dahulu <b>Kufur Kepada Thoghu<span style="font-size: small;">t</span></b> untuk kemudian <b><span style="font-size: small;">B</span>eriman <span style="font-size: small;">K</span>epada Alloh saja</b>. <br /><br />Jama'ah Ya Ibad yg saya cintai,</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;">Sampeyan tak akan pernah bisa <b>mengkufuri thoghut</b> jika sampeyan tak memahami <a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/2012/06/sekilas-tentang-thoghut.html"><i>makna thoghut</i></a> itu sendiri. <br /><br />Lalu, apakah makna Thoghut menurut Al Qur'an dan Assunnah sesuai dengan pemahaman Assalafus sholeh (Nabi, sahabat, tabi'in, dan tabi<span style="font-size: small;">'</span>ut tabi'in)? Dan Lalu bagaimanakah Para 'ulama menafsirkan kata THOGHUT tsb di atas? <span style="font-size: small;">Silakan sampeyan kaji sendiri<span style="font-size: small;">. <span style="font-size: small;">Silakan sampeyan cari sendiri<span style="font-size: small;">. </span></span></span></span></span></span><br />
<br />
Saya, <b>guru besar yaibad</b>, hanya mengingatkan, bahwa dalam upaya sampeyan mengkaji Islam, Al qur'an dan Assunnah tidak boleh semata dipahami dengan OTAK dan HAWA NAFSU sampeyan sendiri. Dalam memahami Al Qur'an dan Assunnah sebaiknya sampeyan merujuk kepada TAFSIR-TAFSIR Para 'ulama yg MUKTABAR yang telah terkenal kesholehan perilaku dan kedalaman 'ilmu-'ilmunya. Tujuannya agar supaya supaya sampeyan tidak sesat atau bahkan menyesatkan orang lain tanpa sampeyan sadari.<b> Wallohu a'lam bisshowab.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Alhamdulillah ... billahit taufiq wal hidayah ....</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Wassalamu'alaikum Wr Wb... </b></div>
<br />
<a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/" target="_blank"><b>Ya Ibad</b></a><br />
<div>
<br /></div>
<div class="blogger-post-footer">Semoga Bermanfaat Dunia Akhirat</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10587107496093360976noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2824651042535647658.post-62408312563469315382012-11-20T03:21:00.001+07:002014-09-08T02:57:00.791+07:00Menerapkan Hukum / UU Selain Dengan Syariat Alloh<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">Fatwa-Fatwa Para Ulama Tentang Kekafiran Bagi Yang Menerapkan Undang-Undang / Hukum Selain Syari’at Alloh</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;"> </span><br /> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEharINqx6RvfeJqYjc0WsMO2INs_SrnQHZbsFzFb58wUZuObXmTesVlaeNY422-U7wmkzlO0CyUEWaTrE0uDNYMpFO0p88W152jeuyWL1LeqYzMmuAYEMWZNqjV8GbI_mR9_5bNetJGy90/s1600/ya+ibad.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEharINqx6RvfeJqYjc0WsMO2INs_SrnQHZbsFzFb58wUZuObXmTesVlaeNY422-U7wmkzlO0CyUEWaTrE0uDNYMpFO0p88W152jeuyWL1LeqYzMmuAYEMWZNqjV8GbI_mR9_5bNetJGy90/s1600/ya+ibad.jpg" /></a></div>
<b><br />
</b>AL-IMAM IBNU JARIR ATH-THABARI Rahimahulloh: Menafsirkan Firman Alloh -
Subhanahu Wa Ta'ala - "Barangsiapa Yang Tidak Berhukum Terhadap Apa
Yang Telah Diturunkan Alloh, Dia Adalah Kafir". Beliau Mengatakan,
"Barangsiapa Yang Menyembunyikan Hukum Alloh Yang Tertuang Dalam
Al-Quran Dan Berhukum Kepada Selain Hukum
Alloh, Bahkan Mengganti Dan Merubah Hukum Alloh Serta Menyembunyikan
Al-Haq ,Mereka Adalah Kafir Karena Menyembunyikan Al-Haq, Dan
Menyebarkan Selain Apa Yang Disyariatkan, Serta Memutuskan Hukum Dengan
Selain Hukum Alloh Dan Rasul, Yang Kemudian Manusia Menaatinya". [ Lihat
Ucapan Beliau Pada Tafsiran Surat Al-Maidah Dalam Tafsir Beliau ]</div>
<div class="text_exposed_show" style="text-align: justify;">
<br />
AL-IMAM ASY-SYAFI'I Rahimahulloh Beliau Berkata, " Siapa Yang
Berijtihad Dan Menetapkan Hukum Di Luar Hukum Dan Aturan Islam, Dia
Bukan Seorang Mujtahid Dan Bukan Seorang Muslim, Baik Sesuai Islam
Ataupun Menyelisihi Ajaran Islam. Dia Adalah Orang Yang Tidak Berakal,
Dia Menjadi Kafir Karena Menyelisihi Hukum Dan Ketentuan Islam". [ Kitab
Kalimah Al- Haqin, hal.96 ]<br />
<br />
SYAIKHUL ISLAM IBNU TAIMIYAH
Rahimahulloh "Tidak Diragukan Lagi Bahwa Orang Yang Tidak Meyakini
Wajibnya Berhukum Terhadap Apa Yang Alloh Dan Rasul-Nya Turunkan, Dia
Adalah Kafir. Barangsiapa Yang Menerapkan Hukum Buatan Dan Tidak
Mengikuti Apa Yang Alloh Turunkan, Dia Adalah Kafir, Tidak Ada Satu Umat
Pun Melainkan Diperintah Untuk Berhukum Dengan Hukum Yang Benar". [
Kitab Majmu' Fatawa Jilid.3 ]<br />
<br />
AL-IMAM AL-HAFIDZ IBNU KATSIR
Rahimahulloh Beliau Berkata : " Barangsiapa Yang Meninggalkan Syariat
Yang Diturunkan Kepada Nabi Muhammad ShallAllohu 'Alaihi Wa Sallam Dan
Berhukum Kepada Selainnya, Dia Telah Kafir, Hukum Ini Sama Seperti Hukum
Yang Berlaku Bagi Orang Yang Berhukum Kepada Elyasiq
(Hukum/Undang-undang) Yang Mendahulukannya Ketimbang Hukum Alloh Dan
Rasul-Nya. Barangsiapa Yang Mengamalkannya, Dia Telah Kafir Menurut
Ijma' (kesepakatan) Kaum Muslimin". [ Kitab Al- Bidayah wan Nihayah
jilid.14 ,hal.119 ]<br />
<br />
AL-IMAM IBNU ABI ALI AL-HANAFI Rahimahulloh
Beliau Berkata, " Jika Seorang Penguasa Meyakini Bahwa Hukum Yang Alloh
Turunkan Tidak Wajib Diamalkan Atau Boleh Memilah Milih Hukum Alloh
Yang Sesuai Dengan Seleranya Meskipun Masih Meyakini Tentang Wajibnya,
Dia Telah Berbuat Kufur Akbar". [ Kitab Syarah Al-Aqidah Ath-
Thahawiyah, 2/446 ]<br />
<br />
Syaikhul Mujadid AL-IMAM MUHAMMAD BIN ABDUL
WAHAB AT-TAMIMI Rahimahulloh Beliau Berkata, " Thoghut (Sesembahan
selain Alloh) Beraneka Ragam Bentuknya, Induknya ada 5 Macam: Setan Yang
Menyeru Untuk Beribadah Kepada Selain Alloh. Penguasa Zhalim Yang
Merubah Hukum Alloh, Orang Yang Berhukum Kepada Selain Hukum Alloh,
Orang Yang Mempelajari Ilmu Ghaib, Orang Yang Disembah Selain Alloh Dan
Ridha Terhadap Persembahan Yang Diperuntukkan Baginya". [ Kitab Majmu'
At- Tauhid hal.14-15 ]<br />
<br />
AL-ALLAMAH SYAIKH ABDURAHMAN BIN HASAN
ALU SYAIKH Rahimahulloh Berkata, "Barangsiapa Yang Menyelisihi Perintah
Alloh Dan Rasul-Nya Dengan Memberlakukan Hukum Dan Undang Undang Selain
Yang Alloh Turunkan Atau Meminta Manusia Untuk Mengikutinya, Maka Telah
Lepaslah Ikatan Islam Dan Iman Dari Lehernya, Meskipun Dia Merasa
Seorang Mukmin. Alloh Mengingkari Keimanan Orang Seperti Itu, Alloh
Mendustakan Keimanannya Karena Mereka Sebenarnya Tidak Memiliki Iman.
Mengkafirkan Thoghut Adalah Rukun Tauhid ,Sebagaimana Yang Tercantum
Dalam Surat Al-Baqarah. Jika Seseorang Belum Memiliki Rukun Tersebut,
Dia Belum Menjadi Seorang Yang Mengesakan Alloh. Tauhid Adalah Asas
Keimanan Yang Dengannya Akan Benar Seluruh Perbuatannya, Dan Akan Rusak
Tanpanya. Penjelasan Tersebut Sebagaimana Yang Alloh Firmankan Dalam
Al-Quran, "Barangsiapa Yang Ingkar Kepada Thoghut Dan Beriman Kepada
Alloh, Maka Sesungguhnya Dia Telah Berpegang Teguh Kepada Tali Buhul
Yang Amat Kuat Yang Tidak Akan Terputus."( Terjemah QS. Al-Baqarah:256 )
Oleh Sebab Itu, Berhukum Kepada Thoghut Adalah Wujud Iman Kepadanya". [
Kitab Fathul Al-Majid Syarah kitab At-Tauhid, 381 ]<br />
<br />
<b>PENDAPAT ULAMA-ULAMA KONTEMPORER</b><br />
<br />
AL-ALLAMAH SYAIKH ABDUL LATIF BIN ABDURAHMAN BIN HASAN BIN MUHAMMAD BIN
WAHAB AT-TAMIMI Rahimahulloh Beliau Ditanya Tentang Menjalankan Hukum
Kebiasaan Nenek Moyang, Beliau Menjawab, : "Barangsiapa Yang Berhukum
Kepada Selain Al-Quran Dan Sunnah Rasul Setelah Datang Penjelasan
Baginya, Dia Telah Kafir. Alloh Berfirman, "Dan Barangsiapa Yang Tidak
Berhukum Kepada Apa Yang Alloh Turunkan, Mereka Adalah Orang- Orang
Kafir". [ Kitab Ad Durrus Saniyah, jilid.8 ,hal.241 ]<br />
<br />
AL-IMAM
MAHMUD AL-ALUSI Rahimahulloh Beliau Berkata: "Tidak Diragukan Lagi Bahwa
Seseorang Menjadi Kafir Apabila Dia Membuat Undang-Undang Selain
Undang-Undang Alloh, Mengutamakannya Dari Syariat Alloh, Dan Meyakini
Undang-Undang Mereka Lebih Mendatangkan Hikmah Dan Maslahat Bagi Umat". [
Kitab Tafsir Ruhul Ma'ani, 28/20-21 ]<br />
<br />
AL-ALLAMAH SYAIKH
ABDURRAHMAN ASY-SYA'DI Rahimahulloh Beliau Berkata Dalam Menafsirkan
Firman Alloh Subhanahu Wa Ta'ala, : "Apakah Kamu Tidak Memperhatikan
Orang-Orang Yang Mengaku Dirinya Telah Beriman Kepada Apa Yang
Diturunkan Kepadamu." ( QS. An-Nisa:60 ) Beliau Mengatakan, :" Kembali
Kepada Al-Quran Dan As-Sunnah Adalah Syarat Keimanan, Ayat Tersebut Di
Atas Menjelaskan Bahwa Seseorang Yang Tidak Mengembalikan Persoalan Dan
Persengketaan Kepada Keduanya, Secara Hakikat Dia Bukan Termasuk Orang
Yang Beriman, Tetapi Dia Adalah Seorang Yang Beriman Kepada Thoghut.
Karena Keimanan Itu Diwujudkan Dengan Ketundukan Kepada Syariat Alloh
Dan Berhukum Dengannya Dalam Setiap Persoalan. Barangsiapa Yang Merasa
Mukmin Kemudia Dia Mengambil Hukum Thoghut Sebagai Petunjuk Jalan, Dia
Adalah Seorang Pendusta". [ Kitab Tafsir As- Sa'di, hal.148 ]<br />
<br />
AL-ALLAMAH FADHILATUSH SYAIKH MUHAMMAD BIN IBRAHIM ALU SYAIKH
Rahimahulloh Berkata: "Pengadilan-Pengadilan Tandingan Tersebut Sekarang
Ini Banyak Sekali Terdapat Dinegara Negara Islam, Terbuka Dan Bebas
Untuk Siapa Saja. Masyarakat Bergantian Saling Berhukum Kepadanya. Para
Hakim Memutuskan Perkara Mereka Dengan Hukum Yang Menyelisihi Hukum
Al-Quran Dan As-Sunnah, Dengan Berpegangan Kepada Undang-Undang Positif
Tersebut. Bahkan Para Hakim Ini Mewajibkan Dan Mengharuskan Masyarakat (
Untuk Menyelesaikan Segala Kasus Dengan Undang-Undang Tersebut )? Serta
Mereka Mengakui Keabsahan Undang-Undang Tersebut. Adakah Kekufuran Yang
Lebih Besar Dari Hal Ini? Penentangan Terhadap Al-Quran Dan As-Sunnah
Manalagi Yang Lebih Berat Dari Penentangan Mereka Seperti Ini? Dan
Pembatal Syahadat 'Muhammad Adalah Utusan Alloh' Mana Lagi Yang Lebih
Besar Dari Hal Ini? ". [ Kitab Risalatu Tahkimil Qawanien 12/289-290,
Nawaqidhul Iman Al- Qauliyah 'Amaliyah Hal.331-332 ]<br />
<br />
AL-ALLAMAH
SYAIKH AHMAD SYAKIR Rahimahulloh Mengomentari Perkataan Al-Imam Ibnu
Katsir Rahimahulloh Tentang Al-Yasiq Yang Menjadi Hukum Bangsa Tartar
Dengan Mengatakan : "Apakah Kalian Tidak Melihat Pensifatan Yang Kuat
Dari Al-Hafidz Ibnu Katsir Pada abad Ke-8 H Terhadap Undang-Undang
Positif Yang Ditetapkan Oleh Musuh Islam Jengish Khan? Bukankah Kalian
Melihatnya Mensifati Kondisi Umat Islam Pada Abad 144 H? Kecuali Satu
Perbedaan Saja Yang Kami Nyatakan Tadi, Yakni Hukum Al-Yasiq Hanya
Terjadi Pada Sebuah Generasi Penguasa Yang Menyusup Dalam Umat Islam Dan
Segera Hilang Pengaruhnya. Namun Kondisi Kaum Muslimin Saat Ini Lebih
Buruk Dan Lebih Dzalim Dari Mereka, Karena Kebanyakamw Umat Islam Hari
Ini Telah Masuk Dalam Hukum Yang Menyelisihi Syariat Islam Ini; Sebuah
Hukum Yang Paling Menyerupai Al-Yasiq Yang Telah Ditetapkan Oleh Seorang
Laki-Laki Kafir Yang Telah Jelas Kekafirannya. Serungguhnya, Urusan
Hukum Positif Ini Telah Jelas Layaknya Matahaqi Di Siang Bolong Yaitu
Kufur Yang Nyata; Tidak Ada Yang Tersembunyi Didalamnya Dan Tak Ada Yang
Membingungkan. Tidak Ada Udzur Bagi Siapapun Yang Mengakat Dirinya
Muslim Dalam Berbuat Dengannya, Atau Tunduk Kepadanya Atau Mengakuinya.
Maka Berhati-Hatilah, Setiap Orang Menjadi Pengawas Atas Dirinya
Sendiri". [ Kitab Umdatu Tafsir 3/124 ]<br />
<br />
SAMAHATUSH SYAIKH ABDUL
AZIZ BIN ABDULLAH BIN BAAZ Rahimahulloh berkata: "Alasan Keempat Yang
Menegaskan Batilnya Seruan Nasionalisme Arab: Seruan Kepada Nasionalisme
Arab Dan Bergabung Di Sekitar Bendera Nasionalisme Arab Pasti, Akan
Mengakibatkan Masyarakat Menolak Hukum Al-Quqan. Sebabnya Karena
Orang-Orang Nasionalis Non Muslim Tidak Akan Pernah Ridha Bila Al-Quran
Dijadikan Undang-Undang. Hal Ini Memaksa Para Pemimpin Nasionalisme
Untuk Menetapkan Hukum-Hukum Positif Yang Menyelisihi Hukum Al-Quran.
Hukum Positif Tersebut Menyamakan Kedudukan Seluruh Anggota Masyarakat
Nasionalis Dihadapan Hukum. Hal Ini Telah Sering Ditegaskan Oleh Mereka.
Ini Adalah Kerusakan Yang Besar ,Kekafiran Yang Nyata Dan Jelas-Jelas
Murtad". [ Kitab Majmu' Fatawa wa Maqalat Mutanawi'ah Ibnu Baaz I/309 ]<br />
<br />
AL-ALLAMAH SYAIKH ABDULLAH BIN HUMAID Rahimahulloh berkata: " Siapa
Menetapkan Undang-Undang Umum Yang Diwajibkan Atas Rakyat, Yang
Bertentangan Dengan Hukum Alloh; Berarti Telah Keluar Dari Millah Dan
Kafir " .[ Syaikh Dr. Ali bin Nafi' Al-Ulyani ,Ahamiyatul Jihad Fi
Nasyri Ad Da'wah, hal.196]<br />
<br />
Faqihul ‘Ashr SYAIKH MUHAMMAD BIN
SHALIH AL- ‘UTSAIMIN Rahimahulloh Berkata: "Barangsiapa Tidak Berhukum
Dengan Hukum Yang Diturunkan Alloh Karena Menganggap Hukum Alloh Itu
Sepele Atau Meremehkannya Atau Meyakini Bahwa Selain Hukum Alloh Lebih
Baik Dan Bermanfaat Bagi Manusia, Maka Ia Telah Kafir Dengan Kekafiran
Yang Mengeluarkan Dari Millah. Termasuk Dalam Golongan Ini Adalah Mereka
Yang Menetapkan Untuk Rakyatnya Perundang-Undangan Yang Menyelisihi
Syariat Islam, Supaya Menjadi Sistem Perundang-Undangan Negara. Mereka
Tidak Menetapkan Perundang-Undangan Yang Menyelisihi Syariat Islam
Kecuali Karena Mereka Meyakini Bahwa Perundang-Undangan Tersebut Lebih
Baik Dan Lebih Bermanfaat Bagi Rakyat. Sudah Menjadi Aksioma Akal Dan
Pembawaan Fitrah, Manusia Tidak Akan Berpaling Dari Sebuah Sistem Kepada
Sistem Lain Kecuali Karena Ia Meyakini Kelebihan Sistem Yang Ia anut
Dan Kelemahan Sistem Yang Ia Tinggalkan." [ Kitab Majmu' Fatawa wa
Rasail Syaikh Ibnu Utsaimin II/143 dan Kitab Utsul Tsalatsah 188 Jilid
1]<br />
<br />
FADHILATUSH SYAIKH AL-ALLAMAH Prof. Dr. SHALIH BIN FAUZAN
BIN ABDULLAH AL-FAUZAN Hafidzhahulloh berkata: "Barangsiapa berhukum
kepada perundang undangan dan hukum positif selain syariat Alloh,
berarti ia telah menjadikan penetap perundang undangan tersebut dan
orang orang yg menghukumi dgn perundang undangan tersebut sebagai sekutu
sekutu Alloh dalam menetapkan undang undang. Alloh berfirman "Apakah
mereka mempunyaik semaahan-sembahan selain Alloh yg
mensyariatkan(menetapkan) untuk mereka agama yg tidak diizinkan Alloh".
Alloh berfirman "Jika kalian menaati mereka maka kalian telah musyrik".
[Kitab Al- Irsyad ila Shalihil I'tiqad I/72].<br />
<br />
SYAIKH AL ALLAMAH IMAM MUHAMMAD AL AMIN ASY SYANGGITI Rahimahulloh, SYAIKH NYA PARA MASYAYIKH DAN MUFTI KERAJAAN SAUDI Berkata:<br />
“ Berdasar nash-nash yang diwahyukan Alloh dari langit yg telah kami
sebutkan di atas, telah nyata senyata-nyatanya bahwasanya orang-orang
yang mengikuti undang-undang buatan manusia yang disyari’atkan oleh
setan melalui mulut para pengikutnya yang bertentangan dengan syari’ah
Alloh Azza Wa Jalla yang diturunkan melalui lisan para Rasul-Nya
–alaihimus sholaatu wat tasliem- bahwa sesungguhnya tidak diragukan lagi
tentang telah kafir dan syirik nya orang-orang itu, kecuali bagi orang
yang mata hatinya telah tertutup dan buta dari cahaya wahyu Alloh.<br />
Maka penerapan undang-undang ini dalam mengatur urusan jiwa, harta,
kehormatan keturunan (nasab), akal dan agama suatu masyarakat adalah
kekufuran terhadap Alloh Sang Pencipta langit dan bumi dan pengkhianatan
terhadap nizham (undang-undang/syari’ah) dari langit yang berasal dari
Pencipta seluruh makhluk, dan Dia lah Yang Maha Mengetahui mashlahah
bagi seluruh makhluk-Nya”. (Kitab Tafsir Adhwa’ul Bayan juz 4 hal 83-84)<br />
<br />
Fatwa Singkat Al-Allamah SAMAHATUSH SYAIKH ABDUL AZIZ BIN ABDULLAH BIN
BAAZ Rahimahulloh (Semoga Alloh memafkan kesalahan beliau dan mengampuni
dosanya serta mengumpulkannya kedalam Jannah (Syurga-Nya)), (Beliau
Asy-Syaikh Ibnu Baaz adalah Mufti Besar Kerajaan Saudi Arabia, Ketua
Dewan Ulama-ulama Besar, Ketua Pusat Kajian Ilmiah, Fatwa dan bimbingan
Islam) bahwa setiap Negara yang tidak berhukum dengan Syari’at Alloh dan
tidak tunduk kepada hukum Alloh serta tidak ridha dengannya, maka ia
adalah Negara jahiliyyah, kafir dzalim, fasiq. Dengan penegasan
ayat-ayat yang muhkam, wajib atas orang Islam membenci Negara itu dan
memusuhinya karena Alloh, serta haram atas mereka mencintai dan loyal
kepadanya, sampai ia beriman kepada Alloh saja dan menerapkan
syari’at-Nya. (Lihat Kitab Naqdul Qaumiyyah Al-’Arabiyyah 51 dan Kitab
Majmu wa Maqaalaat Mutanawi’ah I/309).<br />
<br />
Al-Allamah Asy-Syaikh
ALLAMAH Prof. Dr. SHALIH BIN FAUZAN BIN ABDULLAH AL-FAUZAN
Hafidzhahulloh menjelaskan: ” yang dimaksud negeri Islam adalah negeri
yang dipimpin oleh Pemerintahan yang menerapkan Syari’at Islam, bukan
negeri yang di dalamnya banyak kaum muslimin dan dipimpin oleh
Pemerintahan yang menerapkan bukan Syari’at Islam, negeri seperti ini
bukanlah negeri Islam ”. (Lihat Kitab Al-Muntaqaa min Fatwa Fadhilatush
Asy-Syaikh Shalih al-Fauzan II/254).<br />
<br />
Para ulama yang tergabung
di dalam Al-Lajnah Ad-Da’imah lil Buhuts Al-Ilmiyyah wal Ifta (Komisi
Tetap Riset dan Fatwa), Kerajaan Saudi Arabia (KSA) ketika ditanya
tentang Negara yang dihuni oleh mayoritas kaum muslimin tetapi tidak
berhukum dengan hukum Islam, mengatakan: ” Apabila pemerintahan itu
berhukum dengan selain apa yang diturunkan Alloh, maka itu bukan
pemerintahan Islam ”. (Fatwa Al-Lajnah Ad-Da’imah I/789 No. 7796).<br />
<br />
Dan SYAIKH ABU SHUHAIB ABDUL AZIZ BIN SHUHAIB AL-MALIKI Sendiri Telah
Mengumpulkan Fatwa Lebih Dari 200 Ulama Salaf Dan Kontemporer Yang
Menyatakan Murtadnya Pemerintahan Yang Menetapkan Undang-Undang Positif
Sebagai Pengganti Dari Syariat Islam. Wallohu’ alam bish Showab.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/" target="_blank"><b>Ya Ibad</b></a> ~
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><b>NOTE :
Konten blog ini diluar dari tanggung jawab dari Yayasan Al Mukhlasin 'Ibadurrohman.<br /><br />
Kunjungi pula :<br />
1. <a href="http://yaibad.multiply.com/">Ya Ibad Internasional</a><br />
2. <a href="http://www.facebook.com/gurubesaryaibad">Facebook Guru Besar Ya Ibad</a><br />
3. <a href="https://plus.google.com/i/h9RRQ-ElBJs:sMVZcxMlVEg">Ya Ibad di Google Plus</a></b></span></div>
<div class="blogger-post-footer">Semoga Bermanfaat Dunia Akhirat</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10587107496093360976noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2824651042535647658.post-63099670657602377052012-07-20T23:36:00.001+07:002012-07-20T23:36:17.064+07:00Jihad Melawan Hawa Nafsu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipytAEESeaCmwOx5Ied1J3EHwkNUT6Tr_I8udkCbh_f1Avo_qgD6QprWhSRmsIcgcJToFRtwClr89eFP6yO2hZWVVujx0bHZxZsuJESNRX_g7_GPku0s76EPOE0CPKd4Cw_7wHujmSSzc/s1600/n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipytAEESeaCmwOx5Ied1J3EHwkNUT6Tr_I8udkCbh_f1Avo_qgD6QprWhSRmsIcgcJToFRtwClr89eFP6yO2hZWVVujx0bHZxZsuJESNRX_g7_GPku0s76EPOE0CPKd4Cw_7wHujmSSzc/s1600/n.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Pak Ustadz, benarkah jihad melawan hawa nafsu itu lebih tinggi kedudukannya dibandingkan dengan jihad fisik/perang melawan orang-orang kafir dan musuh-musuh Islam?. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bambang, Bekasi </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saudara Bambang yang dirahmati Allah
Secara bahasa, jihad dimaknai dengan: mengerahkan kemampuan dan tenaga yang ada, baik dengan perkataan maupun perbuatan (lihat Fayruz Abadi, Kamus Al-Muhîth, kata ja-ha-da.) Jihad juga bisa berarti:mengerahkan seluruh kemampuan untuk memperoleh tujuan (An-Naysaburi,Tafsîr an-Naysâbûrî, XI/126). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Secara syar‘î (syariat), para ahli fikih mendefinisikan jihad sebagai upaya mengerahkan segenap kekuatan dalam perang fi sabilillah secara langsung maupun memberikan bantuan keuangan, pendapat, atau perbanyakan logistik, dan lain-lain (untuk memenangkan pertempuran). Karena itu, perang dalam rangka meninggikan kalimat Allah itulah yang disebut dengan jihad. (An-Nabhani, Asy-Syakhshiyyah al-Islâmiyyah, II/153. Lihat juga, Ibn Abidin, Hâsyiyah Ibn Abidin, III/336). Di dalam Al Quran, jihad dalam pengertian perang ini terdiri dari 24 kata. (Lihat Muhammad Husain Haikal, Al-Jihâd wa al-Qitâl, I/12).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b>Kedudukan Jihad Dalam al-Quran dan Hadits </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Al Quran telah menempatkan amalan jihad pada urutan yang paling utama di antara ibadah-ibadah yang lain. Al Quran menyatakan dengan sangat jelas, agar kaum Muslim mencintai Allah dan Rasul-Nya, serta <b>jihad di jalan Allah</b> di atas cintanya kepada yang lain (lihat QS. At Taubah [09]: 24). Al Quran juga melebihkan mujahid (orang yang pergi berjihad) di atas orang tidak pergi berjihad (lihat QS. An-Nisa’ [04]: 95-96].
Al-Quran juga telah menetapkan waktu yang dihabiskan oleh seorang mujahid ketika melaksanakan kewajiban jihad, serta kesibukan dirinya dengan aktivitas jihad sebagai waktu yang penuh dengan keberkahan (lihat QS. At Taubah [09]: 120-121). Selain itu, Allah Swt juga telah menerangkan jihad sebagai perdagangan yang penuh keuntungan dan keberkahan (lihat QS. As Shaff: 10-12).
Inilah beberapa ayat di dalam Al Quran yang menjelaskan keutamaan dan keagungan jihad fi sabilillah serta kedudukan kaum mujahid. Masih banyak ayat lain yang menjelaskan keluhuran dan keutamaan jihad fi sabilillah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sementara di dalam hadits juga banyak disebutkan keutamaan jihad atas amal kebaikan yang lain. Imam Bukhari meriwayatkan sebuah hadits dari Anas bin Malik ra, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Berjaga-jaga pada saat berperang di jalan Allah lebih baik daripada dunia dan seisinya". Hadits ini juga diriwayatkan oleh Imam Muslim, Turmudziy, dan lain-lain. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Imam Bukhari juga menuturkan sebuah hadits dari Abu Dzar ra, bahwasanya ia pernah bertanya kepada Rasulullah saw: "Amal apa yang paling utama? Nabi saw menjawab, "Iman kepada Allah, dan jihad di jalanNya”. Al-Hafidz Ibnu Hajar mengatakan, 'Hadits ini menunjukkan bahwa jihad merupakan amal yang paling utama setelah iman kepada Allah." (lihat Al-Hafidz Ibnu Hajar, Fath al-Baariy, juz 5/149) </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Imam Ahmad menuturkan bahwasanya Nabi saw bersabda: "Sesungguhnya, kedudukan kalian di dalam jihad di jalan Allah, lebih baik dari pada sholat 60 tahun lamanya". Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Turmudziy disebutkan, bahwa jihad lebih baik daripada sholat di dalam rumah selama 70 tahun. Masih banyak lagi riwayat yang menuturkan keutamaan dan keagungan jihad di atas amal kebaikan yang lain. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Jihad Melawan Hawa Nafsu </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Meskipun keutamaan jihad fi sabilillah di atas amal perbuatan lain telah ditetapkan berdasarkan nash-nash syara', akan tetapi ada sebagian orang yang memahami, bahwa jihad melawan hawa nafsu (jihad al-nafs) merupakan jihad besar (jihad al-akbar) yang nilainya lebih utama dibandingkan dengan jihad fi sabilillah dengan makna perang fisik melawan orang-orang kafir. Dasar yang mereka pakai adalah hadits yang berbunyi:" Kita baru saja kembali dari jihad kecil menuju jihad yang besar. Para sahabat bertanya, "Apa jihad besar itu?, Nabi SAW menjawab, "Jihaad al-qalbi (jihad hati).' Di dalam riwayat lain disebutkan jihaad al-nafs". (lihat Kanz al-'Ummaal, juz 4/616; Hasyiyyah al-Baajuriy, juz 2/265) </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pendapat ini kurang tepat, dengan alasan: </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pertama,</b> status hadits jihaad al-nafs lemah, baik ditinjau dari sisi sanad maupun matan. Dari sisi sanad, isnad hadits tersebut lemah (dla'if). Al-Hafidz al-'Iraqiy menyatakan bahwa isnad hadits ini lemah. Menurut Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalaaniy, hadits tersebut adalah ucapan dari Ibrahim bin 'Ablah. (lihat kitab Al Jihad Wal Qital Fi Siyasah Syar’iyah karya Dr. Muhammad Khair Haikal)
Dari sisi matan hadits (redaksi), redaksi hadits jihaad al-nafs di atas bertentangan nash baik Al Qur’an maupun Hadits yang menuturkan keutamaan jihaad fi sabilillah di atas amal-amal kebaikan yang lain. Oleh karena itu, redaksi (matan) hadits jihad al-nafs tidak dapat diterima karena bertentangan dengan nash-nash lain yang menuturkan keutamaan jihad fi sabilillah di atas amal-amal perbuatan yang lain. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kedua,</b> seandainya keabsahan hadits ini tidak kita perbincangkan, maka lafadz jihad al-akbar yang tercantum di dalam hadits itu wajib dipahami dalam konteks literal umum; yakni perang hati atau jiwa melawan hawa nafsu dan syahwat serta menahan jiwa untuk selalu taat kepada Allah swt. Artinya lafadz itu dipahami sekedar makna bahasa (lughawiy) saja, bukan makna urfiy (konvensi umum) apalagi makna syar’iy. Sebab menurut Dr. Husain Abdullah dalam kitab Mafahim Islamiyah, suatu lafadz jika memiliki makna bahasa, syar'iy, dan 'urfiy, maka harus dipahami berdasarkan makna syar'iynya terlebih dahulu. Baru kemudian dipahami pada konteks 'urfiy (konvensi umum), dan lughawiy (literal). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lafadz jihad (jihad al-akbar) yang termaktub di dalam ’hadits’ jihaad al-nafs harus dipahami berdasarkan pengertian lughawiy. Karena kata jihad dalam konteks syar'iy dan urfiy, telah dipahami sebagai perang melawan orang kafir (perang fisik), dan tidak boleh diartikan dengan perang melawan hawa nafsu dan syahwat.
Kesimpulan
Dari sini dapat kita simpulkan bahwa jihad melawan hawa nafsu tidak lebih utama kedudukannya dibandingkan dengan jihad dalam arti berperang melawan orang kafir di jalan Allah. Sebab, keutamaan jihad fi sabilillah di atas amal-amal kebaikan yang lain telah disebutkan secara mutlak di dalam nash-nash syara'. Wallahu A’lam bi shawab.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<b><a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/" target="_blank">Ya Ibad</a></b> ~<br />
<div>
<span style="color: blue;"><b>NOTE :
Konten blog ini diluar dari tanggung jawab dari Yayasan Al Mukhlasin 'Ibadurrohman.<br /><br />
Kunjungi pula :<br />
1. <a href="http://yaibad.multiply.com/">Ya Ibad Internasional</a><br />
2. <a href="http://www.facebook.com/gurubesaryaibad">Facebook Guru Besar Ya Ibad</a><br />
3. <a href="https://plus.google.com/i/h9RRQ-ElBJs:sMVZcxMlVEg">Ya Ibad di Google Plus</a></b></span></div><div class="blogger-post-footer">Semoga Bermanfaat Dunia Akhirat</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10587107496093360976noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2824651042535647658.post-68883781970416043692012-06-06T23:00:00.000+07:002012-06-06T23:00:12.988+07:00Sekilas Tentang Thoghut<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyBe1bbQ2wI9M7GwXTPOSAQsFWUoYbLvEAvXmAUAgBb4JxDGmAXoVqigDhXc34Nr6_4JZPdvXjeDAsjztJUr_gM_7EMBi8Bzhho-XnoDnGkMksZHrfjBWMOAlib4YYGRtvLl0yfBgwz6E/s1600/Mereka_Memang_Thogut.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyBe1bbQ2wI9M7GwXTPOSAQsFWUoYbLvEAvXmAUAgBb4JxDGmAXoVqigDhXc34Nr6_4JZPdvXjeDAsjztJUr_gM_7EMBi8Bzhho-XnoDnGkMksZHrfjBWMOAlib4YYGRtvLl0yfBgwz6E/s1600/Mereka_Memang_Thogut.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/" target="_blank"><b>Ya Ibad</b></a> ~ <b>Makna Thoghut </b>secara lughowi (bahasa), diambil dari kata Thogho yg artinya melampaui batas. Makna Thoghut secara syar'i (syariat), adalah setiap sesuatu yang melampui batasannya, baik yang disembah (selain Alloh), atau yg diikuti atau yg ditaati (sedangkan dia ridho diperlakukan demikian). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Supaya manusia mengetahui batas-batas ketetapan Alloh SWT, maka Alloh SWT pun menurunkan petunjuk berupa peraturan-peraturan (Hukum / UU), yang biasa kita sebut dengan Hukum Alloh, melalui malaikat Jibril As kepada Nabi Muhammad SAW. Kemudian Nabi Muhammad mengabarkan batas-batas Alloh tersebut kepada manusia seperti yg termaktub dalam Al Qur'anul Karim dan Hadist-Hadist yg shoheh. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Batas-batas ketetapan Alloh SWT tersebut (UU / Hukum Alloh) tidaklah boleh dilangkahi atau dilewati atau dilampaui karena manusia yg melakukannya akan mendapat predikat : Kafir atau Zolim atau Fasik.
Kekafiran, Kezoliman, dan kefasikan adalah 3 hal yg melampaui batas-batas yg telah ditetapkan oleh Alloh SWT untuk makhlukNYA. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"wa man lam yahkum bimaa anzalallohu fa uula ika humul kaafiruun "</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Alloh, maka mereka itu adalah orang-orang yang Kafir (QS al-Maidah [5]: 44). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"wa man lam yahkum bimaa anzalallohu fa uula ika humul dzhoolimuun" </div>
<div style="text-align: justify;">
Dan barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Alloh, maka mereka itu adalah orang-orang yang Zalim (QS al-Maidah [5]: 44). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"wa man lam yahkum bimaa anzalallohu fa uula ika humul faasikuun" </div>
<div style="text-align: justify;">
Dan barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Alloh, maka mereka itu adalah orang-orang yang Fasik (QS al-Maidah [5]: 44). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saudaraku muslimin muslimat yg berbahagia, jika kita perhatikan ketiga ayat suci di atas, maka sekarang menjadi mudah untuk kita mengatakan dengan jelas bahwa : </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Orang yang mengajak orang lain untuk mengikuti kekufurannya, adalah thoghut. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
DPR/MPR (Legislatif) yg menentukan hukum/UU di suatu negeri kemudian mereka melegislasi hukum yg bukan hukum Alloh, adalah thoghut. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemerintah (Eksekutif) yg tidak berhukum dengan hukum/UU yg diturunkan Alloh (Hukum Alloh), otomatis adalah thoghut. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kekuasaan kehakiman berupa : Badan Peradilan, Hakim, Jaksa, Polisi, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, dan Komisi Yudisial, atau dalam istilah demokrasi disebut Yudikatif, jika melaksanakan penghakiman bukan dengan Hukum Alloh, maka mereka adalah thoghut. </div>
<div style="text-align: justify;">
Negara yg tidak menjadikan Hukum Alloh sebagai Hukum yg berlaku (Hukum Positif), adalah Thoghut.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Setiap muslim wajib mengingkari (Kafir kepada) thoghut, karena : </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Alloh mengutus Rosul-Nya untuk mendakwahkan masalah ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
”Dan telah kami utus pada setiap umat seorang Rosul, (yang menyeru umatnya): Beribadahlah kalian kepada Alloh dan jauhilah oleh kalian thoghut.” (An-Nahl: 36) </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kufur kepada thoghut merupakan syarat sah iman, sehingga tidak sah iman seseorang hingga ia mengingkari (kafir kepada) thoghut. </div>
<div style="text-align: justify;">
”Barangsiapa yang kufur kepada thoghut dan beriman kepada Alloh maka dia telah berpegang dengan tali yang kokoh.” (Al-Baqarah: 256) </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Karena ini terkandung dalam lafadz Laa ilaha illalloh. Ilalloh adalah iman kepada Alloh dan kufur kepada thoghut. Laa ilaha menafikan semua peribadatan kepada selain Alloh. Laa ilaha illalloh menetapkan ibadah hanya untuk Alloh.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b style="color: blue;">NOTE :
Konten blog ini diluar dari tanggung jawab dari Yayasan Al Mukhlasin 'Ibadurrohman.</b></div>
<span style="color: blue;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-weight: bold;"><br /></span></div>
<b><div style="text-align: justify;">
<b>Kunjungi pula :</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. <a href="http://yaibad.multiply.com/">Ya Ibad Internasional</a></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. <a href="http://www.facebook.com/gurubesaryaibad">Facebook Guru Besar Ya Ibad</a></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. <a href="https://plus.google.com/i/h9RRQ-ElBJs:sMVZcxMlVEg">Ya Ibad di Google Plus</a></b></div>
</b></span></div><div class="blogger-post-footer">Semoga Bermanfaat Dunia Akhirat</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10587107496093360976noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2824651042535647658.post-71675784442814072892012-03-22T12:35:00.000+07:002012-03-22T12:35:09.764+07:00Khalid Islambuly<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8wMsph-mctiRtFLEVR8ZINxmWxmDRgp_txeflZEmco00Ln8dAMQ-NvXtA5dqG0hSrGbc0MeshKGaPA_WJA9mV-hSBgeCOuA4Bdrx_3Wn9zJhTuR00qXSuHfL51NunOEznY4fhvqS4ER0/s1600/Khalid+Islambuly.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="211" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8wMsph-mctiRtFLEVR8ZINxmWxmDRgp_txeflZEmco00Ln8dAMQ-NvXtA5dqG0hSrGbc0MeshKGaPA_WJA9mV-hSBgeCOuA4Bdrx_3Wn9zJhTuR00qXSuHfL51NunOEznY4fhvqS4ER0/s320/Khalid+Islambuly.jpeg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Sejarah Islam mengabadikan bahwa Mesir adalah sebuah negeri yang melahirkan Fir'aun. Sebuah nama yang diabadikan Allah untuk mewakili manusia yang mengaku dirinya Tuhan. Fir'aun yang terlahir di negeri ini ternyata tidak hanya di zaman Nabi Musa 'alaihis salam saja, namun sampai detik ini pun Fira'un-Fir'aun baru masih bercokol di pucuk pimpinan Mesir. <br /><br />Allah Maha Adil, Allah melahirkan 'Fir'aun', Allah pun menurunkan 'Musa' sebagai sosok Mujahid yang gagah berani menentang kezhaliman.<br /><br />Adalah Khalid Islambuly, seorang pemuda gagah berani yang menorehkan sejarah emas perjuangan Islam. 'Azzamnya yang kuat melahirkan sejarah baru pergerakan Islam. Di tangan timnyalah Sadat berhasil dieksekusi.<br /><br />Khalid dilahirkan pada 14 November 1957 di Mallawi, Mesir sebagai anak keempat dari empat bersaudara, ia terbina dalam keluarga yang ta'at. Menurut keterangan ibunya, Khalid paling menjaga shalat lima waktunya, perwatakannya senantiasa jujur dan amanah. Sejak kecil hatinya senantiasa terbakar mendengar kebengisan Yahudi terhadap kaum Muslimin.<br /><br />Tahun 1978, Khalid lulus dari akademi militer Mesir. Namun jiwa kemiliterannya tidak membuat luntur 'azzamnya yang kuat dalam memerangi Yahudi. Keterlibatannya dalam sebuah tanzhim menghantarkannya kepada pemahaman, bahwa Islam ini bukanlah hanya sekadar shalat dan puasa saja, namun kesempurnaan Islam juga meliputi jihad, pengorbanan, dan tanggung jawab.<br /><br />Khalid masuk menjadi anggota militer Mesir. Prestasinya cukup gemilang, sehingga menghantarkannya di jajaran elit militer Sadat.<br /><br />Meski ia anggota militer, Khalid Islambuly yang berpangkat letnan adalah pengikut dari Abdussalam Faraj, Abdussalam Faraj adalah seorang petinggi dan sosok penting di dalam Tanzhim Jamaah Jihad Mesir. Beliau sering memberikan khutbah-khutbah dimasjid-masjid dan diantara pendengar setianya adalah Khalid Islambuly. Dari sinilah Letnan Khalid berkenalan dan bergabung dalam kelompok Abdussalam Faraj.<br /><br />Pada tahun 1981, puncak kekesalan mujahidin kepada presiden Anwar Sadat tidak terbendung lagi dengan diakuinya kemerdekaan negara laknat Israel di atas tanah rakyat Palestina. Inilah yang membuat para ulama rabbani dan jihadis geram sehingga Syaikh Umar Abdurrahman mengeluarkan fatwa mati terhadap anwar sadat.<br /><br />Akhirnya, <b>Letnan Khalid Al-Islambuli</b> mengusulkan ide <b>pembunuhan terhadap Anwar Sadat</b> kepada Abdussalam Faraj. Pada awalnya Abdussalam Faraj masih ragu untuk menyetujuinya. Faraj khawatir kalau hal itu akan menyingkap gerakan tersebut. Faraj kemudian meminta pendapat penanggung jawab militer, yaitu Abud Az-Zumar yang berpengalaman pada masalah intelijen. Az-Zumar pun menolak operasi itu karena akan menyingkap gerakan ini. Ia ingin menunggu lebih banyak lagi kader yang masuk sebelum melaksanakan operasi.<br /><br />Namun takdir berkata lain, Khalid mendesak untuk memanfaatkan momen parade militer untuk membunuh anwar sadar. Ia menjamin bahwa para eksikutor akan terbunuh secara bergiliran. Khalid mengatakan,"Mereka akan membunuh kami (para eksikutor), untuk selanjutnya gerakan ini tidak tersingkap." Para pelaksana pembunuhan itu adalah Khalid sendiri, Atta'Thayyal Hamidah (sahabat Faraj sejak tsanawiyyah), Abdul Hamid Abdussalam, serta Hasan Abbas.<br /><br />Tanggal 6 Oktober 1981 merupakan hari yang paling bersejarah bagi Khalid. Hari itu militer Mesir mengadakan sebuah perhelatan akbar berupa devile dan demonstrasi persenjataan. Dalam kesempatan ini, Khalid terpilih menjadi salah satu bagian dari devile itu. Dalam hatinya ia berkata, "Baru kali ini aku dilibatkan dalam momen seperti ini, pastilah Allah memberi hikmah yang besar pada diriku."<br /><br />Setelah merenung beberapa saat, terbetik dalam hatinya untuk melaksanakan tugas suci; “membunuh Sadat.” Hatinya sesak melihat kelakuan Sadat yang sudah kelewat batas. Sadat telah kafir, meninggalkan hukum Allah, bekerja sama dengan Yahudi dalam memerangi kaum muslimin dan memenjarakan ulama-ulama yang mukhlis.<br /><br />Hari itu cuaca Mesir cukup cerah. Menurut rencana, perhelatan ini akan dihadiri langsung oleh Anwar Sadat. Sudah menjadi peraturan kemiliteran Mesir, bahwa dalam acara seperti ini tak satupun boleh membawa peluru tajam. Namun Khalid dan timnya tidak kehabisan akal, puluhan peluru ia masukkan ke pakaian dalamnya. Khalid berada dalam sebuah barisan pasukan tank yang telah terkondisikan sebelumnya. Setelah keluar dari markas militer, peluru segera ia masukkan ke dalam magazine senjata laras panjangnya.<br /></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEKC2_fb1ZGUvsX9zDWZyqLPtpOLoM8hsYVxMZ2LWhRVQha7HX277lHMRgoG5sgeD0Xpk2QxhYo-GoOXw-FMvQPXYzXWANIwk4P0tOFP9jYLmUsAU1X78q921VpJbwkKEVFuP7ug279GI/s1600/anwar-sadat-jelang-dieksekusi.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="235" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEKC2_fb1ZGUvsX9zDWZyqLPtpOLoM8hsYVxMZ2LWhRVQha7HX277lHMRgoG5sgeD0Xpk2QxhYo-GoOXw-FMvQPXYzXWANIwk4P0tOFP9jYLmUsAU1X78q921VpJbwkKEVFuP7ug279GI/s320/anwar-sadat-jelang-dieksekusi.jpg" width="320" /></a></span></div>
<span style="font-size: small;">Tank tepat melewati depan kursi Sadat, komando dari luar telah berkumandang. Dengan langkah cepat, Khalid segera muncul ke permukaan sembari memberondongkan pelurunya ke arah Sadat. Ketika itu Sadat sedang asyik menikmati demonstrasi pesawat-pesawat tempur Angkatan Udara Mesir.<br /><br />Khalid tidak sendiri di sana, ada tim yang ikut menembaki Sadat. Satu peluru tepat menembus leher Sadat. Belum yakin Sadat tewas, dengan tenangnya Khalid turun dari tank dan mengulangi berondongannya ke tubuh Sadat. Tak satupun ada yang melawan, karena peluru tajam hanya di senapan Khalid dan timnya.<br /><br />Beberapa bulan Khalid sempat menjadi buron militer Mesir, semua takdir di tangan Allah. Khalid tertangkap dan dipenjarakan di penjara militer Mesir. Sedikit pun tak nampak kesedihan di wajah Khalid. Bahkan tatkala sang ibunda menjenguknya di penjara, Khalid tersenyum sembari mengatakan, "Sungguh aku telah membunuh Fir'aun Mesir Anwar Yahudi, karena ia telah mengingkari Allah, meninggalkan hukum syariat, bekerja sama dengan Yahudi dalam memerangi Islam dan berkhianat terhadap masjidil Aqsha."<br /><br />Akhirnya Khalid Islambuly dieksekusi Mahkamah Militer Mesir pada tanggal 8 Maret 1982. Tatkala berbajukan merah, baju ekseskusinya, Khalid berkata, "Wahai ibuku, bagaimana pendapatmu tentangku?" Ibunya berkata, "Ilbas jadiidan wa 'isy sa'iidan wa mut syahiidan." (Selamat mengenakan pakaian baru. Hiduplah mulia dan matilah sebagai seorang syuhada'). </span></div><div class="blogger-post-footer">Semoga Bermanfaat Dunia Akhirat</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10587107496093360976noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2824651042535647658.post-55261542559682703342012-03-22T02:53:00.000+07:002012-03-22T02:53:20.423+07:00Jadilah Kalian Penolong Agama Alloh<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;">بسم الله الرحمن الرحيم
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvAoHWMT3vSr3uVt-ap__SIidusoQ2BEKazsDMpQBg4VTZMMf7aeYBCyUMxRR6RpLWjHvCi90qJENF6OyRy270ev0ZJ8dMZ2_Sd8dY92Ugq69MPxwoGCU1VSS0mjagAxS2KH3zPqcG5xQ/s1600/Guru-Besar-Yaibad.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="312" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvAoHWMT3vSr3uVt-ap__SIidusoQ2BEKazsDMpQBg4VTZMMf7aeYBCyUMxRR6RpLWjHvCi90qJENF6OyRy270ev0ZJ8dMZ2_Sd8dY92Ugq69MPxwoGCU1VSS0mjagAxS2KH3zPqcG5xQ/s320/Guru-Besar-Yaibad.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="font-size: small;">Dulu pernah ada sahabat kami yg bertanya, "<b>Bagaimana menolong agama Alloh</b>?" waktu itu kami menjawab dengan singkat saja, "Sampeyan rutin saja mengaji". Semoga Artikel berikut ini meelengkapi jawaban kami dahulu itu :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Agama Allah tidak bisa tegak begitu saja tanpa adanya usaha, karena itu Allah Swt memerintahkan kepada kita untuk menolong agamanya;</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">ياأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُونُوا أَنْصَارَ اللَّهِ كَمَا قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ لِلْحَوَارِيِّينَ مَنْ أَنْصَارِي إِلَى اللَّهِ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنْصَارُ اللَّهِ
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana `Isa ibnu Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: “Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?” Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: “Kamilah penolong-penolong agama Allah”. (As-Shaff)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Maka bersambutlah para penghulu kita terhadap seruanNya, mulai dari zaman Nabi Muhammad Saw sampai sekarang;</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ نَبِيٍّ بَعَثَهُ اللَّهُ فِي أُمَّةٍ قَبْلِي إِلَّا كَانَ لَهُ مِنْ أُمَّتِهِ حَوَارِيُّونَ وَأَصْحَابٌ يَأْخُذُونَ بِسُنَّتِهِ وَيَقْتَدُونَ بِأَمْرِهِ
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">“Tidak ada seorang Nabi pun yang Allah utus di tengah-tengah umatnya sebelumku kecuali terdapat di kalangan ummatnya kaum hawariyun (para pengikut yang setia) dan para sahabat yang mengikuti sunnahnya dan mentaati perintahnya.” (Muslim)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Rasul Saw juga bersabda;
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">لا تزال طائفة من أمتي يقاتلون على الحق ظاهرين على من ناوأهم حتى يقاتل آخرهم المسيح الدجال
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">“Akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang berperang membela kebenaran senantiasa menang dalam menghadapi orang-orang yang memusuhi mereka, hingga golongan akhir dari mereka memerangi Dajjal.” (HR. Ahmad)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Menolong agama Allah tidaklah dengan banyaknya shalat, zakat, sedekah, puasa! Itu adalah amalan untuk menolong diri sendiri dari api jahannam. Menolong agama Allah adalah dengan berjihad dijalanNya, berdakwah menyeru kepada jalanNya, dan dengan membantu orang-orang yang melaksanakan keduanya.
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: x-large;">I. <a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/search/label/Mujahadah">Jihad</a>
</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Jihad bertujuan untuk membela diri (Defensif) atau menyebarkan kalimat Tauhid (ofensif), seperti yang ditunjukkan oleh ayat;</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّى لاَ تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ كُلُّهُ لِلّه فَإِنِ انتَهَوْاْ فَإِنَّ اللّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan. (Al-Anfal 39)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Nabi Saw bersabda ;</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ ، وَيُقِيمُوا الصَّلاَةَ ، وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ، فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّى دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلاَّ بِحَقِّ الإِسْلاَمِ ، وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللَّهِ
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Aku diperintah untuk memerangi manusia sehingga bersaksi bahwa tiada ilah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, dan supaya mereka menegakkan shalat dan mengeluarkan zakat. Jika mereka melakukan itu maka darah dan harta mereka mendapat perlindungan dariku, kecuali karena alasan-alasan hukum Islam. Sedangkan perhitungan terakhir mereka terserah kepada Allah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Allah berfriman;
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">ومَا لَكُمْ لَا تُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ وَالْوِلْدَانِ الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَخْرِجْنَا مِنْ هَذِهِ الْقَرْيَةِ الظَّالِمِ أَهْلُهَا وَاجْعَل لَنَا مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا وَاجْعَل لَنَا مِنْ لَدُنْكَ نَصِيرًا
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdo`a : “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau !”. (An-Nisa’ 75)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Dari ayat dan hadist diatas dapat diketahui bahwa tujuan jihad adalah untuk melenyapkan fitnah yang menimpa kaum muslimin dan untuk menegakkan kalimat Tauhid.
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Ancaman bagi yang tak mau melaksanakan Jihad
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَا لَكُمْ إِذَا قِيلَ لَكُمُ انْفِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ اثَّاقَلْتُمْ إِلَى الْأَرْضِ أَرَضِيتُمْ بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا مِنَ الْآخِرَةِ فَمَا مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا قَلِيلٌ، إِلَّا تَنْفِرُوا يُعَذِّبْكُمْ عَذَابًا أَلِيمًا وَيَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ وَلَا تَضُرُّوهُ شَيْئًا وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: “Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah” kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit.
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikitpun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (At-Taubah 37-38)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِذَا تَبَايَعْتُمْ بِالْعِينَةِ وَأَخَذْتُمْ أَذْنَابَ الْبَقَرِ وَرَضِيتُمْ بِالزَّرْعِ وَتَرَكْتُمْ الْجِهَادَ سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ ذُلًّا لَا يَنْزِعُهُ حَتَّى تَرْجِعُوا إِلَى دِينِكُمْ
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Apabila kalian telah melakukan transaksi jual beli dengan cara `inah (riba), kalian memegang ekor sapi, kalian puas dengan sawah ladang, dan kalian telah meninggalkan jihad di jalan Allah, maka Allah akan menimpakan pada kalian kehinaan. Dia tidak akan mencabutnya dari kalian sehingga kalian kembali kepada agama kalian.“ (HR. Abu Dawud)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Rasul Saw bersabda ;
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ مَاتَ وَلَمْ يَغْزُ وَلَمْ يُحَدِّثْ بِهِ نَفْسَهُ مَاتَ عَلَى شُعْبَةٍ مِنْ نِفَاقٍ
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Dari Abu Hurairah dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa meninggal sedang ia belum pernah ikut berperang atau belum pernah meniatkan dirinya untuk berperang, maka ia mati di atas cabang kemunafikan.” (Muslim)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Allah juga berfirman;
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">انَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ آوَوْا وَنَصَرُوا أُولَئِكَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يُهَاجِرُوا مَا لَكُمْ مِنْ وَلايَتِهِمْ مِنْ شَيْءٍ حَتَّى يُهَاجِرُوا وَإِنِ اسْتَنْصَرُوكُمْ فِي الدِّينِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ إِلا عَلَى قَوْمٍ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِيثَاقٌ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertoIongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama lain lindung-melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (Akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Al-Anfal 72)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-size: large;">Kemudian Allah melanjutkan sembari memberikan ancaman</span> ;
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">وَالَّذِينَ كَفَرُوا بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ إِلَّا تَفْعَلُوهُ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الْأَرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيرٌ
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar. (Al-Anfal 72)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Jadi, jika kaum muslimin satu sama lain tidak mau saling melindungi, saling menguatkan, saling tolong-menolong, maka akan terjadi fitnah berupa penindasan, kedzaliman terhadap kaum muslimin, terhalangnya manusia dari Shirathal Mustaqim; jalan lurus menyembah Allah. Terbukti sekarang, dari ujung timur sampai barat akan dijumpai umat Islam ditindas, dihalang-halangi dari menjalankan syari’at. Dan fitnah ini tidak akan hilang sampai umat Islam kembali kepada Jihad.
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/2011/12/urgensi-idad-dalam-jihad.html"><span style="font-size: x-large;">I’dad</span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Untuk berjihad diperlukan bekal dan persiapan baik berupa kemampuan fisik maupun peralatan perang. Allah Swt berfirman;
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآَخَرِينَ مِنْ دُونِهِمْ لَا تَعْلَمُونَهُمُ اللَّهُ يَعْلَمُهُمْ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تُظْلَمُونَ
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).” (QS. Al-Anfal: 60)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-size: large;">Lalu hal-hal apakah yang dapat kita siapkan untuk berjihad?</span> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Berikut kami utarakan beberapa;
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-size: large;">1-Menembak</span>
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Bahkan dalam hal ini, Rasul Saw bersabda;
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">{ وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ } عُقْبَةَ بْنَ عَامِرٍ يَقُول سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ عَلَى الْمِنْبَرِ يَقُولُ
أَلَا إِنَّ الْقُوَّةَ الرَّمْيُ أَلَا إِنَّ الْقُوَّةَ الرَّمْيُ أَلَا إِنَّ الْقُوَّةَ الرَّمْيُ
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">‘Uqbah bin ‘Amir berkata, “Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyampaikan ketika beliau di atas mimbar: ‘(Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi) ‘ (Qs. Al Anfaal: 60), ketahuilah sesungguhnya kekuatan itu adalah memanah, ketahuilah sesungguhnya kekuatan itu adalah memanah, ketahuilah sesungguhnya kekuatan itu adalah memanah.” (Muslim)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي حُسَيْنٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ لَيُدْخِلُ بِالسَّهْمِ الْوَاحِدِ ثَلَاثَةً الْجَنَّةَ صَانِعَهُ يَحْتَسِبُ فِي صَنْعَتِهِ الْخَيْرَ وَالرَّامِيَ بِهِ وَالْمُمِدَّ بِهِ
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Dari Abdullah bin ‘Abdurrahman bin Abu Husain bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya hanya dengan satu anak panah, Allah akan memasukkan tiga orang ke dalam surga; orang yang membuatnya dengan niat untuk suatu kebaikan; orang yang melemparkannya dan orang yang mempersiapkannya.” (Tirmidzi)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Bahkan, seseorang yang mahir menembak kemudian sengaja melalaikannya maka berarti ia telah kufur terhadap nikmat yang ia berikan padanya;
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">عَنْ عُقْبَةُ بْنُ عَامِرٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ تَرَكَ الرَّمْيَ بَعْدَ مَا عَلِمَهُ رَغْبَةً عَنْهُ فَإِنَّهَا نِعْمَةٌ كَفَرَهَا
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Dari Uqbah bin Amir Rasul Saw bersabda; “Barangsiapa yang meninggalkan menembak setelah ia mengetahuinya karena tidak menyenanginya, maka sesungguhnya hal itu adalah kenikmatan yang ia kufuri.” (Abu Dawud, Nasai, Ahmad)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Kemajuan teknologi telah merevolusi kegiatan memanah menjadi menembak. Menembak tidak harus memakai senjata api, tidak mengapa berlatih menembak dengan menggunakan senapan angin. Kelak ketika diharuskan memegang senapan asli engkau akan tahu menfaatnya. Akan tetapi bagi yang mempelajari panahan tetap memperoleh keutamaan.
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">2-Berkuda
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْخَيْلُ لِثَلَاثَةٍ لِرَجُلٍ أَجْرٌ وَلِرَجُلٍ سِتْرٌ وَعَلَى رَجُلٍ وِزْرٌ فَأَمَّا الَّذِي لَهُ أَجْرٌ فَرَجُلٌ رَبَطَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَأَطَالَ فِي مَرْجٍ أَوْ رَوْضَةٍ فَمَا أَصَابَتْ فِي طِيَلِهَا ذَلِكَ مِنْ الْمَرْجِ أَوْ الرَّوْضَةِ كَانَتْ لَهُ حَسَنَاتٍ وَلَوْ أَنَّهَا قَطَعَتْ طِيَلَهَا فَاسْتَنَّتْ شَرَفًا أَوْ شَرَفَيْنِ كَانَتْ أَرْوَاثُهَا وَآثَارُهَا حَسَنَاتٍ لَهُ وَلَوْ أَنَّهَا مَرَّتْ بِنَهَرٍ فَشَرِبَتْ مِنْهُ وَلَمْ يُرِدْ أَنْ يَسْقِيَهَا كَانَ ذَلِكَ حَسَنَاتٍ لَهُ وَرَجُلٌ رَبَطَهَا فَخْرًا وَرِئَاءً وَنِوَاءً لِأَهْلِ الْإِسْلَامِ فَهِيَ وِزْرٌ عَلَى ذَلِكَ
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Kuda itu ada tiga jenis. Yang pertama kuda yang bagi seorang pemiliknya menjadi pahala, yang kedua menjadi sarana untuk memenuhi kebutuhan dan yang ketiga mendatangkan dosa. Adapun orang yang mendapatkan pahala adalah orang yang menambat kudanya untuk kepentingan fii sabilillah dimana dia mengikatnya di ladang hijau penuh rerumputan atau taman. Apa saja yang didapatkan kuda itu selama berada dalam pengembalaan di ladang penuh rerumputan hijau atau taman maka semua akan menjadi kebaikan bagi orang itu. Seandainya talinya putus lalu kuda itu berlari sekali atau dua kali maka jejak-jejak dan kotorannya akan menjadi kebaikan bagi pemiliknya. Dan seandainya kuda itu melewati sungai lalu minum darinya sedangkan dia tidak hendak memberinya minum maka semua itu baginya adalah kebaikan. Yang kedua adalah seseorang yang menambatkan kudanya dengan kesombongan, pamer dan permusuhan terhadap Kaum Muslimin maka baginya adalah dosa disebabkan perbuatannya itu”. (Bukhari)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي حُسَيْنٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ارْمُوا وَارْكَبُوا وَلَأَنْ تَرْمُوا أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ تَرْكَبُوا كُلُّ مَا يَلْهُو بِهِ الرَّجُلُ الْمُسْلِمُ بَاطِلٌ إِلَّا رَمْيَهُ بِقَوْسِهِ وَتَأْدِيبَهُ فَرَسَهُ وَمُلَاعَبَتَهُ أَهْلَهُ فَإِنَّهُنَّ مِنْ الْحَقِّ
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Rasul Saw bersabda: “(gemarlah berlatih) melempar dan berkendara. Sungguh, kalian melempar lebih aku sukai dari pada kalian berkendaraan. Setiap permainan yang dilakukan oleh seorang laki-laki muslim adalah batil kecuali latihan dia melempar anak panah dengan busurnya, atau pengajarannya terhadap kuda tunggangannya, atau senda guraunya dengan isterinya, karena sesungguhnya itu semua termasuk kebenaran.” (Tirmidzi)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Berkuda bisa digantikan dengan berkendara sepeda motor atau mobil, kapal, maupun pesawat, akan tetapi berkuda tetap lebih baik, karena Nabi bersabda;
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الْجَعْدِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْخَيْلُ مَعْقُودٌ فِي نَوَاصِيهَا الْخَيْرُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Dari ‘Urwah bin Al Ja’di dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Seekor kuda (yang digunakan untuk fii sabilillah) terikat pada ubun-ubunnya kebaikan hingga hari qiyamat”. (Bukhari)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Begitu pula dijadikannya kuda untuk sumpah Allah dalam surat Al-Adiyat meupakan bukti keagungan kuda-kuda yang digunakan untuk berjihad.
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">3-Berenang
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">عن جابر بن عبد الله وجابر بن عمير الأنصاريين عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كل شيء ليس من ذكر الله عز وجل فهو لهو أو سهو إلا أربع خصال مشي الرجل بين الغرضين وتأديبه فرسه وملاعبته أهله وتعليم السباحة
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Dari Jabir bin Abdullah dan Jabir bin Umair RA, Rasul Saw bersabda: “Segala sesuatu yang bukan merupakan dzikir kepada Allah adalah perbuatan yang sia-sia dan lalai kecuali empat perkara : Berjalanya seorang laki-laki antara dua tujuan, melatih kudanya, bermain-main dengan keluarganya dan belajar berenang “ (HR. At-Thabrani)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">عن مكحول : أن عمر بن الخطاب كتب إلى أهل الشام أن علموا أولادكم السباحة والرمى والفروسية
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Dari Makhul, Sahabat Umar RA menulis kepada ahli Syam “Ajarilah anak-anak kalian berenang, menembak, dan berkuda.”
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Berenang mampu menguatkan otot, meningkatkan fungsi kerja jantung dan paru-paru, memperbaiki kualitas pernafasan sehingga diyakini mampu mengobati asma.
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">4-Berjalan kaki dan berlari
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">عَنْ عَمْرِو بْنِ حُرَيْثٍ، قَالَ كَانَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ يَسْتَبِقُونَ عَلَى أَقْدَامِهِمْ،
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Dari ‘Amr bin Huraits; “Dahulu Para Sahabat Rasul Saw berlomba lari dengan kaki-kaki mereka”. (Ibnu Abi Ashim)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Diriwayatkan dari Az-Zuhri bahwa para Sahabat pada masa Rasulullah berlomba diatas kuda maupun kendaraan, dan beberapa laki-laki berlomba lari dengan kaki-kaki mereka.[1]
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Diceritakan bahwa Syaikh Usamah bin laden senang sekali jalan kaki. Beliau juga sering berpesan agar para mujahidin melakukan perjalanan jauh. Hampir menjadi suatu kewajiban baginya untuk melakukan jalan kaki dua kali seminggu.
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Berjalan kaki mempunyai manfaat sangat baik jika sampai terjadi perang gerilya terutama di hutan-hutan.
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">5-Berlatih ilmu-ilmu beladiri. Begitu juga olah-raga lain yang sekira dapat menguatkan otot dan membentuk fisik yang kuat. Berkata Syaikh Abdul Qadir bin Abdul Aziz;
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">“Batasan minimal tadrib askari adalah olahraga atau riyadlah yang keras (cukup membentuk fisik yang kuat dan mengasah kemahiran qital qarib), dengan niat yang benar InsyaAllah bermanfaat. Karena hal ini merupakan dasar setiap tadrib askari dan mudah dilakukan sekalipun di kamar yang sempit dan hal ini tidak pantas dilengahkan.”[2]
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">6-Belajar ilmu kedokteran, Thibbun-Nabawi, atau ilmu-ilmu pengobatan tradisional mengingat dalam pertempuran bisa sangat sulit menemukan peralatan medis.
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">7-Berlatih Ilmu Mekanik, ilmu Komputer, Elektronik, kimia, dan ilmu-ilmu lainnya, sekiranya berguna dalam medan Jihad.
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Setelah mengetahui ini, hendaknya kaum muslimin tidak lengah dalam hal I’dad. Karena ia bisa dilakukan dengan mudah dan tentunya sesuai dengan kemampuan masing seperti yang ditunjukkan oleh firman Allah yang lalu, yakni dalam kata مَا اسْتَطَعْتُمْ (Semampu kalian).
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: x-large;">II. <a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/2011/12/mukadimah-guru-besar-ya-ibad.html">Dakwah (Amar Ma’ruf Nahi Munkar)</a></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?” (QS. Fushshilat: 33)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ، وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَأُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat. (Ali Imron 104-105)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun bersabda: “Barangsiapa menunjukkan kepada kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengerjakannya.” (Muslim)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Ancaman bagi yang meninggalkan Dakwah
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">لُعِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَى لِسَانِ دَاوُودَ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ذَلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ، كَانُوا لَا يَتَنَاهَوْنَ عَنْ مُنْكَرٍ فَعَلُوهُ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Telah dila’nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu. (Al-Maidah 78-79)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Rasul Saw bersabda ;
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">إنَّ النَّاسَ أَوْ الْقَوْمَ إذَا رَأَوْا الْمُنْكَرَ فَلَمْ يُغَيِّرُوهُ عَمَّهُمْ اللَّهُ بِعِقَابٍ
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">“Sesungguhnya manusia atau kaum jika melihat kemunkaran kemudian tidak merubahnya maka Allah kan meratakan mereka dengan siksa. (HR. Abu Dawud)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Pada zaman sekarang Dakwah bisa menjadi sangat mudah berkat bantuan Internet. Orang bisa dengan mudah menyuruh kebaikan melalui media web, blog, maupun situs jejaring sosial macam Facebook[3] maupun Twiter.
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Mencari Ilmu
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Seperti halnya jihad memerlukan bekal dan persiapan, demikian pula Dakwah;
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (Al-Anfal 60)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Barang siapa menempuh jalan dimana ia menuntut ilmu didalamnya, maka Allah akan memudahkan karenanya, jalan diantara jalan-jalan surga baginya. (Muslim)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Seperti halnya Jihad, dakwah juga bersifat defensif maupun ofensif. Defensif jika bertujuan melindungi diri dari kesesatan dan kemunkaran yang merajalela diantara kaum muslimin. Ofensif jika bertujuan untuk menyebarkan ajaran-ajaran Islam kepada orang-orang kafir atau orang orang awam yang belum mengerti perkara agamanya.
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Untuk orang yang memang berniat mengambil jalan Dakwah, maka menuntut ilmu jelas merupakan suatu keharusan. Akan tetapi tidaklah dengan begitu Dakwah menjadi milik orang berilmu saja. Setiap orang hendaknya berdakwah sesuai dengan kadar yang dikuasainya, dalam hal ini Rasul Saw bersabda;
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">بَلِّغُوا عَنِّى وَلَوْ آيَةً
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">3-Membantu dan mendukung orang yang berjihad dan berdakwah
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Allah berfirman;
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">وَتَعَاوَنُواْ عَلَى الْبرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُواْ عَلَى الإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Tolong menolonglah atas kebaikan dan taqwa dan jangan tolong menolong atas dosa dan permusuhan. (QS Al Maidah: 2)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">عَنْ زَيْدُ بْنُ خَالِدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ جَهَّزَ غَازِيًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَقَدْ غَزَا وَمَنْ خَلَفَ غَازِيًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِخَيْرٍ فَقَدْ غَزَا
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Dari Zaid bin Khalid radliallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barang siapa yang mempersiapkan (bekal) orang yang berperang di jalan Allah berarti dia telah berperang (mendapat pahala berperang). Dan barang siapa yang menjaga (menanggung urusan rumah) orang yang berperang di jalan Allah dengan baik berarti dia telah berperang”. (Bukhari)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">عَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْضَلُ الصَّدَقَاتِ ظِلُّ فُسْطَاطٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَمَنِيحَةُ خَادِمٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَوْ طَرُوقَةُ فَحْلٍ فِي سَبِيلِ الله
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Dari Abu Umamah ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sedekah yang paling utama adalah mendirikan kemah di jalan Allah, memperbantukan seorang budak di jalan Allah dan memberikan unta di jalan Allah.” (Tirmidzi)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">عَنْ خُرَيْمِ بْنِ فَاتِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَنْفَقَ نَفَقَةً فِي سَبِيلِ اللَّهِ كُتِبَتْ لَهُ بِسَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">“Barangsiapa berinfak di jalan Allah maka akan dituliskan untuknya tujuh ratus lipat kebaikan.” (Tirmidzi)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Sebagian contoh membantu Jihad atau Dakwah
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><i><b><span style="font-size: small;">Berinfaq</span></b></i>. Misalnya menyumbangkan Uang, atau makanan, senjata bagi mujahid, kitab kitab bagi Ulama pendakwah maupun penuntut ilmu, tempat tinggal dan berlindung, memberikan wakaf untuk pondok maupun sekolah [4], mencukupi kebutuhan-kebutuhan mereka, dll.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><i><b>Memberikan Informasi-Informasi penting bagi Mujahidin</b></i>. Sebaliknya, senantiasi melindungi Mujahidin, misalnya dengan tidak membocorkan informasi keberadaan mereka kepada musuh. Membantu menyebarkan pesan-pesan yang mereka sampaikan, seperti pesan tentang keadaan sebenarnya yang terjadi di medan Jihad, sangkalan Mujahidin tentang kebohongan-kebohongan yang diteriakkan media-media kafir, menyampaikan kepada kaum Muslimin apa-apa yang disampaikan oleh para Da’i baik melalui lisan maupun tulisan.
Memboikot produk-produk yang mendukung gerakan-gerakan yang melawan dan merusak Islam, seperti gerakan zionis, liberal, sekuler, pluralisme, komunisme, kristenisasi, syiah, dsb. Dengan diboikotnya produk-produk macam ini, maka akan meringankan para Mujahidin dan para Da’i karena tersendatnya aliran dana mereka.
Senantiasa mendoakan mereka.
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Janji Kemenangan dan Syarat-syaratnya
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Allah akan memberikan kemenangan untuk kaum mukmin yang mau menolong agamaNya;
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">إِنْ تَنْصُرُوا اللهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Jika kalian menolong (agama) Allah, maka Allah akan menolong kalian dan mengokohkan kedudukan kalian. [Muhammad : 7]
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">إِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ الْأَشْهَادُ
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">“Sesungguhnya Kami benar-benar akan menolong para rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan di dunia dan pada hari para saksi berdiri untuk memberikan kesaksian (hari kiamat).” (QS. Ghafir (40): 51)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Akan tetapi, tentunya tidak dengan harga murah. Ingatlah bagaimana Allah mencabut kemenangan yang sudah dihadapan mata pada perang Uhud;
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">وَلَقَدْ صَدَقَكُمُ اللَّهُ وَعْدَهُ إِذْ تَحُسُّونَهُمْ بِإِذْنِهِ حَتَّى إِذَا فَشِلْتُمْ وَتَنَازَعْتُمْ فِي الْأَمْرِ وَعَصَيْتُمْ مِنْ بَعْدِ مَا أَرَاكُمْ مَا تُحِبُّونَ مِنْكُمْ مَنْ يُرِيدُ الدُّنْيَا وَمِنْكُمْ مَنْ يُرِيدُ الْآخِرَةَ ثُمَّ صَرَفَكُمْ عَنْهُمْ لِيَبْتَلِيَكُمْ وَلَقَدْ عَفَا عَنْكُمْ وَاللَّهُ ذُو فَضْلٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Dan sesungguhnya Allah telah memenuhi janji-Nya kepada kamu, ketika kamu membunuh mereka dengan izin-Nya sampai pada sa`at kamu lemah dan berselisih dalam urusan itu dan mendurhakai perintah (Rasul) sesudah Allah memperlihatkan kepadamu apa yang kamu sukai. Di antaramu ada orang yang menghendaki dunia dan diantara kamu ada orang yang menghendaki akhirat. Kemudian Allah memalingkan kamu dari mereka untuk menguji kamu, dan sesunguhnya Allah telah mema`afkan kamu. Dan Allah mempunyai karunia (yang dilimpahkan) atas orang orang yang beriman. (Ali Imron 152)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Allah juga berfirman;
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">وَلا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Dan janganlah kalian berselisih sehingga menyebabkan kalian menjadi lemah dan hilang kekuatan kalian [An Anfal : 46]
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Maka bersatu; menjauhi perselisihan dan menjauhi kemaksiatan adalah sebuah keharusan.
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Begitu pula sabar dan tegar dalam menimpa cobaan merupakan keharusan dan merupakan syarat turunnya pertolongan,
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">بَلَى إِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا وَيَأْتُوكُمْ مِنْ فَوْرِهِمْ هَذَا يُمْدِدْكُمْ رَبُّكُمْ بِخَمْسَةِ آلَافٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُسَوِّمِينَ
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bertakwa, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda. (Ali Imron 125)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Jadi dapat disimpulkan bahwa syarat datangnya pertolongan Allah adalah bersatu, bertakwa dan bersabar. Dalam hal ini Sahabat Abu Dardak berkata;
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">أيها الناس عمل صالح قبل الغزو• إنما تقاتلون بأعمالكم
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Wahai manusia kerjakanlah olehmu ‘amal sholih sebelum memasuki kancah peperangan, hanyasanya kamu sekalian bertempur dengan [berbekal] ‘amal-’amal kalian. (Bukhari)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Dari sini juga dapat diketahui bahwa perjuangan menegakkan agama Allah tidak bisa dilakukan orang-perorang tapi harus dilakukan dalam bingkai persatuan.
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Ketika pasukan Muslimin hendak bertempur dengan pasukan Persi dalam perang Qadisiyyah, Sahabat Umar selaku Khalifah berpesan pada mereka;
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">“Amma ba’d. Maka aku perintahkan kepadamu dan orang-orang yang besertamu untuk selalu takwa kepada Allah dalam setiap keadaan. Karena, sesungguhnya takwa kepada Allah adalah sebaik-baik persiapan dalam menghadapi musuh dan paling hebatnya strategi dalam pertempuran.
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Aku perintahkan kepadamu dan orang-orang yang bersamamu agar kalian menjadi orang yang lebih kuat dalam memelihara diri dari berbuat kemaksiatan dari musuh-musuh kalian. Karena, sesungguhnya dosa pasukan lebih ditakutkan atas mereka daripada musuh-musuh mereka dan sesungguhnya kaum muslimin meraih kemenangan tidak lain adalah karena kedurhakaan musuh-musuh mereka terhadap Allah. Kalaulah bukan karena kedurhakaan musuh-musuh itu, tidaklah kaum Muslimin memiliki kekuatan karena jumlah kita tidaklah seperti jumlah mereka (jumlah mereka lebih besar) dan kekuatan pasukan kita tidaklah seperti kekuatan pasukan mereka. Karenanya, jika kita seimbang dengan musuh dalam kedurhakaan dan maksiat kepada Allah, maka mereka memiliki kelebihan di atas kita dalam kekuatannya, dan bila kita tidak menang menghadapi mereka dengan “keutamaan” kita, maka tidak mungkin kita akan mengalahkan mereka dengan kekuatan kita.
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Ketahuilah bahwa kalian memiliki pengawas-pengawas (para malaikat) dari Allah. Mereka mengetahui setiap gerak-gerik kalian karenanya malulah kalian terhadap mereka. Janganlah kalian mengatakan, “Sesungguhnya musuh kita lebih buruk dari kita sehingga tidak mungkin mereka menang atas kita meskipun kita berbuat keburukan.” Karena, berapa banyak kaum-kaum yang dikalahkan oleh orang-orang yang lebih buruk dari mereka. Sebagaimana orang-orang kafir Majusi telah mengalahkan Bani Israil setelah mereka melakukan perbuatan maksiat. Mintalah pertolongan kepada Allah bagi diri kalian sebagaimana kalian meminta kemenangan dari musuh-musuh kalian. Dan aku pun meminta hal itu kepada Allah bagi kami dan bagi kalian.”
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Inilah mengapa kaum muslim dahulu bisa mengalahkan kaum kafir Romawi maupun Farsi dengan jumlah personil yang sedikit dan persenjataan yang kurang. Hal yang sama berlaku ketika Taliban berhasil menjadikan Amerika bulan-bulanan, dan kita lihat mereka sekarang bergegas lari dari bumi Afganistan. Allahu Akbar!
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Menyikapi kekalahaan
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Ketika syarat-syarat datangnya kemenangan tidak terpenuhi, maka datanglah kekalahan. Yang demikian jelas terlihat dalam perang Uhud. Kekalahan ini harus disikapi dengan sabar karena ia laksana api yang digunakan untuk memisahkan emas dan logam biasa. Sehingga tampaklah mana yang benar dan sungguh imannya dan tidak.
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">وَمَا أَصَابَكُمْ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ فَبِإِذْنِ اللَّهِ وَلِيَعْلَمَ الْمُؤْمِنِينَ وَلِيَعْلَمَ الَّذِينَ نَافَقُوا
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Dan apa yang menimpa kamu pada hari bertemunya dua pasukan (perang Uhud), maka (kekalahan) itu adalah dengan izin (takdir) Allah, dan agar Allah mengetahui siapa orang-orang yang beriman. Dan supaya Allah mengetahui siapa orang-orang yang munafik. (Ali Imron 166-167)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">إِنْ يَمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ مِثْلُهُ وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاءَ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada` . Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim,
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">وَلِيُمَحِّصَ اللَّهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَيَمْحَقَ الْكَافِرِينَ
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang yang kafir. (Ali Imron 141-142)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Bahkan telah datang banyak ayat yang bertujuan menyemangati dan menghibur agar tidak timbul rasa lemah dalam berjuang, diantaranya;
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">وَكَأَيِّنْ مِنْ نَبِيٍّ قَاتَلَ مَعَهُ رِبِّيُّونَ كَثِيرٌ فَمَا وَهَنُوا لِمَا أَصَابَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَمَا ضَعُفُوا وَمَا اسْتَكَانُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar. (Ali imron 146)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Dan karena mereka menyadari bahwa bencana-bencana yang mereka temui adalah kerena dosa-dosa mereka sendiri, maka Allah kemudian mengisahkan bahwa mereka berdoa;
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">وَمَا كَانَ قَوْلَهُمْ إِلَّا أَنْ قَالُوا رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Tidak ada do`a mereka selain ucapan: “Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”. (Ali Imron 147)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Inilah yang hendaknya dilakukan ketika tertimpa sejenak kekalahan.
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Dan cukuplah dalam kisah-kisah para Rasul dan pengikutnya sebagai taudalan dalam Jihad maupun Dakwah.
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">وَلَقَدْ كُذِّبَتْ رُسُلٌ مِنْ قَبْلِكَ فَصَبَرُوا عَلَى مَا كُذِّبُوا وَأُوذُوا حَتَّى أَتَاهُمْ نَصْرُنَا وَلَا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِ اللَّهِ وَلَقَدْ جَاءَكَ مِنْ نَبَإِ الْمُرْسَلِينَ
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Allah kepada mereka. Tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Dan sesungguhnya telah datang kepadamu sebahagian dari berita rasul-rasul itu. (Al-An’am134)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Lihatlah keberanian dan keteguhan Habib An-Najjar. Ia hanyalah orang biasa, bahkan terkucil dari kaumnya, tinggal dipelosok karena penyakit lepra kronis yang menjangkitinya, akan tetapi ia banyak bersedekah, ia bahkan bersedekah dengan setengah hasil kerjanya, dan ia merupakan orang yang teguh pandangannya. Ketika penduduk desa hendak membunuh Rasul-Rasul yang diutus pada mereka, Ia segera bergegas menolong mereka.[5] Allah berfirman mengenai keteguhannya di jalan Dakwah;
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">وَجَاءَ مِنْ أَقْصَى الْمَدِينَةِ رَجُلٌ يَسْعَى قَالَ يَاقَوْمِ اتَّبِعُوا الْمُرْسَلِينَ
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan bergegas-gegas ia berkata: “Hai kaumku, ikutilah utusan-utusan itu”.
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">اتَّبِعُوا مَنْ لَا يَسْأَلُكُمْ أَجْرًا وَهُمْ مُهْتَدُونَ
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Ikutilah orang yang tiada minta balasan kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">وَمَا لِيَ لَا أَعْبُدُ الَّذِي فَطَرَنِي وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Mengapa aku tidak menyembah (Tuhan) yang telah menciptakanku dan yang hanya kepada-Nya-lah kamu (semua) akan dikembalikan?
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">ءَأَتَّخِذُ مِنْ دُونِهِ ءَالِهَةً إِنْ يُرِدْنِ الرَّحْمَنُ بِضُرٍّ لَا تُغْنِ عَنِّي شَفَاعَتُهُمْ شَيْئًا وَلَا يُنْقِذُونِ
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain Nya jika (Allah) Yang Maha Pemurah menghendaki kemudharatan terhadapku, niscaya syafaat mereka tidak memberi manfaat sedikitpun bagi diriku dan mereka tidak (pula) dapat menyelamatkanku?
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">إِنِّي إِذًا لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Sesungguhnya aku kalau begitu pasti berada dalam kesesatan yang nyata.
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">إِنِّي ءَامَنْتُ بِرَبِّكُمْ فَاسْمَعُونِ
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu; maka dengarkanlah (pengakuan keimanan) ku. (Yasin 20-25)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Ketika ia selesai mengucapkan kata-katanya, penduduk desa melemparinya dengan batu sedang ia berkata;
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">اللهم اهد قومي، فإنهم لا يعلمون
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">“Ya Allah berilah petunjuk pada kaumku, karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui”
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Tapi mereka tidak henti-hentinya melemparinya sehingga mereka membunuhnya sedang ia tetap mengucap kata-kata itu.[6]
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Ketika itulah ia dipersilahkan masuk ke surga, ia memperoleh ampunan dan kemuliaan dari Allah atas kesyahidannya;
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">قِيلَ ادْخُلِ الْجَنَّةَ قَالَ يَالَيْتَ قَوْمِي يَعْلَمُونَ بِمَا غَفَرَ لِي رَبِّي وَجَعَلَنِي مِنَ الْمُكْرَمِينَ
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Dikatakan (kepadanya): “Masuklah ke syurga” . Ia berkata: “Alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui tentang ampunan Allah kepadaku dan dijadikannya aku termasuk orang-orang yang dimuliakan”. (Yasin 28-29)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">Penutup
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>Amar Ma’ruf Nahi Munkar</b> dan <b>Jihad di jalan Allah</b> adalah dua perkara yang menyangga agama Islam. Jihad melindungi dari kerusakan dari luar (orang kafir) sedang Amar Ma’ruf Nahi Munkar melindungi kerusakan Islam dari dalam. Jika tidak ada orang-orang yang mau berjihad dan berdakwah, maka pastilah Islam sudah musnah sejak dari dulu. Dijaman sekarang dimana Islam diserang dari segala penjuru, baik berupa serangan fisik maupun serangan pemikiran, kebutuhan akan orang-orang yang mau menolong agamaNya sangatlah mendesak.
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Maka dari itu <b><span style="font-size: large;">jadilah kalian para penolong agama Allah</span></b>, adakalanya kemenangan atau Syahadah, dan masing-masing Allah janjikan surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Dan jangan jadi orang egois yang hanya peduli pada diri sendiri, pada keluarga, pada harta dan usaha yang ia miliki, tanpa peduli pada nasip Islam dan apa yang menimpa kaum Muslimin. Tidakkah kalian takut terhadap firmanNya;
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">قُلْ إِن كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَآؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُم مِّنَ اللّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُواْ حَتَّى يَأْتِيَ اللّهُ بِأَمْرِهِ وَاللّهُ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Katakanlah: “Jika bapak-bapak, anak-anak,saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggalyang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya,maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik. (At-Taubah 24)
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Tidak ragu lagi bahwa yang demikian merupakan sifat kaum munafikin, maadzaAllah… jika sampai mati dalam keadaan menetapi cabang-cabang kemunafikan!!
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Sekian, HadaanaAllah Wa Iyyakum, Wallahu A’lam.
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">================================== </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">[1] Tanbihul-Ghafilin.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">[2] The Secret Jihad of Moro, Abu Ibrahim Muhammad.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">[3] Yang perlu diwaspadai adalah bahwasanya Facebook milik orang yahudi. Telah banyak bukti dukungan Facebook terhadap Israel. Akan tetapi mengingat banyaknya obyek dakwah di dalamnya, maka menghindarinya juga bukan suatu hal bijak. <i>Jadi sebisa mungkin gunakanlah Facebook justru untuk merugikan yahudi, salah satunya adalah dengan menggunakannya untuk berdakwah</i>.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">[4] Tentunya hanya untuk pondok-pondok dan sekolah yang jelas berhaluan Ahlus-Sunnah Wal-Jamaah, bukan pondok yang sudah tertular penyakit <a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/search/label/Sepilis">SEPILIS</a>.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">[5] Lihat Tafsir Ibnu Kastir.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">[6] Tafsir Ibnu Katsir.
</span></div><div class="blogger-post-footer">Semoga Bermanfaat Dunia Akhirat</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10587107496093360976noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2824651042535647658.post-16633843882949039972012-03-14T02:34:00.001+07:002012-03-14T02:39:17.701+07:00Muslim Multazim<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHLuhyDnH_YNxwKltlDuxlWVRnMIPO26CGMGnqU_xQKzh5PQKBcX6zKIpaRPsO9sl-AbJjxIudRgVp0Y4VsEKdOkH0wgXwMe3QNCYmin0_tQAvY-OQdJLtrIlMh82wnXb1PbWZwBoKX-Q/s1600/mujahid-pic-on-horse2.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHLuhyDnH_YNxwKltlDuxlWVRnMIPO26CGMGnqU_xQKzh5PQKBcX6zKIpaRPsO9sl-AbJjxIudRgVp0Y4VsEKdOkH0wgXwMe3QNCYmin0_tQAvY-OQdJLtrIlMh82wnXb1PbWZwBoKX-Q/s1600/mujahid-pic-on-horse2.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin<br />
<br />
Nabi dan para shahabat adalah orang orang yang memiliki jiwa militansi sangat tinggi, mereka patut untuk kita jadikan panutan dalam hal <a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/2012/03/muslim-multazim.html"><b>iltizam</b></a>. Apakah pantas orang-orang yang mengikuti jalan mereka selaku umat terbaik justeru dicap negatif sebagaimana diatas?<br />
<br />
<span style="font-size: x-large;">Definisi iltizam</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/2012/03/muslim-multazim.html">Iltizam</a> adalah suatu kata yang umum yang menunjukkan makna menetapi dan sungguh-sungguh terhadap syari’at atau selainnya. Akan tetapi dalam konteks dimasa ini lebih cenderung banyak dipakai untuk istilah orang yang berpegang teguh terhadap syari’at dan tamassuk (memegang erat) agama (Islam). Dari sini kita katakan bahwa orang yang bersungguh-sungguh dalam agama (iltizam) adalah seorang Mustaqim (istiqamah/lurus), Almutamassik bisy syari’ah (memegang syari’at), Almuthi’ lillah (taat kepada Allah), atau ‘amilan bisyari’atillah wa muttabi’an lirasulillah (menjalankan <a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/search/label/Syariat">syari’at Allah</a> dan ittiba’ kepada Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam ).<br />
<br />
<span style="font-size: x-large;">Hakikat iltizam</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Dari ta’rif diatas maka iltizam pada prinsipnya adalah memegang teguh syari’at, mengamalkannya dan ittiba’ kepada sunnah Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam , inilah hakikat iltizam. Dan kita akan melihat bahwa seorang yang multazim aktivitas kesehariannya akan berkisar pada amalan-amalan wajib, ataupun sunnah, mungkin juga nawafil (tambahan) dari bentuk-bentuk ibadah dan ketaatan, bisa juga fardhu kifayah yang mampu ia kerjakan. Demikianlah tuntutan yang harus dipenuhi oleh seseorang yang akan memposisikan dirinya sebagai orang yang multazim.<br />
<br />
<span style="font-size: x-large;">Dalil-Dalil iltizam</span><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><i><b>Dari Al Qur’an</b></i></span><br />
Allah Subhaanahu wa Ta’ala berfirman:<br />
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai.” (QS Ali Imran : 103)<br />
Dalam konteks ini iltizam bermakna I’tisham yaitu menetapi sesuatu dan berpegang teguh kepadanya.<br />
<br />
Allah Subhaanahu wa Ta’ala berfirman:<br />
“Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus.” (QS Al Baqarah: 256).<br />
Di sini iltizam punya arti tamassuk yakni menggenggam sesuatu dengan sangat erat sesuai kemampuan.<br />
<br />
Allah Subhaanahu wa Ta’ala berfirman, artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “Jangan-lah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (QS. Fushshilat: 30)<br />
<br />
“Sesunguhnya orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita.” (QS. Al-Ahqaf: 13)<br />
<br />
Dalam dua ayat di atas iltizam memiliki arti istiqamah yaitu jalan yang lurus yang tidak ada kebengkokan dan penyimpangan.<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><i><b>Dalil dari Assunnah</b></i></span><br />
<i>Hadits pertama:</i><br />
Artinya: “Dari Sufyan bin Abdillah Ats Tsaqafi berkata: aku berkata: “Wahai Rasulullah katakanlah kepadaku suatu perkataan dalam Islam yang tak akan kutanyakan lagi kepada selain Anda, maka beliau bersabda: “Ucapkanlah aku beriman kepada Allah kemudian eristiqamahlah!” (HR Muslim dalam kitabul iman).<br />
<br />
<i>Hadits kedua:</i><br />
Artinya: “Maka wajib atas kalian semua berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah khulafaur rasyidin yang telah mendapatkan petunjuk, gigitlah sunnah tersebut dengan gigi geraham.” (maksud-nya berpegang teguhlah dengan sunnah sekuat tenaga, red) (HR. Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah dan Ad-Darimi).<br />
<br />
<i>Hadits ketiga:</i><br />
Dari Abdullah ibnu Mas’ud Radhiallaahu ‘anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam membuat sebuah garis dengan tangannya, lalu bersabda: “Ini jalan Allah yang lurus,” kemudian beliau membuat garis-garis di kanan kirinya lalu bersabda: “Ini adalah jalan-jalan (as subul), tak satupun dari jalan-jalan tersebut kecuali di sana ada syetan yang mengajak kepadanya, kemudian beliau membacakan firman Allah (QS Al An’am ayat 153). (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Al Hakim)<br />
<br />
<span style="font-size: large;">Apa yang dilakukan seorang multazim</span> :<br />
Seorang yang benar-benar multazim senantiasa melakukan amalan-amalan yang menjadi bukti konkrit atas kesungguhan dan komitmennya terhadap Islam. Diantara yang senantiasa dijalani oleh para multazimin dalam kehidupannya adalah sebagai berikut:<br />
<i><b><br />1. Berpegang dengan As Sunnah</b></i><br />
Seorang yang multazim sudah barang tentu harus memegang As Sunnah dengan sungguh-sungguh, atau dengan kata lain adalah seorang ahlus sunnah dan ahlus syari’ah. Dia juga aljama’ah (kelompoknya Nabi dan para shahabat) walau jumlah mereka hanya sedikit.<br />
<br />
<b><i>2. Giat menuntut ilmu</i></b><br />
Muslim yang multazim haruslah selalu menuntut ilmu sehingga ia beribadah kepada Allah diatas dasar cahaya dan hujjah yang jelas, bukan diatas kejahilan dan kesesatan. Masalah ini tidak bisa ditawar-tawar lagi sebab seorang yang iltizam dengan ajaran Islam otomatis akan menjadi da’i yang menyeru ke jalan Allah. Ia akan meng-ajak orang lain untuk beristiqamah, iltizam dan menjalankan syari’at Allah dalam kehidupan. Dengan ilmu (syar’i) inilah ia akan mengajak orang ke jalan Allah dengan berlandaskan hujjah yang terang (bashirah).<br />
<br />
<b><i>3. Meninggalkan bid’ah, maksiat dan kesia-siaan (lahwu)</i></b><br />
Seorang yang istiqamah harus selalu bersemangat untuk senantiasa melakukan apa-apa yang disyariatkan Allah, belajar dan mengajarkan Islam. Ia selayaknya juga harus berusaha sekuat tenaga menjauhi segala bentuk yang bisa mencoreng harga dirinya, menodai keadilannya dan apa saja yang bisa menuurunkan martabat dan kedudukannya. Hal itu dapat dilakukan dengan cara meninggalkan bid’ah, maksiat dan segala bentuk kesia-siaan.<br />
<br />
<b><i>4. Berdakwah menyeru ke jalan Allah</i></b><br />
Setelah seseorang diberi rahmat oleh Allah berupa kemampuan untuk beriltizam dan beristiqamah maka ia tidak boleh berhenti sampai di sini. Akan tetapi ia masih punya kewajiban yang sangat penting yaitu berdakwah mengajak orang ke jalan Allah. Mengajak siapa saja baik itu saudara, sahabat, teman kerja, keluarga dan siapa saja yang ada di sekelilingnya. Ini merupakan salah satu kewajiban seorang muslim terhadap saudaranya seiman, sebab jika ia tidak berdakwah kepada kebaikan tentu mereka yang buruk dan sesat akan mengajak kepada keburukan dan kesesatan yang mereka kerjakan.<br />
<br />
Bukankah kita akan senang jika banyak orang yang mengikuti jejak kebaikan yang kita lakukan?Bukankah kita senang jika banyak orang yang menolong dan membantu kita? Kita juga akan merasa senang jika banyak orang yang senantiasa berbuat kebajikan dan meniti agama yang lurus baik itu kalangan pemuda, remaja maupun anak-anak.<br />
<span style="font-size: large;"><br />Diantara cara berdakwah yang bisa dilakukan:</span><br />
<br />
<i><b>1. Khutbah atau ceramah</b></i><br />
Hal ini sangat perlu mengingat masih banyak para khatib atau penceramah yang kurang memadai baik dari sisi akidah, sudut pandang terhadap agama maupun manhaj mereka, sehingga tidak jarang kita jumpai kesalahan dalam khutbah atau ceramah mereka. Hendaknya para da’i yang memiliki ilmu yang shahih menjadi seorang khatib karena dapat kita bayangkan bagaimana kondisi kaum muslimin yang hanya menerima informasi keagamaan setiap minggu (Jum’at) itupun tak semuanya benar.<br />
<br />
<b><i>2. Imamah/pengelolaan masjid</i></b><br />
Yaitu mengelola dan mengadakan kegiatan di masjid-masjid yang tidak dipakai untuk shalat jum’at (Mushalla, Langgar dsb). Seorang da’i yang mumpuni jika mampu menjadi imam dan mengelola masjid maka akan memberi banyak manfaat kepada jama’ahnya seperti menyampaikan nasihat, wejangan serta mengadakan kajian-kajian di sana. Selain itu seorang imam masjid yang mengetahui seluk beluk ilmu syar’i dan beraqidah lurus sangat memungkinkan untuk diterimanya shalat jama’ah yang diimaminya-dengan izin Allah-sebab ia akan senantiasa melakukan shalat dengan semaksimal mungkin memenuhi syarat, wajib dan rukun-rukunnya.<br />
<b><i><br />3. Membantu pihak-pihak lain</i></b><br />
Termasuk medan dakwah yang dapat ditempuh ialah dengan memberi-kan bantuan baik materi maupun maknawi. Banyak lembaga-lembaga dakwah dan pendidikan yang membutuhkan bantuan dan sokongan dari berbagai pihak sesuai profesi dan kemampuan yang ada.<br />
<br />
<span style="font-size: x-large;">Sifat-sifat seorang multazim</span><br />
Seorang multazim memiliki sifat yang luhur sebagai pelengkap dan konsekwensi dari iltizamnya, di antara sifat-sifat itu adalah:<br />
Baik dalam pergaulan, yaitu menunjung tinggi nilai-nilai akhlak. Sopan santun terhadap orang lain, menghormati tetangga dan menunaikan amanah. serta Menahan pandangan, tidak menyakiti orang lain, menjawab salam, dan ber- <b><a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/2011/12/hisbah-di-indonesia-dari-zaman-ke-zaman.html">amar ma’ruf dan nahi mungka</a>r</b>.<br />
<br />
Demikian, semoga Alloh memasukkan kita ke dalam golongan hamba-hambaNya yang senantiasa memegang teguh agama, membela agama, berjihad serta menolong kita untuk selalu berdzikir, bersyukur serta mem-perbagus ibadah kepadaNya. Aamiin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/" target="_blank"><b>Ya Ibad</b></a> ~
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><b>NOTE :
Konten blog ini diluar dari tanggung jawab dari Yayasan Al Mukhlasin 'Ibadurrohman.<br /><br />
Kunjungi pula :<br />
1. <a href="http://yaibad.multiply.com/">Ya Ibad Internasional</a><br />
2. <a href="http://www.facebook.com/gurubesaryaibad">Facebook Guru Besar Ya Ibad</a><br />
3. <a href="https://plus.google.com/i/h9RRQ-ElBJs:sMVZcxMlVEg">Ya Ibad di Google Plus</a></b></span></div><div class="blogger-post-footer">Semoga Bermanfaat Dunia Akhirat</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10587107496093360976noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2824651042535647658.post-42498474013821130182012-03-13T03:27:00.000+07:002012-03-13T03:27:43.510+07:00Mubahalah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjh_2OQZmrz1c1Yc-vcgEpn8XgpXQu5GpVpdc9L3TM6vPw1Zh9a5nvfX9Wm-dddk0QAte8jekCRZuImVrghqGrbcRKX-Z8WEpWs8stmLjxJ5KTIKHNKBNExMmr96SrCWZgwPP9ag5WjfQQ/s1600/mubahalah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjh_2OQZmrz1c1Yc-vcgEpn8XgpXQu5GpVpdc9L3TM6vPw1Zh9a5nvfX9Wm-dddk0QAte8jekCRZuImVrghqGrbcRKX-Z8WEpWs8stmLjxJ5KTIKHNKBNExMmr96SrCWZgwPP9ag5WjfQQ/s320/mubahalah.jpg" width="274" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Di saat hawa nafsu menguasai, saat dakwah yang lembut dan penuh hikmah menemui jalan buntu, saat hujjah yang berlandaskan al-Qur’an dan as-sunnah serta pemahaman para ulama tidak dapat menundukkan hati yang sudah kadung mengeras. Saat kebenaran harus mentok dan kebatilan semakin digandrungi. Maka dalam kondisi kepepet semacam itu Alloh Ta’ala memberikan jalan keluar bagi seseorang yang memegang kebenaran yang sedang berhadapan dengan pengusung kebatilan untuk menggunakan sebuah jalan yang — insya Alloh — dengan cara itulah Alloh akan menampakkan mana yang benar dan mana yang salah. Cara itulah yang dikenal dengan istilah “<b>Mubahalah</b>”.<br /><br />Namun, sebagaimana syari’at Islam lainnya, mubahalah ini pun ada aturan dan caranya; kapan ia digunakan, bagaimana caranya, dan apa saja syaratnya. Insya Alloh, inilah yang akan kita bahas dalam kajian kita kali ini. Semoga bermanfaat.<br /><br />Dan sebagai bentuk amanat ilmiyyah, pembahasan ini saya ringkaskan dari risalah Irsyadul Ibad Bifadhli Mubahalati Ahlil Kadzibi wal ‘Inad oleh Syaikh Fadhlulloh Muhammad Amin di http:llwww. hanein.info/vblshowthread.php?114311-%CF%A1 dengan tambahan dari beberapa referensi lainnya.<br /><br /><span style="font-size: x-large;"><b>PENGERTIAN MUBAHALAH</b></span><br />Secara bahasa mubahalah (المب هلة) berarti saling melaknat. Berasal dari bahasa Arab بهل yang berarti melaknat.[1]<br /><br />Adapun secara istilah mubahalah adalah hadirnya dua pihak yang saling berselisih bersama keluarga dan anak-anak keduanya di sebuah tempat tertentu, yang mana keduanya tidak bisa menyelesaikan permasalahan agama antara keduanya dengan cara dialog dan debat, sedangkan masing-masing menganggap yang lainnya sebagai pihak yang dusta dan batil, lalu keduanya berdo’a dengan penuh harap kepada Alloh Ta’ala agar yang salah dan dusta dari keduanya dilaknat dan dijauhkan dari rohmat Alloh Ta’ala.<br /><br /><span style="font-size: x-large;"><b>DALIL MUBAHALAH</b></span><br /><br />Disyari’atkannya mubahalah didasari oleh beberapa ayat dan hadits Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Adapun ayat al-Qur’an, maka diantaranya adalah :<br /><br /><span style="font-size: large;"><b><i>Pertama </i></b>: Mubahalah Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan orang-orang Yahudi</span><br /><br />Mubahalah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan orang-orang Yahudi disebutkan oleh Alloh Ta’ala dalam dua ayat yaitu :<br /><br />1. Surat al-Baqoroh [2] : 94-95<br /><br />Alloh Ta’ala berfirman : Katakanlah: “Jika kamu (menganggap bahwa) kampung akhirat (surga) itu khusus untukmu di sisi Alloh, bukan untuk orang lain, maka inginilah kematian(mu), jika kamu memang benar.” Dan sekali-kali mereka tidak akan mengingini kematian itu selama-lamanya, karena kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh tangan mereka (sendiri), dan Alloh Maha Mengetahui siapa orang-orang yang aniaya. (QS. al-Baqoroh [2]: 94-95)<br /><br />Saat penafsiran ayat ini, Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata : Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhum berkata : ”Alloh Ta’ala berfirman kepada nabi-Nya :-al-Baqoroh[2]:94-maknanya:’Berdo’alah kalian agar kelompok yang paling dusta tertimpa kematian.’ Ternyata mereka enggan melakukannya. Lalu firman Alloh Ta’ala :-al-Baqoroh[2]:95-maknanya : ’Karena mereka mengetahui dan mengkufurinya, seandainya mereka berdo’a kematian, niscaya tidak tersisa satu pun orang yahudi di muka bumi kecuali akan mati.’”<br /><br />Imam Ibnu Jarir rahimahullah berkata: “Telah sampai berita kepada kami bahwa Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : ‘Seandainya orang-orang Yahudi berdo’a kematian niscaya mereka semua akan mati, dan niscaya mereka akan melihat tempat mereka di neraka.’ Seandainya orang-orang Yahudi keluar untuk mubahalah dengan Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam; niscaya mereka akan pulang tanpa menemukan lagi anak dan harta mereka.”<br /><br />Syaikh Abdurrahman as-Sa’di rahimahullah saat menafsirkan ayat ini berkata : “Ini adalah salah satu bentuk mubahalah antara mereka (Yahudi) dengan Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam.”<br /><br />2. Surat al-Jumu’ah [62] : 6-8<br /><br />Alloh Ta’ala berfirman : Katakanlah: “Hai orang-orang yang menganut agama Yahudi, jika kamu mendakwakan bahwa sesungguhnya kamu sajalah kekasih Alloh bukan manusia-manusia yang lain, maka harapkanlah kematianmu, jika kamu adalah orang-orang yang benar. ” Mereka tiada akan mengharapkan kematian itu selama-lamanya disebabkan kejahatan yang telah mereka perbuat dengan tangan mereka sendiri. Dan Alloh Maha Mengetahui akan orang-orang yang zholim. Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Alloh), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS. al-Jumua’h [62]: 6-8)<br /><br />Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Yang mirip dengan ayat ini (QS. al-Baqoroh [2]: 94-95)adalah firman Alloh Ta’ala : (QS. al-Jumu’ah [62]: 6-8) saat mereka (orang Yahudi) mengklaim bahwa mereka adalah anak-anak Alloh dan kekasih-Nya dan mereka mengatakan bahwa tidak akan masuk surga kecuali orang Yahudi atau Nasrani, maka mereka diajak untuk bermubahalah dan berdo’a kehancuran untuk salah satu di antara mereka yang paling berdusta, apakah mereka atau kaum muslimin. Dan tatkala mereka tidak mau (mubahalah) diketahuilah bahwa merekalah (Yahudi) orang-orang yang zholim.”<br /><br /><span style="font-size: large;"><i><b>Kedua</b></i> : Mubahalah Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan orang-orang Nasrani</span><br /><br />Alloh Ta’ala berfirman : Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): “Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, istri-istri kami dan istri-istri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Alloh dan kita minta supaya laknat Alloh ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.” (QS. Ali Imron [3]: 61)<br /><br />Ayat ini berhubungan dengan perdebatan antara orang-orang Nasrani dengan Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang Isa bin Maryam ‘alaihis salam. Mereka mengatakan bahwa Isa ‘alaihis salam adalah Tuhan atau anak Alloh Ta’ala. Dan Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan kepada mereka aqidah yang benar, namun mereka tidak mau tunduk kepada kebenaran. Maka Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajak mereka mubahalah.<br /><br />Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Di sini Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajak utusan orang-orang Nasrani dari Najron setelah tegak hujjah atas mereka dalam perdebatan dan mereka tetap bersikeras (pada kebatilannva), maka Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajak mereka untuk mubahalah. Alloh Ta’ala berfirman: —ayat di atas. Saat mereka mengetahui hal tersebut, maka sebagian di antara mereka bicara pada sebagian lainnya: ‘Demi Alloh, seandainya kalian bermubahalah dengan nabi ini tidak akan ada satu pun di antara kalian yang hidup. Maka saat itulah mereka akhirnya mau menyerah dengan Cara membayar jizyah (semacam upeti) dalam keadaan hina. Maka Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus kepada mereka seorang yang terpercava yaitu Abu Ubaidah bin al-Jarroh radhiyallahu ‘anhu untuk mengurusi hal tersebut.’ “<br /><br /><span style="font-size: large;"><i><b>Ketiga</b></i> : Mubahalah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan kaum musyrikin</span><br /><br />Alloh Ta’ala berfirman : Katakanlah: “Barang siapa yang berada di dalam kesesatan, maka biarlah Tuhan yang Maha Pemurah memperpanjang tempo baginya, sehingga apabila mereka telah melihat apa yang diancamkan kepadanya, baik siksa maupun kiamat, maka mereka akan mengetahui siapa yang lebih jelek kedudukannya dan lebih lemah penolong-penolongnya. ” QS. Maryam [19]: 75)<br /><br />Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Ini adalah mubahalahnya Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan kaum musyrikin yang mengklaim bahwa keadaan mereka saat itu adalah berada di atas petunjuk, sebagaimana Alloh Ta’ala menyebutkan tentang mubahalah Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan orang-orang Yahudi.”<br /><br /><span style="font-size: large;">Adapun dalil dari sunnah Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam :</span><br /><br />Dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu berkata: Telah datang Aqib dan Sayyid, dua tokoh Nasrani Najron kepada Rosululoh Shallallahu ‘alaihi wa sallam keduanya ingin bermubahalah. Maka salah satunya berkata: “Jangan engkau lakukan itu, jika memang benar dia seorang nabi, lalu kita mubahalah niscaya kita tidak akan beruntung, juga anak keturunan kita.” Akhirnya mereka mengatakan : “Kami akan memberikan apa yang engkau minta, maka utuslah kepada kami seorang yang terpercaya. Dan jangan engkau utus kepada kami kecuali seorang yang terpercaya.” Maka Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sungguh, saya akan mengutus pada kalian seorang yang benar-benar terpercaya.” Para sahabat Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun ingin mendapatkan tugas tersebut, namun akhimya Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Bangkitlah wahai Abu Ubaidah bin jarroh.” Tatkala belau berdiri, maka Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Ini adalah orang yang terpercaya dari umat ini.”[2]<br /><br />Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata: “Dalam hadits ini terdapat syariat mubahalah dengan orang yang menyelisihi (kebenaran) apabila tetap ngotot setelah tampak hujjah baginya. Ini pun pernah dilakukan oleh Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhum, dan Imam al-Auza’i rahimahullah, juga sebagian para ulama. Dan dari pengalaman bahwa orang yang melakukan mubahalah dan dia itu orang yang salah, maka dia tidak akan hidup sampai satu tahun dari saat dia bermubahalah. Dan saya pun pernah mengalaminya bermubahalah dengan seorang yang ta’ashub dengan kelompok batil, akhirnya setelah itu dia hanya hidup dua bulan.”[3]<br /><br /><b><span style="font-size: x-large;">HUKUM MUBAHALAH</span></b><br /><br />Mubahalah termasuk perkara yang disyari’atkan dalam agama Islam, sebagai salah satu sarana dakwah apabila sudah menemukan jalan buntu, apabila hujjah dan dalil tidak lagi berfungsi.<br /><br />Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Alloh memerintahkan kepada Rosul-Nya untuk bermubahalah dengan orang-orang yang menentang kebenaran dalam masalah Isa bin Maryam ‘alaihis salam setelah tampak hujjah dan keterangan pada mereka.”<br /><br />Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata: “Kesimpulannya, bahwa Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa mendebat semua orang kafir, apa pun agamanya, sampai beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggal dunia. Dan hal ini diteruskan oleh para sahabat sepeninggal beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan Alloh Ta’ala memerintahkan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mendebat mereka dengan baik, baik pada Surat Makkiyyah maupun Madaniyyah, Alloh Ta’ala juga memerintahkan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk bermubahalah dengan mereka setelah tampak bagi mereka hujjah dan keterangan. Dengan cara inilah agama ini tegak.” [4]<br /><br /><span style="font-size: x-large;"><b>HAKIKAT MUBAHALAH</b></span><br /><br />Mubahalah adalah salah satu cara syar’i yang digunakan untuk menghadapi lawan yang batil dan menentang kebenaran setelah segala daya dan upaya mengalami jalan buntu untuk menasihatinya, mendebatnya, serta berdialog dengannya. Sama saja apakah ini dilakukan dengan orang kafir atau pun sesama muslim. Hal ini untuk menunjukkan kebatilan apa yang diyakini oleh lawan. Ini dilakukan dengan cara bersungguh-sungguh dalam berdo’a kepada Alloh Ta’ala dan ber-tadzorru’ kepada-Nya agar Alloh Ta’ala menampakkan mana di antara keduanya yang berada di atas kebatilan dan semoga Alloh Ta’ala menjauhkan hukuman-Nya segera kepadanya.<br /><br /><b><span style="font-size: x-large;">SYARAT-SYARAT MUBAHALAH</span></b><br /><br />Apabila terpaksa harus menggunakan cara mubahalah, maka harus diperhatikan beberapa syarat berikut :<br /><br />1. Ikhlas hanya mengharapkan keridhoan Alloh Ta’ala dan demi mengikuti sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.<br /><br />Karena sebenarnya mubahalah ini adalah sebuah do’a dengan cara-cara tertentu. Sedangkan do’a adalah ibadah. Sebagaimana sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam : ”Do’a adalah ibadah.” [5]<br /><br />Dan sebuah ibadah itu tidak akan diterima oleh Alloh Ta’ala melainkan dengan dua syarat utama, yaitu ikhlas hanya karena Alloh dan mengikuti sunnah Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Alloh Ta’ala berfirman : Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Robbnya, maka hendaknya ia mengerjakan amal yang sholih dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadat kepada Robbnya. (QS. Al-Kahli [18] :110)<br /><br />2. Memiliki ilmu yang mapan bahwa dia berada di atas kebenaran dan lawannya di atas kebatilan.<br /><br />Hal ini telah sangat kuat diisyaratkan oleh Alloh Ta’ala dalam ayat mubahalah di atas. Alloh Ta’ala berfirman: “Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu)…” Dan ini berkonsekuensi bahwa seseorang yang akan melaksanakan mubahalah harus mengilmui al-Qur’an dan as-sunnah dengan pemahaman para ulama sunnah; karena kalau tidak begitu, dari mana dia mengetahui bahwa dia di atas kebenaran.<br /><br />3. Dilakukan dalam sebuah perkara agama yang penting.<br /><br />Yang mana perkara ini kalau tidak dilaksanakan mubahalah, maka akan tersamarkan antara kebenaran dan kebatilan, dan akan kaburlah perkaranya bagi umat. Hal tersebut karena Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallamdan para sahabat radhiyallahu ‘anhuma, serta ulama tidaklah menggunakan cara ini kecuali untuk perkara tersebut.<br /><br />4. Sebelum mubahalah telah diusahakan segala daya dan upaya untuk berdiskusi, dialog, penyampaian hujjah dan dalil, hingga perdebatan pun dilakukan.<br /><br />Oleh karena itu, mubahalah ini tidak boleh jadi solusi pertama kali. Alloh Ta’ala menegaskan hal ini dalam mubahalah di atas. Di mana Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam mubahalah dengan mereka tatkala hujjah dan keterangan syar’i sudah tidak lagi bermanfaat kepada mereka.<br /><br />5. Keduanya mengajak keluarga dan anak-anak.<br /><br />Sebagaimana yang secara tegas di firmankan Alloh Ta’ala dalam ayat di atas. Hal ini agar lebih menampakkan kemantapan bahwa dia benar-benar yakin kalau berada di atas kebenaran, karena yang jadi taruhannya bukan hanya dirinya namun orang-orang yang dia sayangi bahkan para jantung hatinya.<br /><br /><span style="font-size: large;"><b>BOLEHKAH MUBAHALAH DIGUNAKAN UNTUK PERKARA DUNIAWI?</b></span><br /><br />Pada dasarnya mubahalah adalah untuk sebuah perkara syar’i, baik masalah aqidah maupun lainnya. Dan masalah tersebut adalah sebuah masalah yang penting, yang tersamarkan. Sehingga akan tampak kebenaran. Akan tetapi, tetap harus diingat bahwa mubahalah dilakukan apabila memang manfaatnya lebih banyak daripada mafsadatnya.<br /><br />Imam Ibnu Qoyyim rahimahullah berkata saat beliau menyebutkan faedah-faedah dan kisah utusan Nasrani Najron yang diajak mubahalah oleh Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Termasuk sunnah Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam berdebat dengan ahlil bathil apabila telah tegak hujjah Alloh Ta’ala pada mereka dan mereka tetap tidak mau kembali pada kebenaran bahkan tetap ngotot pada kebatilannya agar mereka diajak mubahalah. Alloh Ta’ala telah memerintahkan ini kepada Rosul-Nya dan Alloh Ta’ala tidak berfirman bahwa ini tidak untuk umatmu setelahmu. Abdulloh bin Abbas radhiyallahu ‘anhum, pernah mengajak mubahalah terhadap beberapa orang yang berselisih dengan beliau dalam sebagian masalah furu’ dan hal ini tidak diingkari oleh para sahabat lainnya. Demikian juga Imam Auza’i rahimahullah pernah mengajak Imam ats-Tauri rahimahullah untuk bermubahalah dalam masalah mengangkat tangan, dan ini juga tidak ada yang mengingkarinya. Karena ini semua adalah termasuk kesempurnaan hujjah.”[6]<br /><br />Namun, untuk masalah duniawi, mubahalah sama sekali tidak boleh. Syaikh al-Albani rahimahullah pernah ditanya tentang penggunaan mubahalah untuk urusan dunia, maka beliau menjawab: “Tidak boleh menyeret hukum ini untuk urusan dunia, karena dua sebab :<br /><br /><span style="font-size: large;">Pertama : Karena kisah mubahalah ini terjadi dalam masalah aqidah</span><br /><br /><span style="font-size: large;">Kedua : Islam telah memiliki aturan dan kaidah dalam permasalahan (urusan) dunia.</span> Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Yang menuntut wajib mendatangkan bukti, sedangkan yang rnengingkari hanya wajib bersumpah.” [7]<br /><br />Maka urusan dunia harus diselesaikan dengan cara ini. Tidak ada alasan vang mendesak untuk menggunakan cara mubahalah yang disyari’atkan oleh Alloh Ta’ala antara Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallamdengan orang-orang Nasrani Najron yang mana mereka mengingkari tauhid dan ngotot untuk beraqidah trinitas. Namun, jika harus menyeret masalah ini kepada permasalahan lainnya yang tidak ada atsarnya atau haditsnya, maka yang memungkinkan ialah dibawa pada perselisihan antara dua kelompok kaum muslimin yang berbeda pemikiran atau berbeda pada sebagian masalah aqidah, seperti kelompok Mu’tazilah dan Ahlus Sunnah. Karena itu, sangat mungkin jika seorang Mu’tazilah tetap sombong terhadap kebenaran untuk ditantang mubahalah oleh seorang Ahlus Sunnah, agar jelas siapa yang salah di antara keduanya. Namun, hal ini setelah berdialog dan berdalil dari masing-masing kelompok. Oleh karena itu, harus ada kesombongan salah satu dari keduanya, maka dengan itu kita jadikan laknat Alloh Ta’ala tertimpa pada orang yang dusta. Jika demikian, maka dimungkinkan membawa perkara mubahalah pada masalah seperti ini. Adapun kalau yang ditanyakan adalah masalah duniawi maka sama sekali tidak boleh digunakan cara mubahalah sebagaimana penjelasan saya tadi.” [8]<br /><br /><b><span style="font-size: x-large;">MANFAAT MUBAHALAH</span></b><br /><br />Tidak ada satu pun syari’at Alloh Ta’ala dan Rosul-Nya melainkan akan membawa maslahat jika dilakukan dengan cara yang tepat dan dalam kondisi yang tepat. Begitu Pula dengan mubahalah, jika dilakukan dengan cara yang tepat dalam kondisi yang tepat terhadap orang yang tepat, maka akan membawa maslahat yang besar. Di antaranya :<br /><br />1. Hancurnya orang yang berada di atas kebatilan, baik segera maupun agak lama.<br /><br />Hal ini berdasarkan beberapa riwayat yang telah berlalu dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhum tentang seandainya terjadi mubahalah antara Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan orang Yahudi maupun Nasrani.<br /><br />Dan telah berlalu ucapan Imam Ibnu Hajar rahimahullah : “Dan dari pengalaman bahwa orang yang melakukan mubahalah dan dia itu orang yang salah, maka dia tidak akan hidup sampai satu tahun dari saat dia bermubahalah. Dan saya pun pernah mengalaminya bermubahalah dengan seorang yang ta’ashub (fanatik) dengan kelompok batil, akhirnya setelah itu dia hanya hidup dua bulan.”[9]<br /><br />2. Orang yang tidak mau diajak mubahalah dianggap sebagai kelompok yang salah, jika dia tidak punya alasan syar’i tentang alasannya menolak mubahalah.<br /><br />Sebagaimana yang terjadi pada orang-orang Yahudi dan Nasrani pada zaman Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.<br /><br />3. Meninggikan agama dengan nampaknya kebenaran dan hancurnya kebatilan.<br /><br />Dan ini terbukti setelah tampaknya hasil mubahalah.<br /><br /><b><span style="font-size: large;">KISAH PARA ULAMA YANG BERMUBAHALAH</span></b><br />Saya sebutkan di sini dua kisah saja dari kisah-kisah para ulama yang pernah melakukan mubahalah :<br /><br /><b>Pertama : Imam Ibnu Hajar al-Asqolani rahimahullah dengan salah seorang pengikut Ibnu Arobi</b><br /><br />Al-Hafizh as-Sakhowi rahimahullah dalam kitab al-jawahir wad Duror 3/1001menceritakan tentang guru beliau al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah: “Meskipun beliau merupakan lautan ilmu dan tidak cepat marah, namun beliau akan sangat cepat marah kalau dalam membela agama Alloh Ta’ala dan Rosul-Nya. Pernah suatu ketika terjadi antara beliau dengan sebagian pengagung Ibnu Arobi, dia berdo’a: “Ya Alloh, jika Ibnu Arobi berada di atas kesesatan, maka laknatlah aku dengan laknat-Mu.” Lalu Imam Ibnu Hajar rahimahullah pun bedo’a: “Ya Alloh, jika Ibnu Arobi di atas kebenaran, maka laknatlah aku dengn laknat-Mu.”<br /><br />Hasilnya, hanya selang dua bulan—tepatnya mubahalah tersebut terjadi pada bulan Romadhon tahun 797 dan pada bulan Dzulqo’dah—orang tersebut buta lalu mati.<br /><br /><b>Kedua : Syaikh Tsana’ulloh al-Amritsari rahimahullah dengan Mirza Ghulam Ahmad nabinya agama Ahmadiyah</b><br /><br />Seorang ahli hadits India, Syaikh Tsana’ulloh al-Amritsari rahimahullah (wafat 1367 H) pernah menantang Mirza Ghulam Ahmad al-Qodiyani pada tahun 1326H bahwa barang siapa di antara keduanya yang berdusta dan berada di atas kebatilan, maka dia akan mati duluan dan terkena penyakit kolera. Akhirnya, selang beberapa waktu yang tidak lama, Mirza terkena penyakit kolera kemudian meninggal dunia, sedangkan Syaikh Tsana’ulloh rahimahullah, beliau hidup setelah itu empat puluh tahun lamanya.[10]<br /><br />Disalin dari Majalah ALFURQON no. 105 edisi: 01 thn ke 10 Sya’ban 1431H/Juli-Agst 2010 M</div>
<div style="text-align: justify;">
=============================</div>
<div style="text-align: justify;">
[1] Lihat Mukhtarush Shihah 1/27<br /><br />[2] HR. Bukhori-Muslim<br /><br />[3] Fathul Bari 7/697<br /><br />[4] Za’adul Ma’ad 3/642<br /><br />[5] HR. Ashhabus Sunan dengan sanad shohih<br /><br />[6] Zadul Ma’ad 3/653<br /><br />[7] HR. Baihaqi dalam Sunan al-Kubro 10/252No. 20990 dengan sanad hasan sebagaimana dikatakan oleh Imam Nawawi rahimahullah dan al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah dalam Fathul Bari 5/283. Al-Hafizh Ibnu Rojab rahimahullah telah memaparkan semua jalan hadits ini dengan sangat bagus dalam kitab beliau Jami’ul Ulum wal Hikam hadits ke-33<br /><br />[8] Kaset Silsilah Huda wan Nur No. 703<br /><br />[9] Fathul Bari 7/697<br /><br />[10] Nuzhotul Khowathir wa Bahjatul Masami’ wa Nawadhir, Abdul Hayyi al-Hasani 8/95<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<br />
<a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/" target="_blank"><b>Ya Ibad</b></a> ~
<br />
<div>
<span style="color: blue;"><b>NOTE :
Konten blog ini diluar dari tanggung jawab dari Yayasan Al Mukhlasin 'Ibadurrohman.<br /><br />
Kunjungi pula :<br />
1. <a href="http://yaibad.multiply.com/">Ya Ibad Internasional</a><br />
2. <a href="http://www.facebook.com/gurubesaryaibad">Facebook Guru Besar Ya Ibad</a><br />
3. <a href="https://plus.google.com/i/h9RRQ-ElBJs:sMVZcxMlVEg">Ya Ibad di Google Plus</a></b></span></div><div class="blogger-post-footer">Semoga Bermanfaat Dunia Akhirat</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10587107496093360976noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2824651042535647658.post-86485336935960512692012-03-04T00:41:00.000+07:002012-03-04T00:41:13.874+07:00Kerancuan Wacana Agama Samawi<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-size: large;">Di Indonesia, teori abrahamic faiths menjadi konsumsi kelompok mahasiswa Islam. Bahkan ada yang menggunakan lambang agama Bintang David, Salib, dan Bulan Sabit</span></blockquote>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho65yOX7i25uAvHPoBhGEQXi1ugpMY-oXsVUsuwXdqHIdSgZLdZZlQt4uMvus-B6OswCEj3tLN0mGTwRC75_SFCDFz4gnL3z9dzULE7o2Jvp_ImcD6UUoDczen33vG_cbaDPvkquhoxZ4/s1600/AbrahamicReligions.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="254" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho65yOX7i25uAvHPoBhGEQXi1ugpMY-oXsVUsuwXdqHIdSgZLdZZlQt4uMvus-B6OswCEj3tLN0mGTwRC75_SFCDFz4gnL3z9dzULE7o2Jvp_ImcD6UUoDczen33vG_cbaDPvkquhoxZ4/s320/AbrahamicReligions.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /><i>Oleh: Kholily Hasib*</i><br /><br />SUDAH lama beredar pemahaman di sebagian umat Islam, bahwa agama Yahudi dan Kristen termasuk agama samawi. Beberapa buku pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk sekolah menengah bahkan ada yang mengajarkan hal demikian.<br /><br />Kaum pluralis beralasan mereka termasuk agama samawi, sebab Yahudi-Kristen memiliki akar yang sama dengan Islam. Sehingga perbedaan antara Islam dan Yahudi-Kristen adalah seperti perbedaan furu’iyah.<br /><br />Perbedaan tajam ritual keagamaan di antara mereka itu bukanlah persoalan fundamental, sebab secara konseptual, teologi ketiga agama semitik ini, menurut mereka, adalah sama, yakni sama-sama bersumber dari ajaran Nabi Ibrahim.<br /><br />Inilah inti dari teori the abrahamic faiths yang saat ini diwacanakan dan dikembangkan kaum Liberal untuk menjustifikasi bahwa agama Yahudi, Kristen, dan Islam secara teologis tidak ada masalah.<br /><br /><b><span style="font-size: x-large;">Plural Liberal</span></b><br /><br />Sudah maklum dalam dunia pemikiran bahwa salah satu doktrin utama gerakan liberalisasi keagamaan adalah paham pluralisme. Untuk menjustifikasi paham ini, salah satu cara yang ditempuh kaum pluralis adalah dengan mewacanakan secara global istilah abrahamic faiths.<br /><br />Bagi sebagian orang, istilah ini kedengarannya baru. Namun sebenarnya, term ini di kalangan pemerhati pemikiran sudah populer sejak tahun tujuh puluhan. Yakni, ketika Akademi Agama-Agama Amerika mengadakan konferensi yang dihadiri tokoh-tokoh besar dunia dari agama Yahudi, Kristen, dan Islam di New York pada 1979. Sejak itulah, term ini terus diwacanakan.<br /><br />Di Indonesia, teori abrahamic faiths telah menjadi konsumsi oleh kelompok-kelompok mahasiswa Islam. Di sebuah perguruan tinggi Islam ternama di Yogjakarta misalnya, terdapat komunitas tersebut. Mereka biasanya menggunakan lambang agama Bintang David, Salib dan Bulan Sabit dalam satu kesatuan simbol abrahamic faiths.<br /><br />Simbol itu memberi makna bahwa ketiga agama tersebut bersaudara, karena berasal dari akar yang sama, yakni Nabi Ibrahim. Karena sama, maka bagi penikmat teori ini, berpindah-pindah agama dari satu ke yang lainnya tidak masalah.<br /><br />Teori abrahamic faiths ini mendasarkan pada dua asumsi. Pertama, asumsi historis (kesejarahan) dan kedua, asumsi teologis (ketuhanan). Secara historis, agama Yahudi, Kristen, dan Islam, bermuara kepada sosok Nabi Ibrahim. Karena, dari anak-anak Nabi Ibrahim inilah agama-agama tersebut lahir. Nabi Ishak, anak Nabi Ibrahim menurunkan bani Israel. Dari nabi-nabi keturunan bani Israel inilah melahirkan agama Yahudi dan Kristen. Sedangkan agama Islam, dibawa oleh Nabi Muhammad jalur nasabnya bersambung kepada anak Nabi Ibrahim yang bernama Nabi Isma’il.<br /><br />Sedangkan secara teologis, mereka berasumsi bahwa oknum Tuhan ketiga agama Yahudi, Kristen, dan Islam adalah sama – meskipun terdapat perbedaan penyebutan Tuhannya. Tuhan Yahweh (Tuhan agama Yahudi), Yesus (Kristen), dan Allah (Islam), adalah tuhan-tuhan yang disembah oleh Nabi Ibrahim.<br /><br />Asumsi-asumsi tersebut tentunya tidaklah benar dan rancu. Nabi Musa serta nabi-nabi dari bani Israel lainnya tidak pernah menyebut agama dengan nama Yahudi. Jika Yahudi adalah nama bangsa dari kaum bani Israel, maka ini tidaklah salah. Yang salah adalah agama para nabi tersebut disebut dengan agama Yahudi. Begitu pula Nabi Isa, selama hidupnya tidak mengenalkan kepada kaumnya bahwa agama yang dibawa adalah agama Kristen.<br /><br />Sebagaimana ditegaskan dalam Al-Quran surat al-Anbiya’: 25 bahwa agama yang diturunkan Allah kepada para nabi dan rasul pada dasarnya adalah satu. Allah tidak pernah menurunkan dua atau tiga agama berbeda. Dan Allah tidak memaksudkan keterputusan total atau penggantian agama-Nya dengan kedatangan nabi-nabi baru.<br /><br />Agama para nabi itu oleh Al-Quran disebut agama Tauhid, din al-Fitrah, atau din al-Qayyim. Secara esensial nama-nama tersebut menandakan nama Islam. Sebab antara din al-fitrah atau din al-Qayyim dengan agama Islam itu esensinya mengajarkan tiga hal pokok, yaitu mengajak menyembah kepada Allah tanpa menyekutukannya, menegaskan kebenaran yang telah diajarkan oleh para nabi terdahulu, serta menegaskan kebenaran final ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.<br /><br />Al-Quran bahkan menyebut Nabi Ibrahim, Nabi Yunus, dan nabi-nabi bani Israel lainnya dengan sebutan Muslim (lihat QS. Yunus 71-72 ,Yunus: 84, Ali Imran: 67, al-Naml: 44, dan Ali Imran: 52). Maka, meskipun Allah tidak memberi nama agama para nabi sebelum Nabi Muhammad SAW itu dengan nama Islam, tapi Ibnu Taimiyah dalam al-Jawab al-Shahih liman Baddala din al-Masih menyebut agama para nabi tersebut dengan al-Islam al-‘aam. Esensi doktrin teologinya sama, namun yang berbeda adalah syari’ah – yang kemudian disempurnakan oleh agama Islam.<br /><br /><b><span style="font-size: x-large;">Bukan agama samawi</span></b><br /><br />Agama Yahudi dan Kristen tidaklah dikenal oleh para nabi sebelum Nabi Muhammad. Dua agama tersebut bukanlah samawi, akan tetapi bisa disebut agama budaya. Doktrin utama agama Yahudi saat ini, menurut Prof. Dr. Muhammad al-Syarqawi, peneliti dan pakar kitab Talmud dari Universitas Kairo, bermula saat setelah ditulis kitab Torakh (Perjanjian Lama) dan Talmud oleh para murid nabi Musa dan orang-orang setelahnya.<br /><br />Menurut as-Syarqawi, ajaran-ajaran agama Yahudi banyak yang bersumber dari Talmud yang bermuatan ajaran-ajaran pagan, rasialis, dan penuh hinaan kepada umat-umat lain. Bahkan seorang pemuka Yahudi, Rabi Rotski, mengakui bahwa kitab Talmud itu tidak ditulis oleh Nabi Musa, akan tetapi oleh para rabi-rabi Yahudi (lihat kitab Israil al-Aswad karya Muhammad al-Syarqawi).<br /><br />Dzat Tuhan Yahweh (Tuhan agama Yahudi) tidak mungkin disamakan dengan Tuhan Allah. Ahmad Syalabi, pakar perbandingan agama, mengatakan bahwa tradisi penyembahan agama Yahudi dipengaruhi oleh bangsa Kan’an – yaitu bangsa yang dahulu mendiami wilayah Palestina. Nama Yahweh, menurut beberapa pakar sejarah Barat sendiri adalah nama yang berasal dari luar tradisi Yudaisme. Nama itu konon, berasal dari tradisi paganisme kaum Median dan Kan’an – yakni bangsa penyembah berhala sebelum kedatangan Nabi Musa.<br /><br />Ketika mendiami wilayah mereka, bangsa Israel banyak meniru tradisi budaya bangsa Median, termasuk tradisi keagamaannya. Para pakar lainnya, seperti Harold Bloom, Freedman, dan Abbas Mahmud al-Aqqad mengamini bahwa nama Yahweh adalah misteri, bersifat dugaan, dan tidak diketahui secara pasti apakah itu nama Tuhan Nabi Musa atau tidak.<br /><br />Ada yang menyebut, berasal dari bahasa Arab Ya Hu (wahai Dia). Pendapat ini pun belum bisa diverifikasi secara ilmiah. Karena tidak jelas, maka orang-orang Yahudi menulis Yahweh dengan simbol YHWH – yang bermakna nama itu tidak pernah diucapkan dengan jelas dalam tradisi peribadatan Yahudi. Dengan demikian, sebenarnya Yahweh itu bukanlah Allah, dan ini berarti pula bahwa monoteisme Yahudi berbeda dengan monoteisme Islam.<br /><br />Sedangkan Kristen, adalah sebuah nama yang dideklarasikan oleh Paulusus di kota Antiokhia (sekarang wilayah Turki) – Nabi Isa tidak pernah mengenalkan nama Kristos atau menyebut dirinya anak Tuhan. Kristen adalah agama yang bangunan dasar teologinya didirikan oleh Paulusus, seorang Yahudi yang mengaku-ngaku Rasul. Tepatnya sekitar enampuluh tahunan setelah keghaiban Nabi Isa, terjadi penyimpangan, hingga datanglah Paus yang memberi nama pengikutnya dengan nama Kristen.<br /><br />Oleh karena itu Kristen adalah agama budaya, bukan agama samawi. Sehingga wajar bila pondasi teologinya selalu berkembang bermetamorfosis. Seperti konsep trinitas yang disahkan melalui konsili Nicea, tidak melalui wahyu. Sehingga sarjana-sarjana Barat sendiri mengakui akan hal itu. Michael H. Hart, asal AS mengatakan bahwa yang mendirikan Kristen itu bukanlah Yesus, tapi Paulusus.<br /><br />Hart berpendapat demikian karena dia yakin bahwa Pauluslah yang menciptakan konsep trinitas – yaitu konsep yang sangat bertentangan dengan konsep monoteisme yang diajarkan Nabi Isa. Huston Smith dalam The Religions of Man juga menyimpulkan hal yang sama, bahwa Kristen adalah agama budaya.<br /><br />Dengan demikian, klaim bahwa agama Yahudi dan Kristen bersumber dari Yahudi adakah tidak betul. Secara ideologis, sangat jauh berbeda dengan teologinya Nabi Ibrahim yang berkonsep Tauhid. Maka, Islam tidak bisa disejajarkan dengan Yahudi-Kristen sebagai satu kelompok agama abrahamic.<br /><br /><b>Islamlah satu-satunya pewaris millah Ibrahim dan satu-satunya agama samawi.</b> Penggunaan term abrahamic faiths tidaklah tepat ditujukan kepada ketiga agama. Karena, agama Nabi Ibrahim dan nabi-nabi lainnya cuma satu, yaitu agama tauhid. Wallahu a’lam bisshawab<br /><br />*) <i>Penulis adalah Mahasiswa Pascasarjana Institut Studi Islam Darussalam (ISID) Gontor. Tulisan ini pernah dipublikasikan di Majalah Gontor</i></span></div><div class="blogger-post-footer">Semoga Bermanfaat Dunia Akhirat</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10587107496093360976noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2824651042535647658.post-21938599707183418422012-02-05T22:20:00.000+07:002012-02-05T22:20:34.009+07:00Wajib Menerapkan Syariat Islam<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjA4AIw0YZ0PjYxCJpnebRlhH5-XuYsoNkMiikw1egXXvshQXT-RoYFAHtHlDy1579owbtn8pRk5wpE3KwFMCDh2ZE-lIMtp7ZrKtOw5fKKiEg50AnD6eCJVBIkgAjrk8IOgKEAKJRcD60/s1600/syariah-islam1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjA4AIw0YZ0PjYxCJpnebRlhH5-XuYsoNkMiikw1egXXvshQXT-RoYFAHtHlDy1579owbtn8pRk5wpE3KwFMCDh2ZE-lIMtp7ZrKtOw5fKKiEg50AnD6eCJVBIkgAjrk8IOgKEAKJRcD60/s400/syariah-islam1.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><a href="http://yaibad.multiply.com/" target="_blank">Ya Ibad</a></b> ~ Penerapan <b>Syariat Islam</b> adalah kewajiban bagi setiap muslim. Banyak pakar kristen, seperti van Leeuwen mengakui bahwa <i><a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/search/label/Syariat">Syariat Islam</a></i> itu mencakup dan mengatur berbagi aspek kehidupan. Aneh sekali jika kemudian dari kalangan muslim sendiri justru muncul orang-orang yg "<i>menjilat mereka yg Anti Syariat Islam</i>" dan meremehkan, melecehkan,mencemooh, memandang rendah, mengolok-olok, bahkan menghina Syariat Islam hanya karena terpukau pada tata aturan dan peradaban bangsa penjajah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Juga, luar biasa lucunya, jika mereka yang mengaku muslim malah justru menjauhi, memusuhi, mengintimidasi, meneror, menangkap, memenjarakan, dan membunuh para dai penegak Syariat Islam, untuk kemudian larut dalam propaganda bangsa penjajah dalam slogan 'War On Terrorism'. Jika hal tersebut dilakukan oleh orang-orang kafir, mudah sekali dimaklumi. Yang lebih parah lagi, kebodohan mereka terhadap <i><a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/search/label/Syariat">Syariat Islam</a></i> menyebabkan mereka berani meneriakkan label "Mati sangit" kepada Mujahidin yang, Insya Alloh, mati syahid. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kewajiban penerapan <b><a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/search/label/Syariat">Syariat Islam</a></b> dapat dilihat pada sejumlah ayat Al Qur'an. Bila ditinjau dari aspek teologis, pembangkangan atau keengganan muslim untuk berjuang menegakkan dan melaksanakan Syariat Islam adalah sesuatu yg aneh, alias tidak normal. Sebab begitu banyak ayat Al Qur'an yg mengaitkan langsung soal <a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/search/label/Syariat">Syariat Islam</a> dengan aspek Keimanan. Sebagai contoh, sebut saja QS. Al Maa'idah ayat 44, 45, dan 47.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
44. Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya [ada] petunjuk dan cahaya [yang menerangi], yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, [tetapi] takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. <i><b>Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir</b></i>. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
45. Dan kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya [At Taurat] bahwasanya jiwa [dibalas] dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka-luka [pun] ada kisasnya. Barangsiapa yang melepaskan [hak kisas]nya, maka melepaskan hak itu [menjadi] penebus dosa baginya. <b><i>Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim</i></b>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
47. Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya <i><b>Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketiga ayat Al Qur'an tersebut dengan tegas menyebutkan bahwa barangsiapa yg tidak memutuskan perkara (menghakimi) menurut <b>hukum-hukum Alloh</b>, maka ia masuk kategori kafir, zalim, atau fasik. Meskipun ketiga ayat tersebut berbicara tentang ancaman kepada kaum yahudi dan nasrani, tetapi ayat itu juga ditujukan kepada kaum muslimin. Sa'id Bin Jubair pernah ditanya, apakah ayat-ayat tersebut hanya ditujukan kepada bani israel, ia menjawab, "Tidak! Bahkan ia diturunkan atas kita." (Hamka, Tafsir Al Azhar, Juz 6)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yusuf Qorodhowi juga menyatakan bahwa meskipun ayat-ayat Al Qur'an tersebut adalah mengenai ahlul-kitab, tetapi ayat-ayat itu menggunakan lafaz 'am' (Umum), yg mencakup semua orang, baik untuk ahlul-kitab maupun muslim. Karena itu para ahli ushul dari kalangan ulama kaum muslimin ber-ijma' (menetapkan) bahwa "Yg terpakai adalah keumuman lafaz, bukan yg dikhususkan untuk melatarbelakangi turunnya ayat" (Yusuf Qorodhowi, Fatwa-Fatwa Kontemporer, Jilid II, GIP, Jakarta, 1998, hal.1023)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Abu fariz, orang yg menolak<b> hukum Alloh</b> dan mencari hukum selain <b>hukum Alloh</b>, atas dasar pilihan dan kemauannya sendiri dipandang sebagai <i>kufur dan keluar dari Islam</i>. Alloh Swt berfirman,</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Maka demi Tuhanmu, mereka [pada hakekatnya] tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya." (QS 4:65)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim kepada thaghut , padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka [dengan] penyesatan yang sejauh-jauhnya." (QS 4:60)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Ibnu Katsir, Suroh An Nisaa'ayat 65 diturunkan Alloh berkenaan dengan peristiwa pertengkaran dua laki-laki di masa Nabi Muhammad Saw, lalu beliau memutuskan tidak bersalah atas pihak yg benar. Pihak yg diputus bersalah oleh Nabi Saw, menyatakan menolak keputusan tersebut. Ia lalu mengajak menemui Abu Bakar ash-Shiddiq ra. Sahabat utama Nabi ini-pun mengatakan agar mereka menerima keputusan Nabi Saw. Akan tetapi,pihak yg divonis bersalah, tetap tidak mau menerima, dan mengajak untuk menemui Umar ibnul Khothob ra. Setelah mendengar penjelasan mereka, Umar ra, masuk ke dalam rumah dan kembali lagi dengan membawa pedang, lalu orang yg tidak mau menerima keputusan Rosululloh tersebut ditebas lehernya. Kemudian turunlah firman Alloh SWT dalam Suroh An Nisaa' ayat 65 tersebut. (Tafsir Ibnu Katsir, Juz 2, Hal. 331-332)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mengapa Umar Ibnul Khotthob ra membunuh orang tersebut dan Rosululloh Saw tidak menegurnya? Jawabnya karena org tersebut telah murtad. Dari Ibnu Mas’ud ra dia berkata : Rosululloh Shollallohu’alaihi wasallam bersabda : "Tidak halal darah seorang muslim yang bersaksi bahwa tidak ada Ilah selain Alloh dan bahwa saya (Rosululloh Shollallohu’alaihi wasallam) adalah utusan Alloh kecuali dengan tiga sebab : Orang tua yang berzina, membunuh orang lain (dengan sengaja), dan murtad."</div>
<div style="text-align: justify;">
(Hadis Shoheh Riwayat Bukhori dan Muslim)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: red; font-size: x-large;">Baca Juga :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<h1 class="singlePageTitle" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #6dcd13; font-family: 'trebuchet ms', arial, sans-serif !important; font-size: 30px; font-weight: normal !important; font: normal normal normal 1em/1.3em 'trebuchet ms', arial, sans-serif; letter-spacing: -2px; line-height: 1em; margin-bottom: 8px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: -webkit-auto; vertical-align: baseline;">
<a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/2012/02/nasihat-buya-hamka-tentang-hukum-islam.html" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #cd1713; font-size: 30px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Nasihat Buya Hamka Tentang Hukum Islam</a></h1>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b style="color: blue;">NOTE :
Konten blog ini diluar dari tanggung jawab dari Yayasan Al Mukhlasin 'Ibadurrohman.</b></div>
<span style="color: blue;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-weight: bold;"><br /></span></div>
<b><div style="text-align: justify;">
<b>Kunjungi pula :</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. <a href="http://yaibad.multiply.com/">Ya Ibad Internasional</a></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. <a href="http://www.facebook.com/gurubesaryaibad">Facebook Guru Besar Ya Ibad</a></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. <a href="https://plus.google.com/i/h9RRQ-ElBJs:sMVZcxMlVEg">Ya Ibad di Google Plus</a></b></div>
</b></span></div><div class="blogger-post-footer">Semoga Bermanfaat Dunia Akhirat</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10587107496093360976noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2824651042535647658.post-13482634546491273822012-02-05T21:47:00.001+07:002012-02-05T22:22:33.058+07:00Nasihat Buya Hamka Tentang Hukum Islam<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEHvtNY3GP0ewIEIP2X30IjRLVrOrW_Ngps3mzTeD03XHZnNPSZfyOEM-Zl7QgdZbbLrvQWEH0EToOVe-kx0WRr9s5Pk4ziG8VPnzO2HoVpF_2y9RQgGVxIgklpJSYkLNxPzchjtBiX94/s1600/hamka.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="106" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEHvtNY3GP0ewIEIP2X30IjRLVrOrW_Ngps3mzTeD03XHZnNPSZfyOEM-Zl7QgdZbbLrvQWEH0EToOVe-kx0WRr9s5Pk4ziG8VPnzO2HoVpF_2y9RQgGVxIgklpJSYkLNxPzchjtBiX94/s320/hamka.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><a href="http://yaibad.multiply.com/" target="_blank"><b>Ya Ibad</b></a> ~ Inilah Nasihat <b>Haji Abdul Malik Karim Amrulloh</b> berkenaan dengan <b>Hukum Islam</b> dalam Tafsir Al Azhar, Juz 6 :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Sebagai muslim, janganlah kita melalaikan menjalankan <b>hukum Alloh</b>. Sebab, di awal suroh Al Maa'idah sendiri yg mula-mula diberi peringatan kepada kita ialah supaya menyempurnakan segala 'uqud. Maka, maenjalankan <b>hukum Alloh</b> adalah salah satu 'uqud yg terpenting di antara kita dengan Alloh.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Selama kita hidup, selama iman masih mengalir di seluruh pipa darah kita, tidaklah sekali-sekali boleh kita melepaskan <b>cita-cita agar hukum Alloh tegak di alam ini</b>, walaupun di negeri mana kita tinggal. Moga-moga tercapai sekadar apa yang dapat kita capai. Karena Tuhan tidaklah memikulkan kepada kita suatu beban yg melebihi dari tenaga kita. Kalau hukum Alloh, belum jalan, janganlah kita berputus asa. <i>Dan kufur, zalim, fasiklah kita kalau kita percaya bahwa ada hukum lain yg lebih baik daripada <b>hukum Alloh</b></i>.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jika kita yg berjuang menegakkan cita Islam ditanya orang, 'Adakah kamu, hai ummat Islam bercita-cita, berideologi, jika kamu memegang kekuasaan, akan menjalankan<b> hukum Syariat Islam</b> dalam negara yg kamu kuasai itu?' janganlah berbohong dan mengolok-olokan jawaban. Katakan terus terang bahwa cita-cita kami memang itu. Apa artinya iman kita kalau cita-cita yg telah digariskan Tuhan dalam Al Qur'an itu kita pungkiri?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dan kalau ditanyakan orang pula, 'Tidakkah dengan demikian kamu hendak memaksakan agar pemeluk agama lain yg golongan kecil (minoritas) dipaksa menuruti hukum Islam?' Jawablah tegas, 'Memang akan kami paksa mereka menuruti <b>hukum Islam</b>. Setengah dari hukum Islam terhadap golongan pemeluk agama yg minoritas itu ialah agar mereka menjalankan hukum Taurot, ahli injil diwajibkan menjalankan hukum injil. Kita boleh membuat Undang-Undang menurut teknik pembikinannya, memakai fasal-fasal dan ayat-ayat suci, <i>tapi dasarnya wajiblah <b>hukum Alloh</b>, bukan hukum buatan manusia atau diktator manusia </i>(Thoghut, red)' </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Katakan itu terus terang dan jangan takut !</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dan insaflah bahwa rasa takut orang menerima <b>hukum Islam</b> ialah karena propaganda terus menerus dari kaum penjajah selama beratus tahun. Sehingga, orang-orang yg mengaku beragama Islam sendiripun kemasukan rasa takut itu, karena dipompakan oleh penjajahan."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="color: red; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-large;">Baca Juga :</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><br />
<br />
<h1 class="singlePageTitle" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #6dcd13; font-family: 'trebuchet ms', arial, sans-serif !important; font-size: 30px; font-weight: normal !important; font: normal normal normal 1em/1.3em 'trebuchet ms', arial, sans-serif; letter-spacing: -2px; line-height: 1em; margin-bottom: 8px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: -webkit-auto; vertical-align: baseline;">
<a href="http://gurubesar-yaibad.blogspot.com/2012/02/wajib-menerapkan-syariat-islam.html" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #cd1713; font-size: 30px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Wajib Menerapkan Syariat Islam</a></h1>
</div>
<div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b style="color: blue;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">NOTE :
Konten blog ini diluar dari tanggung jawab dari Yayasan Al Mukhlasin 'Ibadurrohman.</span></b></div>
<span style="color: blue; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-weight: bold;"><br /></span></span></div>
<span style="color: blue; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<b><div style="text-align: justify;">
<b>Kunjungi pula :</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. <a href="http://yaibad.multiply.com/">Ya Ibad Internasional</a></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. <a href="http://www.facebook.com/gurubesaryaibad">Facebook Guru Besar Ya Ibad</a></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. <a href="https://plus.google.com/i/h9RRQ-ElBJs:sMVZcxMlVEg">Ya Ibad di Google Plus</a></b></div>
</b></span></div><div class="blogger-post-footer">Semoga Bermanfaat Dunia Akhirat</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10587107496093360976noreply@blogger.com0