BEBERAPA PETIKAN KATA-KATA PARA ULAMA DAN KOMANDAN JIHAD DALAM HAL MEDIA
Imamul umat Abu Abdillah Usamah bin Ladin
– semoga Alloh merahmati beliau – berkata : Atau di sana ada para
jurnalis dan pemegang pena yang memiliki pengaruh signifikan dan peran
penting dalam mengarahkan pertempuran, menghancurkan mentalitas musuh
dan mengangkat mentalitas umat. Tibalah saatnya, media menempati
tempatnya yang benar dan ikut ambil andil dalam menghadapi serangan
ganas dan perang salib yang didengungkan dengan semua sarananya baik
visual, audio dan cetak.
Bagi
para pemegang media, baik itu penulis atau wartawan atau cendekiawan
atau responden hendaklah bertanggung jawab dan ikut andil. Mereka harus
melakukan peran sesuai harapan dalam memberikan pencerahan kepada umat,
menjelaskan hakekat musuh dan menyingkap program dan permainannya.
Mereka juga harus bersatu dengan semua kemampuan mereka, karena musuh
hari ini tidak lagi membedakan antara satu kelompok dengan yang lain.
Targetnya adalah menumpas semua hal yang terkait dengan Arab dan Islam.
(Disadur dari ceramah Syeikh mulia yang berjudul : setahun setelah
kegagalan Amerika di Afghanistan.)
Hakimul umah Syeikh Aiman Adz Dzowahiry –
semoga Alloh menjaga beliau – berkata : Adapun para ksatria jihad
media, saya katakan kepada mereka : “Semoga Alloh membalas kalian dengan
sebaik-baik balasan atas penderitaan kalian yang baik dalam berkhidmat
kepada Islam. Ketahuilah bahwa kalian berada di salah satu tapal batas
Islam yang terpenting. Thoghut masa kini sangat ketakutan dengan ulah
kalian. Jerih payah kalian telah menampakkan buahnya diantara umat Islam
dan masyarakat kaum muslimin. Sebarkanlah kesadaran … kobarkan semangat
umat dan bangunkan mereka Perangilah jiwa dan penyeru kelemahan,
kekalahan, dan kehinaan. Singkaplah pengkhianatan dan musuh-musuh islam
yang beranggapan bahwa Islam hanyalah tipuan, dari kalangan para hakim,
ulama dunia, penguasa, para penulis dan politikus. Teruslah berkorban
dan memberi, jangan sampai keberhasilan kalian membuat kalian meremehkan
dan bersikap masa bodoh. Tetapi tekunilah kerja kalian dan tingkatkan.
Curahkan segenap kemampuan kalian, karena kalian berada dalam sebuah
pertempuran yang berhadapan dengan kerajaan setan dengan segenap sarana
rayuan dan teror, tipuan dan makarnya. Minta tolonglah kepada Alloh dan
jangan melemah. Hadirkan selalu niat untuk menolong Islam, dan ikhlaskan
amal kalian hanya untuk Alloh semata. Semoga Alloh selalu memelihara
dan menjaga kalian dan membantu kalian dari sisi-Nya”. (Disadur dari
ceramah beliau berjudul (Al Qudsu lan tuhawwad).)
Wazirul umah Abu Hamzah Al Muhajir –
semoga Alloh Ta`ala menerima beliau di jajaran para Syuhada` - berkata :
“Sesungguhnya pertempuran mujahidin dengan musuh-musuh mereka hari ini
berputar diatas dua poros penting, yaitu : Pertama : poros militer Dan
kedua : poros perang media setan yang hendak menghapus eksistensi umat,
menyimpangkan aqidahnya, menanamkan sikap ketergantungan dan kekalahan
psikis. Sungguh, tembakan misil media lebih mematikan dan lebih
berbahaya bagi umat dan para ksatrianya dari pada serangan misil
pesawat. Oleh karenanya, para mujahidin yang Alloh beri petunjuk untuk
menghancurkan kekuatan musuh- musuh mereka secara militer seharusnya
juga menyerang front yang lain yaitu front media … Rosululloh saw pernah
mengerahkan segenap cara media di masanya yang paling berbekas dan
telak melukai jiwa musuh-musuhnya, yaitu syair … Begitu juga beliau saw
mengangkat seorang khotib untuk membela Islam dan kaum muslimin dengan
syairnya, yaitu Tsabit bin Qois bin Syammasy, seorang sahabat yang
mendapat kabar gembira dengan surga ”. (Disadur dari ceramah beliau
Syeikh Asy Syahid dengan judul (Masaliku nashr))
Syeikh `Alamah Hamud bin `Uqola Asy Syu`aiby
– semoga Alloh merahmati beliau – berkata : “Diantara sarana jihad yang
paling kuat di era masa kini adalah media. semua orang yang memiliki
sedikit perhatian dengan media akan tahu bahwa media memiliki pengaruh
yang cukup jauh dalam merubah neraca timbangan dalam pertempuran yang
berlangsung antara kaum muslimin dengan musuh-musuh mereka. Karena media
mencakup penyebaran terhadap kemenangan-kemenangan umat Islam atas
musuh-musuh mereka, mendukung mereka, menampilkan kepahlawanan mereka
dan pujian atas mereka. Karena perkara-perkara ini tugasnya adalah
mengokohkan persatuan mujahidin dan membimbing mereka untuk memiliki
dedikasi dalam meraih kemenangan dan kekalahan musuh. Karena itulah,
Rosul saw sangat perhatian dengan jihad jenis ini – yaitu jihad dengan
lesan - . beliau memerintahkan para penyair umat Islam seperti Hisan,
Abdulloh bin Rowahah dan Ka`ab bin Malik untuk menyerang musuhnya dari
kalangan orang-orang kafir dengan syair tersebut. Sebagaimana yang
disebutkan oleh imam Muslim dari hadits Aisyah bahwa beliau Saw bersabda
: “Seranglah mereka dengan syair, dan ruhul qudus bersamamu”. Beliau
juga berkata kepada Hisan : “Sungguh, ruhul qudus (Jibril) terus
membantumu selama kamu tetap membela Rosululloh (dengan syair)”. Ini
adalah jika media tersebut berlaku jujur, dan yang mengendalikannya
adalah orang yang ikhlas karena agama dan umat mereka. Adapun jika media
konsisinya seperti sekarang, yaitu hanya perhatian dengan hal-hal tolol
yang jauh dari jihad dan kondisi para Mujahidin ..”. (Shuhailil jiyad
fi syarhi kitabil jihad min bulungil marom li Ibni Hajar, oleh
Abdurrohman bin Murod Asy Syafi`I, hal 23-24.)
Syeikhul asir Abu Mus`ab As-Sury
– semoga Alloh membebaskan beliau dari tahanan – berkata : Tugas media
adalah mentahridh umat baik secara umum maupun secara khusus. Adapun
yang umum adalah Da`wah secara umum untuk memerangi poros serangan dalam
peperangan dengan semua aspek baik militer, wacana, pemikiran,
pendidikan, ekonomi, politik dan sosial. Tugas menghadapi peradaban
berada di pundak semua elemen umat. Para Ulamanya di masjid-masjid,
buku- buku, dan pelajaran-pelajaran mereka. Para cendekiawannya dalam
pidato-pidato, sastra-sastra dan kegiatan tsaqofah mereka. Para
ksatrianya di medan-medan amal, dan arah gerakan mereka dan para
wanitanya dalam rumah-rumah dan pembinaan mereka terhadap anak- anak
mereka … Beginilah, peran semua pihak terlihat dalam memotivasi,
sedangkan media secara umum berperan menghidupkan benih-benih
perlawanan, menciptakan cuaca perlawanan dan iklim revolusi bagi pejuang
dan para pembelanya dan tahridh untuk mendukung mereka. Ini adalah
bidang umum yang kita wajib untuk memotivasi orang-orang yang berada di
dalamnya agar masing-masing ikut ambil andil … Adapun bidang tahridh
secara khusus adalah motivasi untuk melakukan perlawanan bersenjata. Ini
adalah tugas anggota da`wah muqowamah (perlawanan) islam global dan
para pembantunya. Ringkasnya adalah motivasi untuk terjun dalam tugas
perang dan membentuk saroya (pasukan) pemukul yang terputus … yaitu
saroya perlawanan islam global. Saroya jihad bersenjata … ini adalah
tugas yang harus dilaksanakan oleh sel yang menadzarkan dirinya untuk
tugas ini … Tugas tahridh untuk spesialisasi dibebankan diatas pundak
orang- orang yang memang membidangi hal itu … Tugas mereka adalah
membentuk sel da`wah untuk berjihad dan memotivasinya. Memudahkan jalan-
jalan tersebut untuk manusia dengan memberikan bantuan data-data,
pengarahan dan program kepada mereka. Dan sel inilah yang kita sebut
dengan (saroya tahridh). (Dari kitab Syeikh (Da`wah Muqowamah Islamiyah
`Alamiyah) bab ke- delapan.)
Ya
Alloh, jagalah para jurnalis mujahidin yang jujur Ya Alloh, tepatkan
bidikan mereka, luruskan pendapat mereka dan baikkanlah akhir hayat
mereka. Bangkitkanlah mereka bersama para Nabi dan kumpulkanlah mereka
bersama para Syuhada Ya Alloh buatlah mereka cinta terhadap media dan
hiasilah hati mereka dengan hal itu Dan buatlah mereka benci terhadap
kekufuran, kefasikan, sikap diam, lemah, bakhil dan menyerah kalah Dan
jadikanlah mereka sebagai orang-orang yang lurus, dan mendapat petunjuk
Yaitu orang-orang yang jika melakukan suatu pekerjaan, maka mereka
menekuninya Jika mereka sudah menguasainya, maka bimbinglah mereka untuk
mengikuti sunah, dan buatlah mereka mengikhlaskan niat karena Alloh
Semoga Alloh melimpahkan sholawat kepada nabi kita Muhammad, para
keluarga dan sahabat beliau semuanya.
Diterbitkan oleh : Markaz Al Yakin Al I`lamy Jumadil Akhir 1432 H
Ya Ibad ~