7. Melawan Perang Pemikiran (ghozwul fikri) :
Sungguh,
ikhwah jurnalis – semoga Alloh Ta`ala menjaga dan meneguhkan mereka –
telah membendung serangan kolonial yang paling kuat yang telah dikenal
oleh sejarah perang salib dan perang shofwah/kebangkitan. Sungguh mereka
adalah katup pengaman syareat Ar-Rahman. Mereka berhadapan dengan
perang yang sangat berbahaya yang bahayanya melebihi perang militer.
Itulah perang pemikiran yang menyerang otak kaum muslimin dan hati
mereka, lalu menghapuskan identitas mayoritas mereka, membodohi
pemikiran mereka, menghancurkan pemahaman mereka, mengganti tradisi
mereka, mengeringkan sumber iman mereka dan mematikan ghiroh mereka …
tidak ada daya dan kekuatan kecuali dari Alloh yang maha tinggi lagi
maha agung.
Para
musuh zionis salibis shofwy tahu benar bahwa penjajahan hati itu lebih
berhasil dari pada penjajahan negara dan perbudakan manusia. Siapa yang
bisa membalik lembaran-lembaran sejarah akan bisa memetik hasil yang
sempurna, yang intinya : “Kekuatan manapun tidak akan mampu – meskipun
dia memiliki semua sarana – untuk menakhlukkan kaum muslimin, merampas
bumi mereka demi keuntungan pribadi, dan menghapuskan eksistensi mereka ”
sebagaimana yang dialami oleh mayoritas peradaban. * Sedangkan
negara-negara baik yang besar maupun yang kecil yang tumbuh dan menetek
kepada kekuatan super power akan hancur total dan akan masuk dalam
cengkraman yang lain. Bahkan semua perang militer yang menyerang umat
Islam akan hancur dan menuai kekalahan, dan hanya akan menorehkan luka
setelah kaum muslimin memberikan pelajaran yang tidak akan pernah
terlupakan oleh mereka.
Dan
pelajaran terakhir yang diambil oleh PBB –penghasung salib – dan yang
berputar di sekelilingnya. Mereka belajar dari tangan para pahlawan
negara Islam Iraq – semoga Alloh menjaga mereka. Karena itulah, musuh
bebuyutan kaum muslimin, trio pendengki (Salibis – Yahudi - Majusy) tahu
benar bahwa perang militer melawan umat Islam sangatlah mustahil, maka
merekapun beralih kepada perang pemikiran, sosial dan tsaqofah (wacana).
Dalam beberapa hal mereka berhasil menyeret putra-putra kita dengan
jerat-jerat dan makar mereka.
Menurut
Anda – wahai prajurit media – siapakan yang akan membendung perang
media ini ? Kami serahkan jawabannya kepada anda sendiri … Pembicaraan
diatas yang menampilkan esensi media dan pahala bagi yang beramal di
tapal batasnya, bukan hanya sebuah khayalan dan tidak pula berlebihan.
Tetapi kami telah menyebutkan hal terpenting dan sedikit keterangan,
serta kami tidak ingin bicara terlalu banyak karena khawatir menimbulkan
kejenuhan. Sebagaimana dikatakan : (Banyak bicara hanya akan
menyebabkan sebagian hal terlupakan).
Ya Ibad ~