Dunia ini semu dan palsu. Semua orang di dunia sedang menunggu KEPASTIAN yaitu : dijemput oleh Malaikat Maut. Menunggu MATI.
Ada 2 macam MATI :
- Mati Dalam Keadaan dianggap sebagai Muslim oleh ALLOH SWT.
- Mati Dalam Keadaan dianggap sebagai musyrik, munafik atau kafir oleh-NYA.
"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada ALLOH dg sebenar-benar taqwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan muslim". (QS. Ali Imran : 102)
Lantaran itu sampeyan harus
mengkaji tentang Iman wal Kufur. Sehingga sampeyan mengerti dan memahami bagaimana Muslim dan bagaimana Kafir. Ini bukan untuk menunjuk-nunjuk orang lain, tetapi sebagai bekal untuk mengoreksi diri sampeyan pribadi.
Predikat Muslim diberikan ALLOH SWT kepada setiap manusia yang ber-syahadat. Mengakui ALLOH SWT sebagai satu-satunya TUHAN yg berhak disembah (diibadati) dan mengakui bahwa Nabi Muhammad sebagai hamba dan Rosul-NYA. Tentu saja
syahadatain tidak cukup hanya diucapkan saja tetapi juga wajib diyakini dalam hati dan direalisasikan dalam kehidupan nyata supaya Alloh tidak menganggap sampeyan berdusta atas ikrar syahadat yg sampeyan ucapkan minimal 9 kali dalam sehari semalam dalam sholat 5 waktu yg sampeyan lakukan. Dan supaya ALLOH SWT menganggap sampeyan sebagai seorang muslim. Beriman, Menjadi Muslim, atau Kafir merupakan pilihan sampeyan sendiri.
"Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir". (QS. Al Kahfi : 29)
Lantaran itu, sebagai manusia yang ingin mati dalam keadaan muslim, maka sampeyan selayaknya berusaha sekuat tenaga untuk merealisasikan syahadatain dalam kehidupan sampeyan. Baik dalam kehidupan pribadi, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Caranya, sampeyan sambut inti-dakwahnya para Nabi dan Rosul yaitu sampeyan menyembah (beribadat) hanya kepada ALLOH saja dan meninggalkan (kafir kepada) thoghut.
Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rosul untuk setiap kaum (untuk menyerukan) : “Sembahlah Alloh (saja), dan jauhilah Thoghut,” Kemudian di antara mereka ada yang diberi petunjuk oleh Alloh dan ada pula yang tetap dalam kesesatan. Maka berjalanlah kamu di bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (rosul-rosul). (QS An Nahl : 36)
Dan
merealisasikan tauhid ini, aku
guru besar Ya Ibad mengingatkan, bukanlah hal yang mudah dan gampang. Karena jika ini sampeyan lakoni maka iblis dan pasukannya akan memerangi sampeyan, dan orang-orang disekitar sampeyan, terutama para bangsawan (pejabat dan orang kaya), akan memusuhi sampeyan hingga sampeyan
menjadi Al Ghuroba (orang yg terasing dan diasingkan) di muka bumi. Begitulah sunnatulloh yang berlaku bukan hanya kepada sampeyan tetapi juga kepada orang-orang sebelum sampeyan.
Ketika sampeyan
berusaha merealisasikan tauhid (menyembah Alloh saja dan mengingkari thoghut) ini, sampeyan akan rasakan
seperti menggenggam bara api. Meskipun demikian, tetaplah sampeyan genggam dan jangan dilepaskan, karena bara api tersebut hakekatnya adalah Tali Alloh yang sangat kuat, yaitu kalimat tauhid.
"Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thoghut dan beriman kepada Alloh saja, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". (QS. Al Baqoroh ayat 256)
Sekali lagi, saya guru besar Ya Ibad mengingatkan, merealisasikan
rukun-rukun tauhid ini bukanlah perkara mudah dan gampang. Ini adalah perjuangan sampai mati. Tetapi sampeyan harus ingat : bertauhid ini akan menjadi mudah dan gampang jika ALLOH SWT menolong (memberi petunjuk kepada) sampeyan sebagaimana akhir ayat suroh An Nahl ayat 36 di atas.
Jangan sampai cacat tauhid sampeyan, pertahankanlah sampai ajal menjemput supaya sampeyan bisa mati dalam keadaan MUSLIM.
Berdasarkan ayat-ayat di atas,
memahami apa itu thoghut menjadi sebuah kewajiban supaya sampeyan bisa menghindari dan mengingkarinya.