Dari Israel, Swiss, Hingga Afghanistan

Ya Ibad ~ "Kita menghadapi Musuh adalah karena kemaksiatan mereka. Kalau saja bukan karena demikian, tidak ada kekuatan bagi kita untuk mengalahkan mereka. Jumlah kita tidak seperti jumlah mereka. Persiapan kita tidak seperti persiapan mereka. Kalau saja kita dan mereka sama dalam kemaksiyatan tentulah mereka lebih unggul dari kita. Kalau saja kita tidak menghadapi mereka karena kebenaran, tentu kita tak akan sanggup mengalahkan mereka denagan kekuatan. Maka aku peringatkan, janganlah kamu lebih takut dari bahaya diserang musuh daripada bahaya akan dosa-dosamu" (Kholifah Umar bin Abdul 'Aziz Rohimahulloh)

Begitulah Kholifah Umar Bin Abdul 'Aziz memberikan nasehat kepada komandan pasukannya. Sebuah pesan yg mengajarkan bagaimana kemenangan itu diraih, tidak sekedar mengandalkan kekuatan fisik namun ada kekuatan yg lebih hebat dari itu semua, yaitu kekuatan Iman. Sangat tepat apa yg diungkapkan oleh Sang Kholifah, kita tak akan sanggup menyamai kekuatan fisik dan militer kaum kafir, dan sekedar gambaran, kami mengajak ikhwah untuk melihat Israel dan swiss. Kami pilih dua negara ini, dan bukan yg lain, sekedar untuk menjadi ukuran maksimal dan minimal. Israel, negeri penjajah, yg paling agresif kami jadikan ukuran maksimal. Swiss yg terkenal dengan kemakmuran dan kenetralannya kami jadikan ukuran minimal. Sedangkan Afghonistan, negeri seribu mujahid, kami jadikan pembanding.

Sekarang lihatlah bagaimana org-org kafir melakukan I'dad, 

dan kemudian lihatlah diri anda sendiri wahai yg mengaku muslimin ...

ISRAEL

Sadar akan kehadirannya yg haram dan akan memicu konflik, Negara israel menjadi sangat-sangat agresif. Yg ada dibenak mereka hanya urusan militer dan militer. Urusan ekonomi, mereka sama sekali tidak peduli. Sehingga Israel menjadi satu-satunya negara yg tak perduli dengan perkembangan ekonominya. Mereka banyak bergantung dengan para boss yahudi di seluruh dunia yg memegang simpul-simpul perekonomian dunia, dan tentu saja juga dari induk semang mereka, amerika dan inggris.

untuk urusan militer, Zionis-Israel, menerapkan sistem wajib militer kepada seluruh warganya, baik laki-laki maupun perempuan. Dimulai dari sejak kecil, anak-anak yahudi di Israel telah diajarkan faham rasial dan bagaimana membenci org-org non yahudi. Mereka didoktrinkan bahwa bangsa mereka adalah bangsa pilihan, sedangkan org lain, terutama arab dan muslim, tidak lebih sebagai Ghoyim (binatang Ternak).

Sekolah-sekolah di Israel mempunyai hubungan dengan departemen pertahanan. Ini memungkinkan mereka untuk mengatur kurikulum dengan doktrin militer yg akan mereka capai. Para siswa tingkat lanjut, yg dari kecil sudah didoktrin faham rasial, dididik untuk menjadi tentara Israel. Mereka dilatih berbagai keterampilan militer dan diperkenalkan bagaimana cara memegang senjata.  Sejak ini, mereka telah memegang nomor induk dari dinas ketentaraan Israel, dan harus siap dipanggil untuk bertugas kapanpun juga jika dibutuhkan.

Setelah dididik dengan kurikulum khusus, para 'tentara pelajar' ini terkadang diwajibkan mengisi liburan sekolah dengan 'magang' langsung. Mereka biasanya ditugaskan untuk mengamankan wilayah-wilayah jajahan mereka dari warga Palestina. Kata "mengamankan" adalah bahasa halus dari "menembaki sembarangan" yg mereka lakuakan sesuka-suka mereka.

setiap warga israel sejatinya adalah tentara. Mereka telah mendapatkan pelatihan militer dan memiliki nomor induk di struktur  ketentaraan dan termasuk bagian dari IDF (Israeli Defense Force). Walau kemudian mereka bekerja sebagai 'sipil', namun warga israel harus siap sewaktu-waktu dibutuhkan oleh 'negara' untuk melaksanakan sebuah misi atau terjun dalam perang. krena itulah di israel tidak ada dikotomi sipil-militer, karena semua warga Zionis-israel adalah kombatan yg telah terdidik sejak balita.

SWISS

Jika disebut nama negara ini, mungkin kita akan teringat jam tangan dan sebuah gambaran negara yg aman. Swiss terkenal dg sikap netralnya dan rakyatnya yg sejahtera. sistem perbankannya juga proffessional, sampai-sampai sering menjadi tempat pekarian para hartawan kotor untuk menyimpan dan mencuci uang mereka.

Namun tahukan anda, bahwa dibalik keramahan dan kedamaian Swiss, negara ini sebenarnya selalau siaga untuk berperang. Negara kecil yg jika dilihat dipeta tidak sampai satu jengkal ini memiliki jumlah penduduk yg terbatas yg selalu siap membuat ,musuh berdarah-darah jika mencoba untuk berani mengusik negeri mereka.

Untuk itu Swiss menganut sistem pertahanan Reduit, yaitu sistem keamanan dengan konsep pertahanan rakyat semesta yg dikenalkan oleh jendral Henry Guisan. Sistem pertahanan ini mewajibkan setiap pria dewasa yg berumur 19-31 tahun, berkelakuan baik, untuk mengikuti wajib militer tanpa kecuali.

Di kamp-kamp militer, para wamil (wajib militer) akan diperkenalkan dengan berbagi tipe senjata dan cara penggunaannya, terutama senpan Stgw 90, yaitu senapan kebanggan Swiss buatan pabrik dalam negeri, SIG, yg menjadi standard pasukan bersenjata mereka.

Setelah menyelesaikan program wamil dan mendapatkan pelatihan infanteri dasar, mereka akan diberikan pilihan untuk menjadi milisi atau tidak. Jika mereka memilih untuk menjadi milisi dan lulus dalam ujian kecakapan senjata, mereka akan memperoleh sepucuk senapan Stgw 90 plus 50 butir peluru untuk dibawa pulang. Bagi mereka yg memutuskan untuk yidak ikut milisi juga mendapatkan kesempatan untuk memiliki Stgw 90 dengan membeli versi sipilnya.

para anggota milisi akan terus mendapatkan latihan berkala secara rutin. Bagi warga swiss, senjata apai bukan barang aneh,dan bisa dipastikan bahwa setiap lelaki dewasa swiss pernah menggunakan Stgw 90 tanpa terkecuali. Kesadaran bela negara dan tradisi milisi swiss yg mengenal senjata pribadi sejak awal abad 17, membuat mereka semua piawai dalam menggunakan senjata api. Pemerintah juga memfasilitasi, karenya disetiap kota ada lapangan tembak tempat berlatih para milisi swiss. Pekuru juga dijual bebas. Setiap milisi diperbolehkan membeli dalam jumlah besar untuk disimpan di rumah.

Para anggota milisi harus siap ditugaskan jika negara menghadapi keadaan darurat. Konon dalam tempo 12 jam, semua anggota milisi bisa dimobilisasi dalam posisi siap tempur dititik-titik pertemuan. Dengan membawa Stgw 90 terkokang penuh mereka siap menyambut musuh kapanpun juga, bahkan jika perlu dari rumah ke rumah. Ini membuat Swiss menjadi negeri yg sulit untuk diserbu secara mendadak, mengingat setiap warganya yg siap memberikan perlawanan.

AFGHONISTAN

"Aku menyerang ke Persia, aku Menggempur piramida, aku menyerang melalui daratan Persapolis, namun akau menangis dan patah harapan di Bactria (Afghonistan)" ~ Alexander Agung ~
Itulah ungkapan alexander agung ketika menggambarkan daerah Bactria yg kini kita kenal sebagai Afghonistan. Ungkapan singkat yg menggambarkan betapa kuat org-org Afghonistan. Bangsa Afghon adalah bangsa yg tak mengenal kata menyerah,  tidak pernah merasa kalah atau dikalahkan. Sepanjang sejarah, berkali-kali negara ini menjadi rebutan para penguasa, berbagai serbuan dan serangan besar kerap terjadi, namun semua berujung pada kegagalan. Terakhir Uni soviet yg mencoba menganeksasi Afghonistan juga harus hancur berantakan pada tahun 1990-an. Dan sepertinya kini As ingin mencoba.

Bagaimanakah kondisi alam afghonistan sehingga bangsa yg mendiaminy tidak pernah mengenal kalah atau merasa dikalahkan ? Afghonistan adalah negeri bergunung-gunung yg tidak memiliki akses ke laut. Termasuk bagian Asia tengah dan menjadi persimpangan jalan antara timur dan barat. baik dalam arti geograis maupun budaya.

dibagian selatan, tanahnya terdiri dari dataran rendah yg gersang. Setiap saat disapu angin gurun yg panas dan kering. Makin ke utara padang pasir itu makin menanjak menjadi bukit-bukit dan pegunungan yg terputus-putus oleh jurang yg curam. jalan dikawasan ini hanyalah jalan setapak dan jalan tikus yg meliuk-liuk mengikuti tebing jurang. di kiri kanan terdapat ratusan ribu gua dan terowongan bekas irigasi yg disebut 'karez'. Hanya penduduk setempat yg mengetahui letak, panjang, dan kedalaman setiap karez. Kondisi ini menjadi tempat yg ideal untuk ber-gerilya. sehingga dengan bangga org afghon mengatakan bahwa Afghonistan akan menjadi kuburan massal bagi para penyerbu. Kehebatan balatentara alexander agung menjadi mandul ketika berhadapan dengan karez. pasukan genghis khan ditahan di kawasan karez pada tahun 1224, Imperium Inggris dan rusia dihabisi dikawasan yg sama pada tahun 1838. Karez menjadi tempat ideal untuk menimbun amunisi, makanan, senjata, dan keperluan perang lainnya. Rusia pernah mencoba menghabisi jaringan karez dengan rudal, bom, hingga menyemprotkan bahan kimia, namun tidak berhasil. Dan kini NATO juga mencoba, tapi sia-sia. Justru mereka malah dibuat repot oleh para gerilyawan (baca: mujahidin) yg bertempur lewat ribuan 'ruba-ruba' yg tidak pernah ada yg tahu diman mukut dan dimana ujungnya, kecuali penduduk setempat.

Di timur laut terdapat celah kheybar yg legendaris, yang menghubungkan pakistan-afghonistan. Di utara terdapat celah salang, yg menghubungkan afghonistan-tajikistan. setiap penyerbu di masa lalu harus membayar mahal tiap kali mereka bertempur di kawasan ini. Separuh wilayah bagian utaranya terdapat dataran tinggi dari pegunungan hindu kush dan pamir, yg puncaknya hampir selalu tertutup salju. Di beberapa tempat yg menjadi basis mujahidin tholiban, ketinggiannya mencapai 1.200-an meter dari permukaan laut.

Di musim panas, suhu di afghonistan bisa sangat panas hingga 45 derajat celsius. Dan turun menjadi sangat dingin di musim dingin hingga 25 derajat dibawah titik beku (0). Salju bisa setinggi 1,5 meter. Di musim dingin, pertempuran darat menjadi sangat tidak nyaman bagi para penyerbu.

Sejarah panjang peperangan membuat bangsa afghon sangat terbiasa dengan senjata. Hampir setiap laki-laki Afghon memiliki senjata api. Perang yg melanda Afghonistan menghadirkan senjata-senjata yg lebih berat. Org-org kaya memiliki baterai arileri, rudal darat-udara, rudal darat-darat dan peluncur roket. Bahkan beberapa kepala suku memiliki Squadron tank sendiri. Warga biasa, minmal memiliki pistol atau senapan kuno semacam Lee Enfield, atau yg lebih canggih sekelas AK-47.

Di daerah NWFP (North west Frontier Province) yg sebenarnya masuk ke wilayah Pakistan, terdapat perkampungan Darra Adam Khel, kira-kira 60 km dari kota Peshawar. Darra Adam Khel adalah daerah penghasil senjata api manual terbesar di Asia. Di daerah ini senjata apai dijual bebas. Para empu senjata juga berkreasi untuk membuat senjata masing-masing. Dalam 1 minggu, mereka sanggup membuat 1000 pucuk AK-47. Kedai-kedai senjata berderet sepanjang jalan, menjual berbagai macam senjata, mulai dari senjata genggam, senapan mesin ringan, hingga senapan mesin berat berkaliber 20mm. Peluru dan granat di jual dalam stoples layaknya permen. Pembeli tinggal menunjuk kaliber ukuran berapa, ketengan, kiloan ataupun borongan. Semua bebas.

Org-org yg hidup di negara ini sangat kuat mnenjaga harga diri. Lebih baik putih tulang berkalang tanah daripada hidup dipermalukan. mungkin itulah pepatah yang mereka yakini. Mereka mengenal prinsip 'badal', seperti 'wirang' dalam adat madura. Yaitu darah dibalas darah. sehingga tidak heran jika hampir semua laki-laki menyandang senjata pribadi kemanapun mereka pergi. dan pemerintah tak berkutik menghadapi ini.

[Tabshirah Edisi Kedua]

NOTE : Konten blog ini diluar dari tanggung jawab dari Yayasan Al Mukhlasin 'Ibadurrohman. 
Kunjungi pula : 
1. Ya Ibad Internasional 
2. Facebook Guru Besar Ya Ibad 
3. Ya Ibad di Google Plus