Ya Ibad ~ Perang Salib adalah perang yang dikobarkan kaum Kristen atas kaum Muslimin, dalam istilah Barat disebut Crusade, berasal dari bahasa Yunani crux, yang artinya kayu salib. Perang ini pertama kali dikobarkan oleh Paus Urbanus II pada abad 11 (1095 M), dengan mengangkat isu utama pembebasan tanah suci kristen yang saat itu dikuasai kaum Muslimin, khususnya Yerusalem. Dan hingga kini, semangat Perang Salib ternyata tak pernah padam.
Sejarah telah membuktikan permusuhan dan peperangan kaum Nasrani, Yahudi dan musyrikin kepada umat Islam. Dalam beberapa abad yang lalu, kaum Nasrani telah melancarkan tujuh kali perang salib terhadap dunia Islam. Namun mereka gagal. Beberapa abad kemudian, mereka datang kembali dengan format baru "imperialisme dan kolonialisme modern". Ketika itu, sebagian besar dunia Islam sedang memasuki era kemerosotan, virus nasionalisme dan kebodohan menyebar. Penyakit wahn menggejala, membuat umat Islam cinta dunia dan takut mati, mereka menyarungkan senjata mereka, hingga dunia Islam berhasil dijajah, kekayaan alamnya dirampas, kemerdekaan agama dicabuli dan sekulerisme mereka paksakan kepada umat Islam.
Setelah menghadapi berbagai perlawanan jihad sengit kaum muslimin, mereka hengkang dari dunia Islam dengan menanam anak didik bangsa pribumi yang telah ter-Baratkan. Tidak puas dengan penjajahan secara tidak langsung ini, mereka bekerja lewat payung PBB untuk memerangi umat Islam. Dengan mengeluarkan berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB, mereka melakukan invasi militer, embargo ekonomi dan tekanan politis kepada kaum muslimin.
Embargo ekonomi kepada kaum muslimin Iraq selama lebih dari sepuluh tahun telah menghancurkan kehidupan rakyat muslim Iraq. Begitu juga embargo terhadap Afghanistan, Sudan, Libia dan lainnya, telah menimpakan kesengsaraan luar biasa kepada umat Islam. Penanaman negara "haram" Israel di Palestina, seolah menjadi duri dalam daging dunia islam. Pembantaian terhadap kaum muslimin baik secara langsung maupun tidak langsung, mereka lakukan di Sudan, Libia, Lebanon, Somalia, Afghanistan, Bosnia Herzegovina, Kosovo, Macedonia, Chechnya, Kashmir, Patani, Timor Timur, Poso, Ambon, Maluku Utara, dan lain-lain. Jutaan kaum muslimin mereka bunuh, jutaan lainnya mereka paksa menjadi pengungsi yang terkatung-katung.
Dan peperangan ini hakikatnya adalah Perang Salib, sebagaimana dengan jelas dan gamblang dinyatakan oleh komandan kafir mereka, George W Bush, tepat 5 hari pasca serangan 11 September 2001, dengan jelas dan lugas, George W. Bush memberikan pernyataan bahwa perang yang dikomandoinya adalah perang Salib, hal ini sekaligus membuktikan bahwa semangat Perang Salib memang tidak pernah padam dari dada orang-orang Barat. “Adalah kesalahan fatal bila menyangka semangat Perang Salib telah punah” tegas Murad W. Hoffman.
Bak matahari di siang bolong, Bush menyampaikan pernyataannya dengan gamblangnya, namun sayang, kaum Muslimin tidak juga sadar bahwa sejatinya mereka tengah diperangi, bahkan dengan polosnya (atau munafiknya) mereka justru mencari cari argumen untuk memalingkan penjelasan Bush itu, mereka mengatakan; “...Bush keseleo lidah, Bush menyampaikan itu dengan marah”. Dan pernyataan konyol lainnya.
Dengan dalih perang melawan terorisme mereka seenaknya menyerang negara lain, yang justru menimbulkan korban berkali-kali lipat banyaknya jika dibanding korban WTC, lalu siapakah sebenarnya teroris yang layak dihancurkan itu? Amerika dan sekutu-sekutunya !
Namun inilah Perang Salib Baru, gemanya menyebar ke seantero penjuru dunia, tidak ada lagi hukum internasional, Non Blok, Liga Arab, OKI, yang ada hanya aliansi Salib di satu sisi, dan ‘teroris’ di sisi lain. Jika kita mau sedikit cerdas mengamati siapa sebenarnya ‘teroris’ yang dimaksud oleh AS, kita pasti akan dapatkan jawabannya dengan jelas: Islam!
Dalam sebuah pidato didepan kongres, Bush berbicara tentang peperangan melawan terorisme. Sebenarnya, ia berbicara tentang perang melawan Islam, karena saat itu ia berbicara tentang syariat Islam yang diterapkan oleh Thaliban; bukan berbicara tentang Thaliban itu sendiri; pelarangan memotong jenggot, pewajiban hijab, pelarangan musik, lagu, bioskop dan lain-lain. Ini semua adalah ajaran Islam, bagian dari syariat Allah dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam, bukan undang-undang Mulah Umar semata.
Barat dibawah pimpinan AS juga membuat daftar organisasi teroris yang harus dibasmi, dan kesemuanya itu adalah organisasi yang berideologi Islam, namun anehnya, mereka sama sekali tidak menyentuh gerakan-gerakan yang berideologi lain, seperti Macan Tamil, Tentara Pembebasan Kuba, atau lainnya.
Bangkitnya gerakan-gerakan Islam di berbagai penjuru dunia memang membuat orang-orang Barat jengah dan khawatir, apalagi pasca kolapsnya Uni Sovyet, Islam menjadi satu-satunya penghalang Barat untuk menyebarkan peradaban mereka.
Namun sayang, masih banyak kaum muslimin yang tidak menyadari ini (atau tidak mau menyadari), bahkan yang lebih parah, tidak sedikit dari mereka yang mengaku muslim tapi justru membantu orang-orang Salib dalam memerangi umat Islam itu sendiri. Dengan dalih membasmi terorisme, tidak segan mereka menyiksa, mendzalimi atau bahkan membunuh para pesakitan yang dianggap teroris.
Wallohu a’lam.