Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh.
Setelah tahmid, tasbih, tahlil dan sholawat,
ADA MUNAFIK, PENGKHIANAT LICIK NAN CULAS di YA IBAD, ORANG-ORANG RAKUS SERAKAH AKAN JABATAN, POPULARITAS, PUJIAN dan RAKUS SERAKAH akan PENGHORMATAN, SERTA YANG SANGAT KOTOR OTAK DAN HATINYA sehingga :
Jangankan bertahan sampai yaumil qiyamnah, baru pertengahan tahun 2015 saja Ya Ibad sudah terpecah menjadi 2 yaitu Ya Ibad Asli dan Ya ibad Palsu. Ini terjadi lantaran oknum-oknum di Ya Ibad sendiri yang tidak mematuhi ku (Guru Besar Ya Ibad) dan melanggar peringatan yang sudah seringkali aku sampaikan. Salah satunya ialah 'Jangan sampeyan berpolitik praktis" di dalam tubuh Ya Ibad! Tetapi sampeyan tetap saja memeras otak licik-culas sampeyan dalam berpolitik praktis di Ya Ibad!.
Bagi Santri-santriku dan sahabat-sahabatku jamaah Ya Ibad sekalian, sudah beberapa kali aku contohkan dan aku katakan "kuperkenankan kalian keluar dari Ya Ibad dan membangun Yayasan, kelompok, organisasi sampeyan sendiri asalkan dengan Nama Organisasi atau Yayasan yang sama sekali berbeda". Ini aku maksudkan supaya jangan sampeyan bingungkan jamaah Ya Ibad yang ingin sungguh-sungguh mengaji dan mempraktekkan hasil-hasil kajiannya. Supaya jangan kalian kotorkan hati dan mulut jamaah Ya Ibad.
Perhatikanlah topo dan ipung, hans dan lain-lain sahabat-sahabatku yang secara jantan keluar kemudian mendirikan Pengajian Baru dengan metode yang hampir sama dengan Ya Ibad. Mereka, semoga Alloh merahmati mereka, gunakan nama yang berbeda dengan Ya Ibad. Dan akupun mendukung mereka minimal dalam doa-doa malamku. Contohlah keberanian, perjuangan dan gentlemen-nya mereka!
Tetapi kali ini, di tahun 2015, segelintir oknum munafik (seperti apa yang telah aku tuliskan pada judul di atas) telah memecah Ya Ibad dengan mendemonstrasikan KEMUNAFIKAN yang LUAR BIASA. Yaitu tetap melekat dengan Nama Ya Ibad untuk memuaskan nafsu setan mereka. Mengapa tidak sampeyan berdiri dengan nama yang berbeda ? Yang Aku tahu jawabannya, lantaran ketakutan sampeyan akan ditinggalkan oleh para santri-santri Ya Ibad. Sampeyan kurang jantan. Sampeyan seperti betina. Kepengecutan sampeyan tersebut akhirnya membuat sampeyan dengan ganas, licik, culas dan curang tetap menggunakan Nama Besarku (Ya Ibad). Dan ini akan membawa pengaruh buruk kepada hati dan mulut jamaah Ya Ibad sekalian yang aku cintai.
Bertobatlah sampeyan selagi masih sempat, supaya Alloh kembali me-ridhoi sampeyan.
Assalamu'ala manittaba'al huda. Wassalamu'laikum warohmatullohi wabarokatuh.