Ya Ibad ~ Hidup bersama para pahlawan islam di Jazirah Arab telah membawaku pada banyak sisi nyata tentang bagaimana perang gerilya dilaksanakan oleh mujahidin. Sebelum aku memulai perjalanan untuk bergabung dengan mereka, aku senantiasa berada dalam bayangan kesan bahwa mujahidin pasti selalu ada dalam keadaan berperang, baik langsung ataupun tidak langsung. Kenyataannya tidaklah selalu demikian. Kini aku telah menyadari, hidup bersama mujahidin akan mentransformasi ulang gaya hidup seseorang dan kebiasaannya kepada satu keadaan yang lebih dekat untuk meraih ridho Alloh. Dalam serial tulisan ini, aku telah membuat serangkaian catatan, yang aka aku bagikan kepada kalian semua. Ini adalah seri kedua.
Mengapa tidak berjihad di Barat?
Jika sampeyan berasal dari Barat (Amerika atau Eropa), sampeyan mungkin akan ditanya oleh mujahidin mengapa sampeyan tidak melaksanakan jihad di negeri mu sendiri? Jika sampeyan berkata kepada mereka, “Aku datang ke sini untuk menolong mujahidin.”, banyak diantara mereka akan berkata kepadamu bahwa menyerang Barat di halaman rumahnya adalah salah satu cara terbaik untuk menolong jihad. Tetapi tetap, mereka senang dan menyambutmu dengan gembira atas bergabungnya sampeyan ke dalam barisan mereka. Mereka juga pasti tidak akan memaksamu untuk pulang ke negerimu, tapi mereka akan membiarkanmu mempertimbangkannya sendiri, mungkin sampeyan kemudian memutuskan menyerang musuh di negerimu.
Posisikan dirimu mengikuti jejak kepemimpinan untuk beberapa saat (mengikuti pelatihan di kamp militer mujahidin, atau tetap tinggal di negerimu tetapi mengikuti dengan patuh arahan mereka, pent). Mereka akan menyiapkan seseorang yang tidak di cium / di endus oleh aparat intelijen dan mereka menggunakannya untuk perjuangan islam lebih lanjut. Orang itu adalah sampeyan! Aku sangat merekomendasikan kepada segenap ikhwan dan akhwat yang datang dari Barat untuk mempertimbangkan melaksanakan amal jihad di negerimu. Pengaruh yang ditimbulkan sangat besar, diantaranya akan mempermalukan musuh. Dan jenis amal jihadmu ini sangat sulit untuk diantisipasi oleh musuh.
Biasakan memanfaatkan waktu luang dengan ibadah, kokohkan jiwamu dengan ibadah
Basis mujahidin berbeda dari tempat ke tempat. Beberapa aturan yang hampir ditemui di semua basis biasanya adalah tidak boleh (sembarangan) bepergian ke luar basis, berbicara seperlunya dengan suara pelan, tidak boleh menembakkan senjatamu, tidak boleh menggunakan telepon seluler. Ada juga basis yang melarang penggunaan peralatan elektronik.
Ketika tinggal di basis, manfaatkan waktumu sebaik-baiknya. Hari akan terasa berjalan sangat lambat sekali. Jika kamu bisa cepat menguasai bahasa lokal, berusahalan mengambil manfaat dengan bertemu sesama mujahidin. Jika kamu sedang tidak diberi tugas / perintah, manfaatkan kesempatan terbaik dengan menghafal al-Qur’an serta memperbanyak ibadah (sunnah). Biasakan membaca buku, karena mereka adalah sahabat terbaik di waktu senggang, mereka tidak akan pernah mengganggumu, mereka bisa kamu manfaatkan kapan saja kamu butuhkan, mereka juga akan memperluas pemahamanmu dalam bidang apa saja.
Ada banyak hal lain yang dapat dilakukan diwaktu luang, diantaranya : berteman dan melayani saudaramu, memperbanyak sholat (sunnah), memperbanyak doa, berlatih / berolahraga, mempelajari manual militer, berlatih beladiri, mempelajari berbagai taktik dan strategi militer, meneliti obat dan teknik pengobatan, menonton film dokumenter, belajar memasak atau membersihkan tempat.
Kelak sampeyan akan mulai menyadari, betapa berharganya waktu luang manakala kamu kehilangannya. Maka ambillah banyak keuntungan dari waktu luang yang ada, dan pergunakan waktumu dengan bijaksana.
Sebagai tambahan, tidak mengalami pertempuran dalam waktu yang lama adalah hal yang sering kami alami. Di Iraq, ada sekelompok mujahidin yang diperintahkan untuk menempati satu pos. Mereka tinggal dalam satu rumah selama tiga bulan penuh dan menyaksikan tidak ada peperangan yang mereka hadapi, padahal tidak jauh dari mereka, pertempuran hebat berkecamuk hampir setiap hari....!
Ada juga seorang ikhwah dari Afghanistan yang bercerita padaku bahwa ia tinggal disana selama setahun dan mengalami perang hanya satu kali. Ini bukan lah hal yang aneh, bahkan ini adalah hal yang lumrah dan biasa.
Di
Bumi Jihad, kamu harus menyiapkan diri untuk menempa kesabaran. Waktu rehat di
bumi jihad adalah berkah dari Alloh dan bukan hal yang buruk. Justru ini memberimu kesempatan untuk memperbanyak amal sholeh, memperluas pengerahuan, dan meluruskan hati serta niat.
Hidup di Alam terbuka
Hidup dialam terbuka bisa jadi adalah bentuk paling sulit dari hidup di basis. Di beberapa basis, keadaan tidak terlalu buruk karena mujahidin dapat mendirikan tenda, dan bisa jadi beberapa fasilitas pokok masih tersedia. Kadangkala kita menghadapi seluruh fasilitas pokok ini tidak tersedia, maka kamu harus siap tidur diatas pasir, batu, rumput atau semak. Bahkan kadang terjadi tidak tersedia selimut atau kantung tidur (sleeping bag).
Untuk mengantisipasi cuaca, sampeyan harus mempelajari mengenai iklim dari negeri / medan jihad-mu sebelum sampeyan tiba disana. Sampeyan sebaiknya mengetahui tabiat cuaca baik siang ataupun malam, khususnya untuk daerah padang pasir, wilayah pegunungan, atau hutan, sehingga sampeyan dapat mempersiapkan diri. Tak kalah penting, jenis dan model cuaca juga menentukan jenis sepatu apa yang sebaiknya sampeyan siapkan.
Jika memungkinkan, sampeyan harus membuka sepatu setiap hari, dan membersihkannya, untuk menghindari masalah kaki. Salah seorang temanku yang pernah bertempur di Tora Bora bercerita, ada seorang mujahid yang membuka sepatunya setiap tiga hari sekali, tetapi ia tidak membersihkan atau mencuci sepatunya dengan baik. Setelah beberapa waktu, ia mengalami suatu penyakit aneh yang menyerang kakinya, hingga akhirnya ia tidak dapat berjalan. Rawatlah kakimu dengan baik, cuci dan bersihkan kaki serta alas kaki dengan baik. Sebagai pejuang gerilya, kamu akan sangat bergantung pada kakimu.
Ini adalah rahasia
Salah satu pilar jihad kontemporer adalah kerahasiaan. Jika setiap anggota tidak melaksanakannya diantara mereka, maka gerakan (mujahidin) akan hancur. Yang dimaksud dengan kerahasiaan adalah menyembunyikan dari setiap orang berbagai hal mengenai informasi pribadimu kecuali beberapa detil yang diperbolehkan oleh amir/komandan.
Jika seorang mujahid tertangkap lalu diinterogasi dengan siksaan, bisa jadi ia akan mengungkapkan detil tentang teman-temannya yang lain. Ini tentu akan membawa konsekuensi bagi teman-teman yang lain. Maka sebagai contoh, jika aku orang Inggris tapi keturunan India, aku akan katakan pada temanku bahwa aku orang Bangladesh. Atau jika kamu berkata padanya, “amniyah / rahasia”, maka mereka akan mengerti dan tidak akan bertanya lagi hal tersebut kepadamu. Tetapi kemudian bukan berarti hal ini menjadikanmu seperti robot dan membuatmu menghindari menjalin kontak dengan saudara-saudaramu ketika mereka berbicara denganmu.
Yang harus kamu lakukan adalah bersikap hati-hati ketika berbicara atau menanggapi pertanyaan.
(Mukhtar Hassan)